"Kurasa semua yang diciptakan Tuhan harus dicintai, walaupun kadang tidak sempurna dan tidak punya apa apa, seperti diriku."
—제 1 장 : 새로운 학교, 새로운 친구들—
Aku adalah anak baru disekolah mewah ini. Percaya atau tidak, aku berasal dari keluarga yang tidak berkecukupan. Ayahku bangkrut dan 1 tahun kemudian meninggal, ibuku bekerja disalah satu restoran kecil dipinggir jalan yang penghasilannya hanya untuk membayar kebutuhan ekonomi.
Sekolah mewah ini? Aku mendapatkan beasiswa. Aku tidak pintar namun tidak bodoh. Akademikku lumayan. Aku dapat beasiswa karena aku dapat bernyanyi dan mewakili sekolah ke Jepang dan Amerika. Bayangkan saja saat aku kesana, kupikir aku sedang mimpi.
Saat aku pergi ke Amerika, ayahku masih ada dan menyemangatiku. Sedangkan ibuku memberi sebagian uangnya untukku dan itu hanya cukup untuk membeli makanan sehari.
Dan hari ini aku benar-benar bahagia karena aku bisa diterima disekolah mewah ini. Bahkan, aku sudah berpikir bahwa aku akan dibully. Sekolah ini tidak main-main. Didalamnya pasti banyak dari keluarga orang kaya, dan artis-artis.
Bruk..
"Ahh shit!" ucapnya spontan lalu berlari kearahku. Aku merasa sedikit pusing karena bola yang terkena kepalaku. Lalu aku menengok orang tersebut. "Gwenchana?" Tanyanya kearahku. Dia seorang laki-laki berambut hitam kecoklatan, memakai kaos oblong bola basket.
Aku segera bangkit berdiri lalu membenarkan baju dan rokku, mengambil ponselku yang terjatuh dan membenarkan tasku. "Maafkan aku, apakah ponselmu rusak? Perlu aku gan—.." ia berhenti berbicara setelah melihat ponselku. Iya, ponsel jadul dan sekarang tidak mau hidup kembali. Mungkin ia kaget dengan model lama ini.
"Baiklah.. akan kuganti. Siapa namamu?" Tanyanya. Aku sadar sedaritadi tidak mengucapkan apapun. "Tidak apa-apa, tidak perlu diganti, ponsel ini memang suka bercanda. Nanti juga hidup.." ucapku lalu tersenyum padanya.
"Kau anak baru?" Tanyanya. "Beasiswa?" Ucapnya lagi. Aku mengedipkan mataku berkali-kali. "Baiklah akan ku ganti, aku tahu betapa sulitnya kau masuk kesekolah ini. Tolong sebutkan namamu.." ucapnya.
Dengan ragu aku menjawab, "Kim Hyun Ri.."
"Oke, temui aku dirooftop saat istirahat, selesaikan saja makananmu dulu lalu kesana.. akan aku tunggu.." ucapnya lalu pergi meninggalkanku dan berkumpul dengan teman-temannya.
***
"Perkenalkan namaku—.."
"Jadul! Perkenalkan dirimu yang bagus!" Teriak salah satu laki-laki paling depan. Aku menegakkan badanku lalu tersenyum lagi setelah melihat guru disampingku. Aku terlihat kikuk, namun aku memberanikan diri.
"So hi! You can call me whatever you want, but actually im Kim Hyun Ri, nice to meet you!"
Setelah itu, guru menyuruhku duduk disebelah laki-laki pendiam dan tak sekalipun melirik kearahku. Ia memiliki rambut coklat gelap dan mata yang indah. Dan senangnya, aku duduk didekat jendela.
Setelah aku duduk, pembelajaran pun dimulai. Laki-laki ini sangat fokus dan benar-benar mempelajarinya dengan benar. "Mohon maaf.. saya ijin ke toilet dulu.." ucap guru itu lalu pergi. Tiba-tiba seseorang menyolek punggungku.
"Hai!" Sapa perempuan berambut coklat pendek bergelombang. Aku tersenyum kikuk lalu melambaikan tanganku. "Aku juga masuk dengan beasiswa, i don't have many friends in here.." ucapnya. Ia gadis dengan senyum ceria.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Prince and The Fortuneless
Fanfictioncompleted✔️ Gadis kekurangan, tidak beruntung, miskin, dan tak berguna. Ia masuk kesekolah bergengsi, dimana disana terdapat murid-murid pilihan. Gadis yang masuk karena berprestasi, disukai 2 lelaki terkenal. Ia berusaha menghindari semua penderita...