"Berusaha memilikimu itu sia sia."
—재 14 장 : 거짓말—
Jungkook mengantarkan aku pulang setelah aku berada dirumah Yoongi. Alasannya karena Yoongi tidak bisa mengantarku. Lalu aku berkata jujur padanya bahwa Jungkook akan menjemputku. Sebenarnya saat aku berkata seperti itu, sedikit takut dan cemas. Siapa tau Yoongi memukul Jungkook tiba-tiba.
Namun untung saja itu tidak terjadi.
Aku bertanya kepada Yoongi kenapa tidak bisa mengantarku. Ia hanya menjawab ada urusan. Jadi, sekarang aku sudah berada dimobil Jungkook—dengan hujan deras. Untung saja sudah sampai depan rumah dan tidak terjebak macet dijalan.
"Jungkook. Tidak mau mampir dulu?"
Ia menggeleng. "Aku ada urusan." Ucapnya lalu tersenyum. Akupun akhirnya keluar, berlari sampai depan pintu rumah. "Aku pulang, ya!" Teriaknya. Aku mengiyakan lalu segera masuk rumah.
Karena ini masih siang, ibuku sedang tidak ada dirumah. Dan adikku? Mungkin pergi bersama temannya. Aku segera mandi dan bersiap untuk tidur. Karena aku suka tidur. Tapi semenjak masuk sekolah perguruan tinggi, aku jadi jarang tidur dan lebih memilih bertahan berjam-jam dimeja belajar atau.. lupakan saja.
Aku segera mengecek ponsel sembari bersenderan ditembok kasur. Hm? Tidak ada yang membaca pesanku. Jungkook maupun Yoongi. Bahkan aku memberi pesan ke Jimin dan Taehyung. Tidak dijawab juga. Sedangkan Hina, ia bilang bahwa ponselnya rusak.
Aneh sekali.
***
"Maaf, hyung. Aku baru saja mengantar Hyunri pulang." Jungkook datang dengan baju yang sedikit basah—sempat berlari untuk masuk kerumah Yoongi. "Terimakasih sudah mengantarnya." Sahut Yoongi yang duduk diantara Jimin dan Namjoon.
Iya, sekarang mereka semua berkumpul dirumah Yoongi. Setiap sebulan sekali, mereka akan minum-minum sampai gila. Bahkan setelah ini pasti ada berita yang tidak diketahui.
"Hyung! Aku ambil beer dikulkasmu lagi, ya?" Teriak Taehyung yang mengacir kedapur dengan gayanya yang seperti anak kecil. Yoongi hanya mengangguk mengiyakan. "Ya! Jangan dihabiskan dulu kentangnya! Yang lain belum dapat!" Jin memukul tangan Jimin yang sedaritadi menyomot kentang hingga tersisa setengah.
"Maaf, hyung. Hehe.."
"Hei! Hei! Foto dulu! Ayo lihat sini!" Teriak Hoseok sembari membetulkan ponselnya. "Aish, ribet sekali kau!" Teriak Namjoon lalu mengambil ponselnya. "Nanti saja. Ini makanan utama sudah datang!"
Taehyung membawa beer dan Jungkook membawa ayam crispy yang sangat lezat. "Hei! Jangan disentuh dulu! Difoto dulu makanannya!" Teriak Jin yang memukuli satu-satu tangan teman-temannya.
"Astaga, hyung! Cepat!" Jimin merengek, menyuruh Hoseok untuk mempercepat kegiatan foto memoto. Karena tugas Hoseok hanya itu. Dan tak lama, makanan habis. Mereka sudah mabuk dan tidak bisa terkendali. Mereka sangat gila dan bahkan memukul satu sama lain.
"Huh! Kentangnya tidak lezat!" Protes Taehyung sembari bersenderan dilantai dengan kaki yang terbuka. Tiba-tiba bunyi notifikasi ponsel Yoongi berbunyi. Ia segera mengeceknya.
"Huh? Hyunri? Belum tidur?" Gumamnya.
Yoongi memang suka minum banyak, namun dia sendiri lah yang bisa mengontrol badannya dengan baik. Hanya ia yang setengah sadar sendiri ketika teman-temannya mabuk sampai sekarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Prince and The Fortuneless
Fanficcompleted✔️ Gadis kekurangan, tidak beruntung, miskin, dan tak berguna. Ia masuk kesekolah bergengsi, dimana disana terdapat murid-murid pilihan. Gadis yang masuk karena berprestasi, disukai 2 lelaki terkenal. Ia berusaha menghindari semua penderita...