"Aku lebih menyukai seseorang yang mencintaiku dengan sederhana."
—재 4 장 : 롯데 월드—
Cuaca cerah pagi ini seharusnya diselingi dengan membaca buku, menghirup udara pagi, dan melihat burung-burung beterbangan. Beda halnya denganku di hari ini. Hari ini yang bahkan aku tidak percaya akan terjadi didalam hidupku.
Aku menunduk. Menangis tak henti-henti. Entah apa salahku terhadap mereka sekarang ini. Aku bahkan tidak mengenal mereka. Mereka yang menyebutku jalang, pelacur, miskin, dan anak beasiswa. Memangnya kenapa kalau aku dapat beasiswa? Itu hakku. Saat ini, mejaku penuh berisi coretan kotor. Bahasa-bahasa yang bahkan tak pernah keluar dari mulutku. Berusaha menghapus pun tidak bisa.
"Hey jalang! Aku sangat bersyukur kau datang pagi hari ini"
Gadis itu kembali lagi. Namun kali ini sendiri, tadi ia sempat membabak belur diriku dengan 2 teman lainnya. Aku berusaha mencari pertolongan, namun nihil. Aku sengaja datang pagi karena ingin keperpustakaan, bukan mendapatkan hinaan seperti ini.
"Memikirkan apa kau?" Tanyanya setelah ia duduk diatas meja Jungkook. Aku menoleh menatapnya saat ia menggerakkan sendiri daguku. "Cih, kau sama sekali tidak cocok dengan pangeranku.."
Iya, dia merupakan mantan dari Yoongi.
Ia tiba-tiba menarikku dengan paksa, aku berusaha teriak sekencang mungkin. Namun yang ia lakukan malah memasukkan obat dengan paksa kemulutku yang entah apa itu. Ia menarikku sampai keujung lorong, seketika badanku lemah. Aku tidak bisa melihat dengan baik. Dan perlahan aku tidak dapat melihat dan merasakan apa-apa.
***
Hening. Ruangan ini tidak mengeluarkan suara apapun. Bahkan diriku sendiri tak bisa berkata-kata lagi saat melihat Hyunri terbaring lemas. Wajah lebam dimana-mana dan tangan-kaki yang terluka. Membuka matapun belum. Rasanya aku ingin sekali berada disampingnya saat Yeona menghajar Hyunri habis-habisan.
Hyunri tidak salah apa-apa.
Tiba-tiba bunyi pintu terdengar, aku menoleh dan melihat Jungkook datang menghampiri Hyunri. "Hyung.. dia belum sadar?" Aku hanya menggelengkan kepala menandakan ia belum tersadar. "Kau bolos sekolah?" Tanyaku. Ia sempat terdiam lalu menjawab, "Ne.."
"Baliklah.."
"Aku ingin disini" jawab Jungkook cepat. Aku melihatnya dengan tatapan berbeda, "Jungkook-ah.." panggilku. Ia menoleh setelah ia menatap sedih kearah Hyunri.
"Kau mencintai Hyunri?"
Ia terlihat menelan ludahnya saat terdiam membeku mendengar kalimatku. "Kau mencintai pacarku?" Tanyaku kembali. Ia menggulum bibirnya lalu menatap Hyunri yang terbaring lemas.
"Ani, aku menyukainya sebagai teman.." ucapnya lalu tersenyum kehadapan Hyunri. Ia memegang tangan Hyunri lalu menunduk. Suasana menjadi sepi. Aku menoleh kearah jendela, melihat ketaman rumah sakit yang sepi. Bunyi pintu terdengar kembali, aku melihat Taehyung datang dengan wajah cemas.
"Hyunri.." Taehyung memegang kedua kaki Hyunri, lalu menggeser Jungkook dan memegang tangan Hyunri. "Ulah Yeona?" Tanya Taehyung. Aku hanya bisa menatap Taehyung dan ia pun mengerti. "Kurasa hyung perlu mengakhiri hubunganmu dengan Hyunri" ucap tegas Taehyung.
"Apa maksudmu?" Tanyaku sembari mengerutkan kepala. "Kau mau dia seperti ini lagi, hyung?" Ucap Jungkook. "Kau mendukung Taehyung?" Tanyaku kesal. "Apa maksud kalian? Keluar! Aku tidak suka keributan" ucapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Prince and The Fortuneless
Fanficcompleted✔️ Gadis kekurangan, tidak beruntung, miskin, dan tak berguna. Ia masuk kesekolah bergengsi, dimana disana terdapat murid-murid pilihan. Gadis yang masuk karena berprestasi, disukai 2 lelaki terkenal. Ia berusaha menghindari semua penderita...