Epilog

154 8 2
                                    

Kenan membuka boks pemberian Nia tempo hari. Kenan mengamati semua isi boks tersebut. Semua pemberiannya untuk Icha. Kenan menyunggingkan senyumnya mengingat kenangannya bersama Icha. Kemudian mengambil sesuatu yang terlipat rapi. Sebuah surat yang ditulis tangan oleh Icha.

Untuk Kenan Ananda Saharjo

Pertama aku ingin meminta maaf padamu, maafkanlah atas semua kesalahanku. Juga aku ingin meminta maaf atas ketidaktahuanku tentang perasaanmu. Aku tau kamu pasti tersiksa selama bersamaku. Aku ingin mengembalikan semua pemberianmu padaku. Maaf.
Dan terimakasih untuk semuanya. Kamu adalah cinta pertamaku. Izinkan aku membawa cinta ini karena hatiku tak bisa melepasnya lagi.

Isabella Putri Admajaya

Rasa penyesalan menjalar sampai di sudut hatinya. Apa lagi setelah mendengar pengakuan Nia akan penyakit yang diidap Icha selama ini.

Kenan melipat kertas tersebut memasukan kedalam dompetnya.
Kakinya menginjakan bandara, hari ini Kenan akan terbang ke New York. Ia di antar oleh orang tuanya dan kedua sahabatnya.

Kenan memandangi awan di jendela. Ia meraba jantungnya yang berdegup kala mengingat Icha. Kenan tersenyum pilu, hatinya kini tinggal sekeping. Kepingan lainnya telah di bawah oleh Icha. Entah gadis itu akan bertahan hidup atau tidak, mereka akan bertemu lagi atau tidak. Mereka akan menjalani hidup mereka masing-masing.
.
.
.

TAMAT


Maaf jika hal ada yang kurang tepat, masih belajar menulis.🙏

Selamat menjalankan ibadah puasa
Mohon maaf lahir dan batin🙏

Hatiku (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang