Vania sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Tiba-tiba ponselnya berbunyi ada notif WA.
Rayan
Keluar gue udah di depan rumahVania melirik jam di tangannya. Jam baru saja menunjukan pukul 06.25.
You
Oke, waitVania kemudian keluar dari kamarnya menuju keluar rumah.
"Mah Vania pamit dulu ya, Assalamu'alaikum". Kata Vania.
"Eh Vania sarapan dulu". Kata mamah Vania sambil berjalan menuju pintu rumah.
"Ehh ada nak Rayan, masuk dulu yuk sarapan Vania juga belum sarapan, pasti kamu belum sarapan kan masih pagi gini?" Tanya mamah Vania.
"Ngga usah tante ngrepotin". Jawab Rayan grogi.
"Ngga ngrepotin kok, malah tante seneng kalo masakan tante ada yang makan, soalnya papahnya Vania lagi keluar kota jadi nggada yang makan". Kata Ayu, mamah Vania.
"Ya udah deh tan". Jawab Rayan kemudian masuk kerumah Vania.
Mereka semua masuk ke ruang makan. Mereka duduk di kursi makan.
Vero adik Vania keluar dari kamarnya.
"Vero sarapan dulu sayang". Kata mamah Vania.
"Iya mah bentar, buku Matematika aku dimana yah mah?" Tanya Vero.
"Itu di meja deket TV". Kata mamah Vania.
"Mana mah ga ada?". Kata Vero.
Mamah Vania pun menghampiri Vero.
"Ini sayang, makanya kalo nyari yang teliti di cek satu2 kamu nyari cuma diliatin aja". Kata mamah Vania sambil tersenyum.
"Hehe iya mah maaf". Kata Vero.
Vero dan mamahnya menuju ruang makan. Kemarin-kemarin Vero sedang tinggal dirumah omahnya. Kata Vero di lingkungan rumah omahnya sejuk karena tidak terlalu berada dekat jalan raya.
"Eh ini pacar lo ka?" Tanya Vero ke Vania.
"Apaan si temen". Jawab Vania.
"Temen hidup kali". Kata Vero meledek.
"Rese lo ro, masih pagi udh ngeselin". Kata Vania.
Rayan hanya tersenyum melihat tingkah adik kakak tersebut.
"Vero ga boleh gitu sama ka Vania". Kata mamah Vania.
"Iya mah maaf". Kata Vero.
Mereka semua sarapan dengan Nasi Goreng dan ayam goreng. Selesai makan Vania dan Rayan pergi berangkat ke sekolah, begitu juga dengan Vero ia berangkat diantar supir.
Rayan mengemudikan motornya dengan santai karena jam masih menunjukan pukul 06.35.
"Tumben lo bawa motornya pelan banget?" Kata Vania.
"Oh mau yang kenceng-kenceng? Oke pegangan yang kenceng". Jawab Rayan.
Rayan menambah kecepatan motornya, sontak Vania langsung memeluk Rayan sekencang-kencangnya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah pasrah jika terjadi apa-apa. Vania menutup matanya karena takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part [On Going]
Novela JuvenilApa yang dipikirkan Vania ternyata salah. Tentang hubungan yang selama ini dia bangun bersama Defan. Vania kira Defan akan menjadi Best Part nya sampai kapan pun, nyatanya itu semua salah. Defan terlanjur merobohkan tembok kepercayaan yang Vania ber...