10•Rival Pilketos

35 9 0
                                    

Setelah menerima panggilan dari suster rumah sakit, bahwa bundanya pingsan lagi, Defan langsung pamit kepada mamah Ayu untuk pergi kerumah sakit.

"Tunggu". Suara Vania menghentikan langkah Defan.

"Mah Vania minta izin ya buat ikut Defan, Vania mau jagain bunda Mira mah Vania khawatir banget sama bunda Mira, kasian Defan juga sendirian." Bujuk Vania.

"Iya Vania boleh, besok insyaallah mamah juga mau jenguk bunda Mira. Kamu hati2 ya sayang, besok pulang pagi2 ya jangan lupa besok sekolah". Kata mamah Vania sambil tersenyum.

Vania kemuadian pergi ke kamar untuk mengambil tas dan jaket.

"Vania berangkat dulu ya mah, Assalamu'alaikum." Kata Vania.

"Waalaikumsalam. Hati2 ya Defan Vania. Jangan ngebut2 ya Defan kamu tenang aja bunda kamu pasti gapapa kok kan udah ada suster yang jagain". Kata mamah Ayu menenangkan Defan.

"Makasih banyak ya tan-mahh". Kata Defan.

Vania dan Defan kemudian langsung menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit Defan memarkirkan motornya dan bergegas menuju ruang inap bundanya.

Mereka berdua menyusuri koridor rumah sakit.

"Woi Defan". Tiba-tiba seseorang memanggil Defan.

Sontak Defan dan Vania menengok ke sumber suara.

"Woi bro, ayo cepetan ikut gue". Kata Defan cemas.

"Eh ada Vania". Kata Ziko tersenyum meledek Defan.

Vania hanya tersenyum.

"Gimana bunda lo baik2 aja kan?" Tanya Kelvin.

"Iya bro dari tadi kita nyariin rungan bunda Mira ngga ketemu2, gue telpon lu juga ga diangkat". Jelas Ziko.

"Sorry, gue ga sempet buka hp. Bunda gue pingsan lagi soalnya". Kata Defan.

"Ya Allah kasian banget bunda". Kata Kelvin.

Mereka berjalan hingga akhirnya sampai di ruangan bunda Mira.

Mereka semua masuk ke ruangan bunda Mira. Keadaan bunda Mira kini sudah membaik. Bunda Mira masih belum juga sadarkan diri.

Vania kemudian mendekat ke bunda Mira.

"Bunda bangun, ini Vania bunda, bunda mau brownies keju lagi nggak? Kalo bunda udah sadar besok Vania beliin lagi ya bunda. Ayo dong bunda bangun". Kata Vania sambil menitihkan air matanya.

Vania sangat sayang kepada bunda Mira. Vania sudah menganggap bunda Mira seperti bundanya sendiri. Dulu waktu Vania masih pacaran dengan Defan, Vania sering main ke rumah bunda Mira, dan sering membuat brownies keju. Tak hanya membuat brownies, bunda Mira sering mengajarkan Vania membuat kue-kue kering seperti nastar dan lainnya. Bunda Mira juga menganggap Vania seperti anaknya sendiri. Makannya Vania sangat khawatir saat bunda Mira dirawat di rumah sakit.

"Nih bro kita bawa minuman sama roti buat lo, nih kasih air putih buat Vania dia nangis tuh". Kata Kelvin.

Defan mengiyakan perkataan Kelvin.

"Van, minum dulu". Kata Defan.

"Iya makasih". Kata Vania.

Vania masih berada di samping bunda Mira. Menggenggam tangan bunda Mira.

Kemudian bunda Mira sadar dari pingsannya.

"Bunda Alhamdulillah bunda udah sadar". Kata Vania.

Defan yang berada di samping Vania pun senang melihat bundanya sudah sadar.

Kelvin dan Ziko yang sedang duduk pun langsung berdiri dan menghampiri bunda Mira.

Best Part [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang