chapter 33 I love you

5.6K 204 2
                                    

Sedari tadi nathan hanya duduk disamping brankar zahra seraya menunggu ia bangun

Ia mengengam erat tangan zahra dan mengecup nya pelan, dan kejadian itu? Jelas disaksikan oleh bara dan zevin

"si nathan bisa ae modus nya yenggak bang"ucap zevin pada bara ,tapi bara tidak mengubrisnya dan memilih memainkan handphone nya

"yeuuu susah emang ngomong sama tembok"sinis zevin

Tak lama kemudian zahra sadar, ia melihat sekeliling yang berwarna putih, dimana ini? Batin zahra

"hey kamu udah bangun"nathan mengecup tangan zahra lagi

"kamu nggak papa kan, ngrasa ada yang sakit nggak, atau pusing, oh iya kamu harus minum bentar"nathan memberi sederet pertanyaan kepada zahra tapi zahra memilih diam karena saat ini tenggorokan nya terasa sangat kering

Setelah itu nathan memberikan segelas air putih kepada zahra dan langsung diminum, pastinya dengan bantuan nathan

"dek kamu kenapa bisa kayak gini"bara berdiri disebrang nathan seraya mengelus rambut zahra pelan

"aku nggak papa bang"jawab zahra lemas

"lo kenapa bisa masuk ke hutan si kan lo tau sendiri di hutan Bahaya"omel zevin dan seketika zahra terdiam akankah ia akan meberi tahu siapa yang menculik nya ke hutan? Atau dia hanya diam saja berpura pura tidak tau?ah sungguh bingung perasaan zahra sekarang

"aku yakin zahra nggak bakal masuk kehutan tanpa suatu alasan iya kan ra?"aura nathan saat ini sudah terlalu emosi, tangan nya mengepal siap menghajar orang yang membawa zahra kehutan

"eugh sstt kepala aku pusing"zahra berpura pura kesakitan supaya tidak diintrogasi terus menerus

"vin panggil dokter cepetan"lalu zevin pergi dari ruangan tersebut

Tak lama kemudian datang dokter yang menangani zahra lalu zahra dipriksa

"pasien tidak apa apa hanya saja jangan mebuat pasien terlalu stres dengan menayakan sesuatu, untuk saat ini ia hanya butuh istirahat yang cukup, juga guna supaya bekas gigitan ular itu tidak membengkak"nasehat dokter itu

Dan akhirnya mereka pun mengerti untuk saat ini bukan saat nya untuk menanyai zahra, lebih baik mereka menanyakannya saat dirumah atau paling tidak ketika kondisi zahra betul betul membaik

"maaf ya aku nanya terus dari tadi"sesal nathan dan hanya dibalas anggukan oleh zahra

Nathan mengelus bekas luka dipipi zahra, ia yakin betul ini bekas tamparan, ia bertekad jika zahra tidak mau memberi tahu siapa dalang dibalik semua ini, maka ia akan mencari taunya sendiri dan ia yakin orang itu akan habis ditangannya

"kamu istirahat aja ya"tapi zahra menggeleng pelan

"kamu mau apa?"tanya nathan selembut mungkin tapi zahra tetap menggeleng

"ngomong dong ra,kamu masih marah Sama aku soal kemaren?masa kamu nggak percaya sih sama aku? Kamu tau sendiri kan aku nggak mungkin selingkuh sama orang lain sedangkan aku sayang banget sama kamu"nathan berusaha meyakinkan zahra

Dan zahra?hanya merespon dengan anggukan

"terus yang buat kamu diem apa?ngomong dong ra"nathan mulai terpancing emosi

"hiks hiks"zahra menangis dan tanpa pikir panjang nathan langsung memeluk zahra sedangkan bara dan zevin? Mereka sudah keluar dari tadi

"Kenapa ngomong"nathan berusaha menenangkan zahra

"hiks maaf aku nggak percaya sama kamu"isak zahra dipelukan nathan

"iya nggak papa udah aku maafin, sekarang kamu diem ya nggak usah nangis jelek kamu kalo nangis"canda nathan

My Posesif Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang