Chapter 7

2.5K 233 30
                                    

Sasuke melompati batang pohon satu persatu dengan cepat sembari menggendong erat Menma agar tak terjatuh. Ia berusaha pergi sejauh mungkin dari tempat itu agar tidak ada yang tahu dirinya hanya berdua dengan Menma. Sasuke selalu berusaha untuk menutupi identitas Menma dari siapapun, kecuali tim taka dan Orochimaru yang telah mengetahuinya.

Ketika merasakan pergerakan kecil dari Menma yang sedang tertidur, akhirnya Sasuke berhenti karena tak ingin membangunkan anaknya. Sasuke dengan perlahan duduk diatas pohon dan mengamati wajah Menma.

Ia kembali gelisah karena teringat Naruto. Sasuke ingin sekali mengelus pipi Menma, tetapi ia hanya punya satu tangan yang kini sedang menahan tubuh Menma agar tetap tertidur.

Menma menggeliat tidak nyaman, kemudian membuka kelopak matanya dengan perlahan. Balita itu berbinar-binar ketika melihat Sasuke, ia ingat wajah itu. Sasuke menaikkan tubuh Menma dan menyenderkan tubuh kecil itu pada kakinya yang sedang ditekukkan.

"..ibu.."

Itu adalah kata yang pertama kali keluar dari bibir Menma ketika melihat Sasuke.

Bibir Sasuke setengah terbuka, ia ingin sekali membalas suara itu, tetapi rasanya sulit. Menma mengayunkan kedua kaki kecilnya, ia tampak senang berada diatas pohon, kedua mata bulatnya terus memandang kebawah.

Menma memeluk Sasuke dengan erat seolah-olah tahu siapa sosok yang sedang memangkunya ini. Sasuke hanya membisu, ia tahu pasti Juugo telah memberitahu anak ini. Balita kecil itu langsung memandang Sasuke ketika merasakan tangan kiri Sasuke tidak ada.

"Apa kau tidak malu mempunyai orang tua yang cacat?" akhirnya Sasuke membuka suara. Menma hanya memandang bingung, hal ini terlalu berat untuk dipahami anak kecil seperti dirinya.

Sasuke mengeluarkan boneka dinosaurus dibalik tas selempangnya, kemudian melempar tas selempang yang sudah kosong itu ke sungai dari kejauhan. Ia menyodorkan boneka hijau itu pada Menma tanpa berkata apapun.

Menma meraihnya dan langsung memeluknya. Ia tidak pernah punya mainan atau boneka.

"Semoga masa kecilmu bahagia, Menma. Namamu Uzumaki Menma."

Sasuke mengelus perlahan kepala Menma, ia berusaha tersenyum tipis di situasi canggung ini. Ia bahkan tidak tahu caranya mengakrabkan diri dengan anak kandungnya. Menma membenamkan kepalanya di dada Sasuke dan memeluk erat tubuh itu dan boneka dinosaurusnya.

"Tidurlah dengan tenang, aku akan melindungimu." bisik Sasuke.

Kelopak mata Menma tak kunjung tertutup, tapi ia merasa sangat nyaman didekapan Sasuke. Balita itu memandang kosong pada pepohonan dihadapannya. Tangan Sasuke tergerak untuk mengelus kecil kepala itu.

"Kau pasti merasa kesepian, 'kan? Maafkan aku."

Sasuke berusaha mengajak Menma untuk berbicara, meski ia tahu mungkin Menma tidak mengerti dan tidak akan membalasnya.

"Tumbuhlah jadi anak baik. Jika orang bertanya namamu, jawablah namamu adalah Uzumaki Menma."

Sasuke tidak akan pernah menyematkan marga uchiha pada nama Menma, ia tidak ingin takdir menyedihkan melekat pada anaknya. Ia ingin Menma menikmati hidupnya dengan tenang dan masa lalunya tidak terulang pada Menma. Sasuke selalu memikirkan masa depan Menma mulai dari sekarang.

CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang