▶vote dulu sebelum dibaca ya. Satu vote dari kalian sama dengan satu semangat buat aku.
-Note: coba nonton film 'kuntilanak 2' dulu sebelum baca part ini atau lihat trailernya. Biar tahu setiap adegan yang diceritakan di part ini.
_______________________________________
Terkadang apa yang selama ini kita cari ternyata ada tepat dihadapan kita.
From: ~kuntilanak 2 (2019)
_______________________________________
Setelah memesan tiket Lala dan Bagas pergi untuk membeli beberapa snack dan minuman. Film akan ditayangkan 10 menit lagi. Jadi, mereka masih memiliki waktu untuk mengisi perut sebelum masuk kedalam bioskop. Pertanyaan yang ada di kepalanya tentang mengapa Alvino membeli dua tiket tak lagi ia pedulikan. Toh, Alvino membeli tiket itu dengan uangnya sendiri, tidak meminta uang dari Lala.Lala membeli 3 kotak popcorn dan 5 minuman. Lala hanya membawa 1 cup minuman miliknya. Selebihnya dibawa oleh Bagas. Tadinya Lala ingin membantu membawa makanan dan minuman itu tetapi Bagas melarangnya.
Saat sampai di tempat Meri, Andre, dan Doni, Bagas langsung menyerahkan makanan dan minuman itu kepada mereka. Lala mematung saat melihat Alvino yang ternyata ada disana bersama teman-temannya. Tunggu, Alvino bersama siapa? Siapa wanita disamping Alvino?
(Ekspresi Lala pas liat Alvino lagi. Dan liat perempuan yang ada disampingnya)
Pasti pacarnya Pak Al. Batin Lala.
Alvino melirik kearah Lala sekilas kemudian beralih menatap jam tangannya.
"Wah, ketemu lagi sama Bapak" ujar Bagas.
Alvino yang merasa namanya disebut langsung menoleh kearah Bagas.
"Ah, iya. Tadi saya melihat mereka. Jadi, sekalian saja saya samperi," ucap Alvino sambil melihat kearah Meri, Andre, dan Doni.
Bagas hanya menggangguk dan ber 'oh' ria. Lalu ia bertanya kepada Alvino dengan senyum jahilnya. "Hem, kakak ini pacar, Bapak, ya?"
Bagas ini orang yang gampang akrab dengan siapapun. Ia bisa menyesuaikan pembahasan dengan lawan bicaranya. Ia berani menggoda Alvino karena usia Alvino masih muda. Jadi, ia menganggap Alvino seperti temannya sendiri. Tetapi tetap sopan saat berbicara, bagaimanapun Alvino adalah gurunya.
Perempuan yang berdiri disamping Alvino tersenyum setelah mendengar pertanyaan Bagas.
Alvino menjawab pertanyaan Bagas tetap dengan wajah datar.
"Bukan."
"Namanya Kak Sindy Carrezy, Gas." Doni tiba-tiba angkat bicara. Ya, tadi sebelum Lala dan Bagas datang, Alvino mengenalkan Sindy kepada dirinya, Meri, dan Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARTIKA
Teen FictionDia itu seperti antartika, dingin. Hanya orang tertentu yang bisa menyentuhnya. Guru, tapi kok cuek? Bagaimana nasib siswanya? *cerita ini hanya fiksi atau hasil imajinasi penulis. 🔴Pertama ditulis pada 23 Februari 2020