-Dia adalah anak haram
-Dia mempermalukan nama sekolah
-Aku harap besok ia mati
-Bahkan orang tuanya membuang nya ke panti
-Dan Ahjumma panti nya pun membuang nya saat ia berumur 14
-Lihatlah bahkan ia selalu melakukan Self-Harming
Olok olok kan itu di tunjukan kepada Namja yang baru masuk kedalam gerbang sekolah.
Namja tersebut hanya bisa menunduk. Ia lelah sebenarnya.
Caci maki yang membuatnya selalu terlihat rendah di kalangan masyarakat.
Tak jarang ia pulang ke rumah nya dengan keadaan terluka akibat Bully an teman nya.
Tunggu! Apakah pantas jika ia meyebut tukang Bully itu teman?
Bahkan dirinya tidak tau apa salah ia selama berada di sekolah.
"Park Jimin!"
Pemuda itu berbalik kebelakang. Ia melihat teman teman nya sedang berjalan ke arah nya dengan senyum merekah.
Tak jarang banyak siswa yang memuji teman teman Jimin.
Karena mereka adalah Pangeran Sekolah. Bahkan mereka di juluki sebagai Prince Of School.
"Ayo kami antar kau ke kelas! Tak ada penolakan lagi!"
Jimin pemuda itu hanya tersenyum kepada teman teman nya. Ia bersyukur karena tuhan masih baik padanya memberikan teman yang begitu baik padanya.
"Gomawo"
Jimin berterimakasih pada mereka semua. Lalu mereka tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Setelah itu mereka pergi ke kelas mereka masing masing.
-Aku kira si gila itu sudah mati
-Dia mencari perhatian Bangtan
-Bahkan derajatnya dengan Bangtan sangat jauh
-Ku dengar ada salah satu orang tua Bangtan yang membenci nya
-Lihat tubuh nya saja menjijikkan
Bahkan Jimin masuk ke kelas pun banyak yang mencaci maki nya.
Jimin pun berjalan ke bangku nya yang ada di belakang. Penuh dengan coretan yang menghina nya.
Jimin tersenyum tipis. Ia duduk lalu menunggu Bell berbunyi untuk memulai pelajaran.
Pelajaran usai Jimin pun memutuskan untuk ke Rooftop.
Jimin berjalan dengan pandangan menunduk kebawah. Ia tak tahan mendengar semua olok kan siswa siswa yang begitu menyakiti nya.
Brugh~
"Ups~ Sorry. Apa itu sakit? Atau kurang? Biar aku tambahkan jika kurang."
Kaki Jimin di tendang oleh dua orang yang suka mem Bully Jimin. Dan mendapat gelak tawa dari para siswa siswi
Jimin hanya diam. Ia tak berkutik sama sekali. Ia menahan tangis nya.
"Apa sekarang juga kau tuli dan bisu?"
Jimin diam ia berusaha untuk tidak menangis.
"Lihat! Bahkan dia Tuli dan Bisu! Kasihan sekali kau! Sudah di buang ditambah Tuli juga Bisu!"
Dan lagi lagi siswa siswi tertawa begitu keras. Jimin masih diam. Ia tak berkutik. Hingga tangannya tiba tiba di tarik.
Jimin yang mendapat perlakuan spontan pun terkejut. Lalu ia melihat kalau yang menarik nya adalah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Please! [PJM]
General Fiction"Jiminie Hyung~ Kau mengingkari Janji mu~" "Jimin maaf kan Samchon yang tak mengurusmu" "Jangan menangis. Izinkan aku tertidur nee. Aku akan mendatangi kalian. Biarkan aku istirahat." "Jimin gomawo sudah menjadi bagian kami." "Jiminie Hyung~ Hiks~ P...