Chapter 4

1.3K 118 1
                                    

Jimin kembali ke rumah dengan memikirkan perkataan Tn. Jung.

Flashback On

"Jimin."

Seseorang memanggil Jimin dan duduk di hadapan Jimin.

"Nee Tn.?"

Tanya Jimin kepada Tn. Jung. Ya seseorang itu Tn. Jung.

"Saya pernah bertanya pada Haseok seperti apa dirimu. Dan saya sedih mendengar mu di Cemoohkan di sekolah."

Ujar Tn. Jung.

Jimin menunduk dan menggigit bibir bawahnya.

"Jadi-"

Jimin mendongak. Ia menatap manik mata itu dengan binar dan hangat.

"Kau mau jika saya adopsi?"

Mata Jimin membola. Dalam lubuk hatinya ia senang. Tapi jimin masih tau kalau ia akan merepotkan Tn. Jung nanti.

"Itu akan merepotkan."

Ujar Jimin lirih. Untung lah Tn. Jung dapat mendengar nya.

"Itu tak akan merepotkan. Jika Jimin mau berfikir dulu saya beri waktu hingga jam 8 malam nanti."

Ujar Tn. Jung. Jimin menangguk lalu ia beranjak bersama Tn. Jung dan keluar dari Caffe.

Flashback Off

Ia menghela nafasnya. Jimin kini duduk didekat jendela nya.

Ia menatap langit. Sebentar lagi pukul 20:00 KST. Jimin harus berfikir dua kali untuk ini.

"Huh~ Aku akan tanya Haseok Hyung saja. Sekarang aku harus pergi kembali ke Caffe untuk berkumpul."

Jimin bermonolog lalu ia mengganti bajunya.


Jimin mulai melangkahkan tungkai nya keluar kontrakan.

Jimin bersenandung kecil sambil sedikit berlari. Ia merasa malam ini sangat cerah karena ada sang rembulan di atas langit berserta bintang.

"Apakah Bulan dan Bintang bisa terpisah? Jika iya aku akan mengatakan pada dunia jika aku ingin berhenti hidup. Karena Bulan dan Bintang tak akan pernah terpisah."

Jimin bermonolog lagi. Beruntunglah jalanan sepi jadi tak ada yang bisa melihat Jimin berbicara.


Bunyi bell Caffe terdengar. Jimin masuk dan sudah ada Tn. Jung di sana.

Tn. Jung memeluk Jimin. Lalu ia berucap.

"Bagaimana hm? Kau mau?"

Tanya Tn. Jung.

Jimin menggit bibirnya. Ia sudah merencanakan ini.

"Aku ingin tanya pada Haseok Hyung. Biarkan Haseok Hyung yang menjawab."

Ujar Jimin lirih.

Tn. Jung menatap Jimin sendu. Ia merasakan sakit yang luar biasa.

Walau Tn. Jung hanya mendengar Jimin lewat cerita Haseok. Tapi ia tahu kalau Jimin menderita di sekolah nya.

Kring~

Pintu bell Caffe bunyi. Lalu Tn. Jung dan Jimin menoleh.

Tn. Kim, Tn. Jeon, Tn. min. Datang bersamaan. Begitu pula anak anak mereka serta ajak Tn. Jung.

Seokjin, Namjoon, Taheyung mendekati Tn. Kim.

Jungkook mendekati Tn. Jeon.

Yoongi mendekati. Tn. Min

Stop Please! [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang