Pagi nya Jimin terbangun. Ia segera kekamar mandi dan bergeggas bersiap.
Di ruang makan. Kini mereka sedang makan. Jimin sedari tadi gelisah sendiri.
Ia melirik kesamping kanan kiri. Peluh sudah membanjiri Jimin.
"Jim kau kenapa?"
Tanya Haseok.
"Aku baik Hyung. Boleh kah aku ke toilet?"
Tanya Jimin.
"Nee. Habis itu kita berangkat."
Ujar Haseok. Jimin pun berlari ke toilet.
Jimin di toilet. Ia memegang kepalanya sakit. Dan ia mulai merogoh sakunya.
Nafas nya tersendat. Ia berusaha tenang dan tidak panik.
Jimin mengulurkan pil pil itu dari dalam tabung.
Meminumnya tanpa air.
Dahi Jimin mengernyit kala rasa obat pahit itu terasa.
Nafas nya mulai kembali sakit di kepalanya mulai berkurang. Dan Jimin yang lemas.
Jujur ia ingin sekali izin hari ini. Tapi karena 2 Hari yang lalu ia tak sekolah. Maka ia harus sekolah hari ini.
Jimin memakai lipbalm sebelum ke ruang makan lagi.
Di teras Haseok tengah menunggu Jimin. Selamat 9 menit menunggu akhirnya seseorang yang di tunggu Haseok datang.
"Mian Hyung. Kau menunggu lama?"
Tanya Jimin.
"Ani. Sudahlah. Kajja!"
Ujar Haseok sambil merangkul Jimin ke dekat mobil.
Sampai di sekolah Haseok mengantar Jimin ke kelas nya.
"Ingat! Nanti tunggu Hyung pulang!"
Ujar Haseok.
"Nee. Gomawo sudah mengantar ku sampai depan kelas."
Ujar Jimin tersenyum lembut.
Haseok mengusak surai nya gemas. Lalu meninggalkan Jimin.
Jimin memasuki kelasnya. Terdengar sekali cemooh cemoohan dari setiap siswa.
-Dia mulai mencari perhatian
-Kurasa dia menggunakan sesuatu untuk menarik perhatian Haseok
-Hm. Dia mulai berulah
-Semoga saja kena azab karena dia berani mendekati Haseok
-Aku yakin Haseok ssunbae menderita sekarang
-Aish!! 2 hari yang lalu aku tenang dan sekarang?! Aku kembali ke neraka
-Ku kira dia mati
Banyak lagi yang mencemooh nya. Jimin seakan sudah kebal dengan perkataan semua temanya pun hanya diam.
Saat pertengahan pelajaran Kang Seonsengnim. Jimin merasakan kepalanya berdenyut nyeri.
Ia mulai tak fokus karena matanya memburam. Jimin berusaha mengeluarkan obat dari dalam saku nya.
Berhasil!
Jimin pun meminumnya secara diam diam tanpa bantuan air.
Pahit.
Itu terasa kembali di mulut Jimin. Ia mengernyit pelan. Lalu setelah itu matanya berusaha fokus sampai bel istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Please! [PJM]
General Fiction"Jiminie Hyung~ Kau mengingkari Janji mu~" "Jimin maaf kan Samchon yang tak mengurusmu" "Jangan menangis. Izinkan aku tertidur nee. Aku akan mendatangi kalian. Biarkan aku istirahat." "Jimin gomawo sudah menjadi bagian kami." "Jiminie Hyung~ Hiks~ P...