Chapter 6

1.3K 136 12
                                    

Haseok dengan sigap menangkap tubuh Jimin.

Ia membawa Jimin ke UKS. Anak Bangtan pun menyusul Haseok ke sana.


Kini Jimin terbaring lemah di UKS. Haseok terus saja membersihkan hidung Jimin yang keluar darah.

"Eungh~"

Lenguhan keluar dari seorang Namja yang tengah terbaring.

Haseok dengan sigap membantu Jimin duduk.

"Jika kau sakit kenapa sekolah?"

Tanya Yoongi dengan dingin.

"Mian"

Jimin menjawab nya lirih.

"Kita pulang nee. Appa menunggu."

Ujar Haseok. Jimin hanya diam tak menggubris.

"Tunggu!"

Jungkook menghentikan langkah Haseok saat hendak membantu Jimin berdiri.

"Hyungie~"

Jungkook berujar lirih.

Jungkook merogoh saku nya lalu disana terdapat dua kalung.

"Mungkin ini hari terakhir. Tapi Kookie mohon jangan lupakan Kookie nee. Jaga ini."

Jungkook pun berlari keluar di ikuti Bangtan yang lain. Dan menyisakan Jimin juga Haseok.

"Apa aku harus hyung?"

Tanya Jimin lirih. Haseok mengerti jalan pembicaraan ini.

"Mian. Tapi ini demi kebahagiaan mu."

Ujar Haseok. Lalu Jimin pun turun dan mengambil tas nya di ikuti Haseok.


Haseok dan Jimin sekarang di parkiran. Mereka berjalan ke arah mobil Haseok.

"Hyung akan izinkan ke Seonsengnim. "

Ujar Haseok. Jimin hanya mengangguk lalu masuk kedalam mobil yang sudah ada supir pribadi Haseok.


"Ahjussi. Bisakah kita berhenti disana. Aku harus membawa baju ku lebih dahulu."

Ujar Jimin saat ia dalam perjalanan ke Mansion Haseok.

"Baik Tuan."

Ujar Ahjussi tersebut.

Jimin pun turun lalu ia masuk kedalam kontrakan nya. Mengemasi barang barang.

Tes~

"Ahh~ kenapa sekarang aishh!!! Untuk tidak ada Haseok Hyung. Kalau ada huh!! Aku akan di tanya ini dan itu."

Jimin ngedumel sendiri sambil membersihkan darah yang mengalir bebas lewat hidungnya.

Setelah darah tadi berhenti. Jimin menggendong tas nya. Lalu ia keluar dari kontrakan dan jalan menuju mobil.


"Ahjussi. Kita bisa berangkat."

Ucap Jimin. Lalu mobil pun mulai bergerak ke arah Mansion Tn. Jung.


Sampai di Mansion Tn. Jung Jimin di sambut baik oleh para pelayan.

"Jimin ah! Kau kemana sayang? Appa mencari mu."

Ujar Tn. Jung saat ia melihat Jimin di ruang tengah bersama para Maid.

'Apa ini rasanya dipeluk oleh seorang Appa? Hangat. Mungkinkah jika aku di peluk oleh Appa kandungku lebih hangat?'

Batin Jimin.

Satu lelehan air mata mengalir bebas dari mata Jimin.

Jimin dengan cepat menghapus nya. Namun tetap saja Air mata itu mengalir.

Stop Please! [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang