Part sebelumnya
"Dimana Jennie?, dia pasti bisa menjelaskan pada kalian" tanya Irene
"Kak Jennie pergi bekerja...." ucap Rose
.......................................................................................................................
"Kalian tau Jennie bekerja dimana?" tanya Wendy
"Kami tidak pernah bertanya karena Kak Jennie sendiri yang sepertinya menghindari pertanyaan itu" ucap Rose
"Emm sebenarnya orang orang ku sudah menemukan tempat kerja Jennie" ucap Suho
"Ayo kita kesana" ucap Irene lalu berdiri bersiap untuk pergi namun ditahan Suho
"Disini siapa saja yang sudah mendapatkan kartu kependudukan?" tanya Suho
Seulgi, Wendy, Jisoo, dan Joy pun mengangkat tangan mereka. Yeri, Rose, dan Lisa yang merupakan anak sekolahan tentu saja belum mempunyai kartu yang menunjukkan bahwa mereka telah dewasa.
"Hanya kalian yang bisa ikut" ucap Suho
Irene pun berpikir sebentar lalu menengok kepada saudara saudaranya itu. "Wendy... Joy.. kalian bisa menjaga Yeri, Rose dan Lisa sebentar kan" ucap Irene
"Iyaa kakk serahkan pada kami" ucap Joy
Irene pun memberi kode kepada Seulgi dan Jisoo untuk ikut dengannya dan Suho. Sedangkan Chanyeol menjaga maknae di rumah itu.
Suho, Irene, Seulgi, dan Jisoo pun sampai di sebuah club yang lumayan besar di daerah Seoul. Suho yang sudah menyuruh orang untuk memberikan mereka jalur VIP pun dipersilahkan masuk kedalam sana.
"Ho, where is Jennie?" tanya Irene
Suho pun mengalihkan pandangannya menuju sebuah panggung dengan tiang yang sedang diisi oleh seorang gadis yang menghibur para pengunjung yang datang kesana. Mata ketiga orang perempuan yang bersama Suho itu pun memanas. Mereka tidak habis pikir bahwa adiknya melakukan ini untuk menghidupi dirinya dan kedua adiknya.
Pikiran Irene kosong. Dirinya benar benar kalut sekarang. Perasaan menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi kakak yang baik. Irene pun dengan ceroboh berjalan menuju panggung tersebut dan langsung menarik Jennie hingga menuju pintu keluar. Perlakuannya mendapat tatapan dari seluruh pengunjung club tersebut, untung saja orang suruhan Suho cepat bertindak dan mengamankan club itu sehingga tidak terjadi kerusuhan.
"LEPASKAN SAYA SEBELUM SAYA MEMANGGIL PENJAGA" teriak Jennie lalu menghempaskan tangan Irene
"Jen ini kakak" ucap Irene dengan airmata turun membasahi pipinya
"Anda berbicara omong kosong, maaf saya tidak ada waktu" ucap Jennie mencoba untuk pergi
"Nini?" lirih Jisoo
Jennie membeku, panggilan itu adalah panggilan yang sangat dia rindukan. Panggilan yang hanya diketahui oleh orang tua dan keluarganya. Nada bicara itu membawanya menuju kejadian beberapa tahun silam.
Flashback on
"Apa mama akan meninggalkan kita?" tanya Irene kecil yang belum mengerti banyak hal
"Mama hanya akan pindah sayang, kalian masih bisa bertemu mama nantinya" ucap Sandara sambil menimbang bayi kecil
"Jaga Yeri untuk mama yaa" ucap Sandara pada anak sulung pertama dan keduanya
"Nini..nini..apa nini akan meninggalkan kakak?" tanya Jisoo
"Nini tidak akan pernah meninggalkan kak chuu" ucap Jennie kecil lalu memeluk kakaknya
"Nini janji yaa sama kakak, nini jagain rose sama lisa" ucap Irene
"Pasti, nini pasti jaga mereka kak" ucap Jennie lalu dipeluk oleh Wendy dan Seulgi
"Hati hati nini, nanti setelah sampai ke rumah baru segera kabali kakak yaa" ucap Seulgi
"Hmm Nini janji" ucap Jennie sebelum menghilang menaiki taxi
Hanya sampai disitu janji yang mereka buat. Jennie tidak pernah lagi terdengar oleh kakak kakaknya. Sandara juga sangat tertutup mengenai kehidupan masa lalunya, maka itu anak anaknya tidak pernah mencoba untuk bertanya. Jennie sendiri mengurus Rose dan Lisa dari kecil hingga besar tanpa memberitahu mereka kehidupan mereka yang dahulu.
Flashback off
Yooo whatsup whatsup ehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me [Blackvelvet]
Fanfiction"Apapun yang terjadi, aku harus bisa menemukan mereka" - irene "Aku tak peduli, aku akan lakukan apapun yang penting mereka bisa makan" - jennie Keadaan mereka berbeda. Disaat yang lain bisa diantar jemput menggunakan limousin, mereka malah harus be...