Keadaan dalam van pun menjadi hening setelah kejadian di bandara tadi. Mereka yang awalnya mengira kalau akan ada adegan romantis seperti di drama korea alhasil cuman ada perpisahan yang malah menyakitkan.
Adik adiknya pun khawatir melihat Irene yang sedari tadi hanya mandangin keluar jendela yang tertutup oleh gelapnya malam dan gemerlap lampu jalan di Korea. Dia lebih memilih melihat pemandangan indah yang sederhana itu dibanding mengingat pertemuan tadi. Suara jalanan pun memasuki telinganya seakan menemani sunyinya malam itu, tidak lupa dengan pemandangan pesawat yang lepas landas dan terbang menuju entah kemana yang menemaninya sebelum lebih jauh dari bandara.
Keadaan hening itu pun berlanjut sampai ke rumah. Irene lebih memilih untuk langsung memasuki kamarnya saja sedangkan adik adiknya berkumpul di ruang tengah sambil brainstorming mereka harus berbuat apa untuk kakak tertua mereka.
"Kok malah jadi gini sih" hela Joy yang membaringkan badannya pada sofa
"Yaa mana gue tau" ucap Seulgi yang berada di samping Joy
"Kita terlalu ikut campur engga sih? harusnya ga gini" ucap Joy lagi seakan akan menyalahkan
"Iyaa iya salah gue semua, ide gue kan" balas Jisoo yang merasa disalahkan karena ini adalah idenya sejak awal
"Loh kok lo jadi marah sih" ucap Seulgi kesal karena tiba tiba suasana jadi sangat emosional
"Yaa lagian gue tau ini gue yang salah" ucap Jisoo
"Apaan sih kan gaada yang nyalahin kakak yaa, baperan banget sih" ucap Joy yang malah menambah kesal Jisoo
"Kok lo jadi nyolot sih" ucap Jisoo
"Yaa lo nya juga aneh" ucap Seulgi
"Apaan sih kok lo jadi ikut ikutan kak" balas Jisoo
"Udah udah, apaansih jadi pada nyalah nyalahin gini" ucap Wendy yang menjadi penengah
"Bener tuh kata kak Wendy" tambah Lisa
"Emang bukan jodoh kali kakk" ucap Yeri
"Dih bocil sok tau tentang jodoh" ucap Lisa
"Terserah gue dong" balas Yeri
"Udah lo berdua juga, kalo lagi gini yaa jangan ditambahin sama berantem berantem gajelas bisa kan. Udah dewasa jangan kayak anak anak" ucap Jennie yang membuat semua orang terdiam. Sekalinya Jennie ngomong bikin gabisa berkata kata yang lain.
"Tapi sayang banget yaa kak, Kak Suho baik orangnya pasti cocok sama kak Irene" ucap Rose tiba tiba sambil memeluk tangan Jisoo yang berada disampingnya guna mengganti topik pembicaraan
"Emang lo deket?" tanya Lisa yang mendapat anggukan dari Rose
"Kan baru ketemu sekali kita" ucap Lisa yang memang baru pernah bertemu sekali saat Suho menemukan mereka saat itu
"Gue udah dua kali kok" ucap Rose
"Kok bisa? kapan kak?" tanya Yeri penasaran
"Sebelum ketemu kalian kan lagi perform di cafe nya Kak Chanyeol, terus pulangnya ternyata kemaleman abis itu lagi jalan buat ke halte bus tiba tiba ada namja yang narik awalnya sih narik tas, eh tiba tiba dia narik tangan terus gue nya gabisa teriak gara gara shock duluan cuman bisa nutup mata. Terus ngerasa udah gaada yang megang lagi tapi kedengeran suara orang berantem. Pas gue buka mata ternyata ada yang nolongin, eh ternyata yang nolongin Kak Suho"
"Karna panik banget terus udah mau malem juga, gue ninggalin gantungan kunci yang dari kecil gue jaga buat orang yang nolong gue terus gue langsung naik bus buat pulang. Pas terakhir kali ketemu Kak Suho, dia bilang kalau dia tau gue adiknya Kak Irene gara gara gantungan kunci yang gue kasih modelnya sama kayak pouch kelincinya Kak Irene. Eh baru tau deh kalau mama ngasih barang ke kita samaan, tapi gantungan kunci gue dibalikin kok sama Kak Suho. Katanya barang berharga harusnya gaboleh dikasih ke orang lain sembarang terus disuruh disimpen" jelas Rose panjang kali lebar yang malah membuat suasana menjadi sedih
"Eh eh kok pada nangis sih kakk" ucap Rose panik karena melihat kakak kakaknya tidak bisa menahan air mata mereka
"Kok lo gapernah bilang sih?" tanya Jennie
"Tuhkan nanti kalau cerita kayak gini, pada mewek" ucap Rose
"HUAAA Chaeng, Lisa sayang Chaeng" ucap Lisa lalu memeluk Rose
"Yeri juga" balas Yeri yang mengikuti Lisa yang memeluk Rose juga
"Ocii saranghae" ucap Jisoo yang sedari tadi memeluk Rose
"Kak Jenn gamau ikutan? kurang member ini...." ucap Joy karena disaat yang lain sedang berpelukan hanya Jennie yang masih terlihat duduk menjauh seperti tidak berniat untuk ikut dalam pelukan hangat keluarganya
"Gengsinya nanti aja, lagi sedih ini" ucap Wendy lalu menarik Jennie hingga dia ikut dipeluk oleh semua saudaranya
Brakk
Berdelapan saudara itu pun menengok pada asal suara yang ditimbulkan oleh pintu. Ternyata Irene keluar karena dirinya bisa mendengar percakapan adik adiknya yang menurutnya berisik itu.
"Berisik banget sih, kemarin gue kantor sampe jam 3. Ngantuk gue" ucap Irene
"HUAA Kak Irene" rengek Yeri lalu melompat untuk memeluk Irene dan disusul oleh adik adiknya yang lain termasuk Jennie yang ditarik oleh Wendy
"Ini apa apaan sih, sesek gue nanti jadi kurus gue dihimpit kalian" canda Irene
"Kak udah yaa, ikhlasin yaa kak" ucap Lisa
"Kakak pasti ketemu jodoh yang baik kok kak" ucap Wendy
"Bener kak, banyak cowo yang ngantri sama kakak" tambah Joy
"Iyaa kakk" ucap Rose
"Aneh banget sih, gue nya aja biasa aja. Lagian kan gue punya kalian" ucap Irene
"Kalian gaakan ninggalin gue kan?" tanya Irene
"Engga mau sama kakak aja" ucap Seulgi
"Iyaa" ucap yang lain
"Lagian heboh banget sih kalian" ucap Irene
"Pokoknya ini salah kakak, soalnya Yeri gapernah salah" rengek Yeri yang malah menyalahkan Irene. Hal itu pun menghasilkan geplakan di kepala gadis itu akibat Joy yang kesal dengan perkataannya itu.
Ting..tong...
"Yaudah iya salah kakak, udahan dulu pelukannya ini ada orang didepan kakak mau buka pintu dulu soalnya kalian mukanya pada bengkak tuh" ucap Irene
"Ihh ngeselin malah dikatain" ucap Joy
Irene pun keluar dari pelukan saudaranya itu dan berjalan menuju pintu depan.
Ceklek...
"Loh kok...buk..bukannya?" tanya Irene bingung saat melihat orang yang berada di depannya
"Hai Rene" .......
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me [Blackvelvet]
Fiksi Penggemar"Apapun yang terjadi, aku harus bisa menemukan mereka" - irene "Aku tak peduli, aku akan lakukan apapun yang penting mereka bisa makan" - jennie Keadaan mereka berbeda. Disaat yang lain bisa diantar jemput menggunakan limousin, mereka malah harus be...