Ken Pov
Pagi ini aku melaksanakan hukuman yang di berikan oleh guru piket. Hukuman yang manurutku sangatlah membosankan.
Yaitu,mencabut rumput liar di halaman belakang sekolah. Dari pada bosen aku memilih tuk pergi ke kantin.
Tapi bagaimana? Jika guru piket atau pak satpam mengetahuiku tak mengerjakan apa yang di perintahkan bisa-bisa aku malah mendapatkan hukuman dua kali lipat.
Tapi,bisa kan di coba? Apa salahnya? menurutku ini sangat menantang. Aku membernikan diriku untuk berdiri dan bersiap melaksanakan aksiku.
Namun aku mendengar suara orang yang berteriak,itu seperti suara cewek tapi siapa?
Aku mencoba mencari asal suara tersebut. Sampai kutemukan asal suaranya,Aku terkejut saat melihat seorang gadis yang di tarik paksa oleh 3 orng gadis.
Aku sangatlah kesal dengan apa yang menimpa oleh Ahya,kenapa Ahya selalu di perlakukan tidak baik oleh teman-temannya?
Ini tidak beres,aku harus menyelamatkan Ahya tapi bagaimana? Jika aku keluar dan terlihat oleh guru yang piket tadi,maka aku akan di berikan sanksi dua kali lipat.
Tapi bagaimana dengan Ahya? Aku tidak boleh memikirkan hukuman ku sendiri,aku harus memikirkan Ahya,dia harus mendapatkan pembelaan bukan pembully-an.
"Ayo masuk!" Ucap Zeze yang sekarang sudah ada di depan pintu ruang Bk. Seluruh murid berkumpul dan menyaksikan mereka bertiga.
"Zeee,tolong banget kamu dengerin saya! Itu semua salah paham!" Jelas Ahya.
"Ih,mana ada maling ngaku?"ucap Intan.
Aku semakin geram,ingin sekali menjambak rambut milik zeze. Kenapa dia sejahat itu kepada Ahya?
Ini nggak boleh di biarin, aku harus kesana dan membela Ahya. Aku melangkahkan kakiku untuk menuju kerumunan yang ada di depan Pintu ruang Bk.
Tiba-tiba ada suara petir yang menyambar kerumunan,itu adalah suara Bu Asri,yang dikenal dengan guru kesiswaan plus guru Bk plus wali kelas XI IPA B.
"ADA APA RIBUT-RIBUT?!" ucap Bu Asri.
Aku jadi keingat waktu pertama kali mengenalkan diri di kelas tadi pagi.
Flashback On
"Hai,semua perkenalkan nama saya Ken Alvian,saya pindahan dari SMA Wijaya,dan-"ucapku yang baru saja memperkenalkan nama dan ingin melanjutkan kata-kata berikutnya telah di potong oleh Bu Asri.
"-alasan kamu pindah ke sini kenapa?"tanya Bu Asri.
"Saya pindh ke sini karena orang tua say-"
"Apa kmu suka sekolah dinsini?
"Kalau soal itu say-"
"Cukup,terima kasih silahkan kembali ke tempat"
"Ni guru aneh banget,belum juga gw jawab semua pertanyaannya udah main potong pembicaraan aja" batinku.
Flashback off
Hadeuh,kenapa coba ada cobaan yang satu lagi,mending berurusannya cuma sama Zeze cs. Lah ini tambah sama Bu Asri.
"Bu,ini nih bu pelaku pencurian uang-uang yang ada di sekolah kita ! Tadi Dia ini kepergok sama kita-kita lagi buka-buka tas milik kita di kelas" Ucap Zeze.
"Jadi selama ini kamu yang ngambil uang di sekolah kita? Kamu memang harus di hukum Ahya! Ayo ikut Ibu Kedalam!!!" Bentak Bu Asri.
Aku kasihan kepadanya. Tepaksa aku segera berjalan menuju kerumunan itu.
Aku mendengar bisikan para iblis yang ikut berkerumun disitu.
"Oh jadi dia yang akhir-akhir ini nyuri uang-uang ya?" Ucap salah satu murid
"Baguslah kalau pelakunya udah ketahuan,biar di hukum aja yang berat!"
"Nggak tahu malu banget ya,jelas-jelas ini sekolah elite,sekolah anak-anak orang kaya,kok dia masih mencuri?"
Uang? Hilang? PencurI? Ini nggak beres.
"Ahya bersabar yah,tunggu aku akan memberikan bukti -bukti yang kuat untuk membela kamu" Batin ku
Pov And
Di kelas X IPA A
Ita memasuki kelas X Ipa A karena Bel masuk sudah berbunyi.
Ita sangatlah bahagia karena ia telah menghabiskan 3 mangkok bakso dan 2 gelas es jeruk di kantin.
"Hehhe,kayak gini yang gw suka,perut kenyang,hati senang,pikiran pun tenang. ASYIIAP! "
"Ck,ni anak kemana sih? Udah bel masuk juga kok nggak ada di bangkunya si"
Decak Ita heran melihat temannya yang tidak ada di sampingnya."Eh,Tania" ujar Ita. Ia ingin bertanya kepada teman di belakng tempat duduknya mengapa Ahya tidak ada di kelas?
"Apa?
"Lo lihat Ahyq nggak?"
"Oh sabahabat lo si pencuri itu?" Ucap Tania barusan membuat darah tinggi Ita naik. Apalagi Tania barusan merendahkan Ahya,dan berkata Ahya pencuri!
Brak!
Ita mengehntakkan meja Tania dengan keras hingga semua murid yang ada di dalam kelas terkejut dan memperhatikan Ita. Ita berdiri dari bangkunya dan berhadapan dengan Tania sambil menatap sinis tajam Tania.
Ita menghela nafas berat,dan berusaha untuk mengontrol emosinya yang ingin keluar layaknya gunung berapi.
"Lo ngomong apa barusan?!"
"Iya,Sahabat lo Si Pen-cu-ri!!!" Ucap Tania.
"Jaga ya omongan lo! Dia bukan pencuri! Apa mksud lo bilang dia pencuri?!" Tegas Ita. Emosinya makin tak tertahan dan terpaksa Tania ikut berdiri dan mendorong tubuh Ita.
"Eh,lo kemana tadi? Lo nggak lihat apa dia lagi ngecek tas kita semua satu perasatu haaa!!"tanya Tania
"Apa mksud lo"
"Lo itu anak baru DHITAAA!nggak tahu apa-apa jadi diem aja deh!" Ucap Tania yang membuat emosi Ita semakin Naik dan tak sabar ingin menjmbak rambut Tania.
"Kenapa kalo gw anak baru? Tapi gue udah lama sahabatan sama Ahya! Lo nggak tahu dia anaknyq kayak gimana! Ahya itu bukn pencuri. Pasti dia mau nyari topinya yang tadi pagi nggak ada!"
"Tuh kan alasan yang sama lagi. Emangnya sesama sahabat nggak ada bedanya!"
"Lo kurang ajar banget sih!"
Ucap Ita kesal. Amarahnya makin menjadi - jadi suasana kelas yang tenang sekarang menjadi panas,dan ricuh..Tbc_______________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Sepatu[HIATUS]
Romance"Dia adalah pria yang selalu membuatku tetap tegar dan membuatku selalu yakin untuk tersenyum kepada dunia. Dia adalah pria yang sellu membuatku baper,setiap aku melihat wajahnya,terkadang aku seperti bermimpi bagaikan seorang pangeran yang turun da...