O1: Closer

499 41 0
                                    

-‌Jeon Jungkook-

O1: Closer

Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi, cowok itu tetap saja berada di kursinya. Menatap alatnya yang rusak. Apa yang harus ia katakan kepada orang rumah.

Jungkook tidak berani untuk pulang, tetapi. Ini sudah sore pastinya ia akan kena Omelan lagi. Jungkook berfikir ia harus bisa menyembunyikan alat ini. Ya dia harus bisa.

Jungkook sudah sampai dirumah dengan rambut yang sudah rapi, tidak panjang ternyata dia mengikuti saran dari Ara. Membuka pintu rumah pelan-pelan, sepi tidak ada orang bahkan tidak ada tanda kehidupan dirumah ini.

"Baru pulang?" Jungkook terperanjat, mukanya tekejut lalu berdiri mematung.

"Gue denger, alat pendengar lo rusak? Betul?" Ucap orang itu, Jungkook menggeleng kepalanya, lalu menunjukkan alat pendengarnya yang masih menempel dikuping kanan.

"Terserah lo mau jujur atau nggak, gue udah tau semua. Alat pendengar lo itu hancur kan diinjek Hyunjin?" Pria itu mengitari tubuh Jungkook.

"JAWAB TULI, BISU!" bentaknya dikuping kanan Jungkook, rasanya sakit. Akibat suara yang terlalu besar. Membuat telinganya berdengung.

"Kasian ya gue sama lo, tuhan nggak sayang lo kali. Makannya Tuhan kasih karma ke lo bukan ke nyokap lo. Lagian juga, papa ngapain sih mungut lo. Lo ngemis-ngemis ya?" Jungkook tidak dapat mendengar dengan jelas, karena alat pendengarnya itu sudah lama 3 tahun yang lalu. Itu alat yang telinga kanan.

Sementara yang kiri, baru dibelikan kemarin. Iya dibelikan oleh papanya yang mengambil Jungkook sebagai anak kandungnya.

Sejujurnya Jungkook hanya tahu masa lalunya, yang katanya mamanya itu hamil diluar nikah, karena seseorang. Entah siapa itu orangnya Jungkook tidak tahu.

Dan mamanya Jungkook mempunyai kakak laki-laki, yang katanya adalah papa yang mengangkatnya sebagai anaknya. Jungkook menunduk, ia tau siapa dirinya. Ia adalah anak dari hasil hubungan gelap diluar nikah.

Selama masa lalunya, Jungkook selalu mendapatkan kasih sayang dari ibunya, ia ingin sekali melihat makam ibunya, mendoakannya lalu mencium batu nisannya.

Karena papa selalu sibuk dengan dunia kerjanya, selalu pulang malam dan ia tak lupa untuk mengurus keluarga, apalagi Jungkook. Ia paling disayang oleh papanya ini. Itulah sebabnya Jungkook tidak pernah menengok makam ibunya.

Padahal didalam hatinya ia ingin sekali, memandang betapa cantiknya makam ibunya.

"Lihat aja, papa bakal marah. Dia akan balik hari ini, lo tinggal terima akibatnya aja ya. Udah lo itu tuli aja, nggak usah pake-pake alat pendengar sih. Ribet. Buang-buang duit tau ga Lo setan! Lo itu ditakdirkan kaya gitu yaudah terima lah." Lelaki itu menoyor kepala Jungkook kencang, ia hanya tersenyum lalu berjalan menuju kamarnya.

"Eh, apaan! Lo nggak boleh enak-enak, harus bersihin kamar gue sama papa. Setelah itu Lo pel, bikinin gue masakan." Jungkook mengangguk, ia segera mengganti baju lalu mengerjakan semua pekerjaannya dirumah ini.

Malam hari sudah tiba, makan malam sudah siap diatas meja, Jungkook memasak makanan tradisional yang pasti disukai papanya.

Jungkook tersenyum ketika semuanya sudah rapi diatas meja makan. Suara bel berbunyi dari luar, Jungkook membukakan pintu. Lalu melihat ayahnya yang tersenyum lalu memeluk Jungkook sangat erat.

"Hai, bagaimana keadaanmu." Yap dia Choi Siwon, ayah yang mengangkat Jungkook sebagai anaknya.

'aku baik-baik saja kok pah.'

 [✓] Jeon Jungkook (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang