-Jeon Jungkook-
32: You're tired
"Aku sudah berusaha semampu apa yang aku mampu.. selamat membaca... Part ini, cukup panjang. Happy reading!"
Aku berjalan sendirian di koridor rumah sakit ini, sudah tanggal 31.. tidak terasa nanti tengah malam sudah masuk tanggal 1 September.
Baiklah, semangat! Aku akan memberikan kenangan yang terbaik untuknya.
Dia.. harus segera pergi ke Amerika, untuk pengobatan kankernya lebih lanjut.
Menaruh tas di bangku ku, lalu pergi keluar. Menuju Rooftop.
Disini, di tempat ini.. aku dan Jungkook bercanda tawa, sambil mengemil sesuatu. Terkadang aku menjahilinya, namun respon anak itu pasrah saja.
Dia.. sangat menyukai tempat ini.
Aku duduk di atas rumput, atap sekolah, lalu memandang langit pagi yang masih berwarna orange.
"Keadaan bunga itu, bagaimana ya.." masih saja, aku memikirkan soal bunga itu. Yang nyatanya sudah tidak layak untuk di panggil bunga.
Aku sengaja menaruhnya di sana, karena.. sebagai teman Jungkook di rumah sakit. Saat anak itu sakit, aku sama sekali tidak mendapatkan panggilan ataupun pesan dari anak itu.
Bahkan, saat aku memanggilnya pun.. dia tidak mengangkatnya.
Aku dengar, ponsel anak itu rusak. Ketika pria itu sedang berhadapan dengan kak Soobin dan kak Hyunjin, pelaku yang telah merusak kesehatan Jungkook.
Aku membenci mereka berdua. Hatiku tidak seperti Jungkook, hatiku sangat sakit, kecewa, tidak.. ini bukan berlebihan. Aku berkata jujur.
Sangat sakit, bagaimana dia bisa melakukan hal sekeji itu pada saudaranya sendiri? Jika memang kak Soobin membenci Jungkook, tidak usah dengan cara seperti ini..
"Terkutuklah kau Soobin!" Umpatku, sambil menitihkan air mata.
Hatiku tidak sekuat Jungkook, hatiku tidak sebaik Jungkook, hatiku tidak sesempurna Jungkook, hatiku menolak untuk memaafkan kesalahan saudaranya. Hatiku tidak sesempurna miliknya.
Meksipun orang itu menyakitinya berkali-kali, namun.. hatinya luar biasa. Aku.. aku tidak bisa menjadi sepertinya.
"Jung Ara." Itu suara Jimin. Kenapa pria itu tahu keberadaan ku? Ku hapus air mataku, menggunakan sapu tangan milik pria itu. Jungkook.
"Kamu nangis?" Tanya pria itu, saat melihat mataku memerah.
"Ah, tadi kelilipan. Ada apa kesini?" Tanyaku.
"Oke, kamu di panggil Sehun." Aku mengangguk.
"Lalu, kamu kenapa bisa tahu aku ada disini?" Jimin menggaruk-garukkan kepalanya yang tak gatal.
"Kebetulan, saat aku berjalan di koridor. Bertemu denganmu yang mengarah ke atap sekolah. Awalnya aku ingin memanggilmu, tapi langkah kaki mu cepat, jadi aku tidak bisa. Dan.. ku biarkan saja kamu ke sana." Aku mengangguk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Jeon Jungkook (SELESAI)
Hayran KurguDisini, saya berada, sendirian tepatnya di atas jembatan sungai Han, saya berdiri tegak dengan hati yang hancur dan air mata yang menetes, niat hati ingin mengakhiri hidup dan akhirnya bertemu dengannya, rasanya juga mustahil. Hidup saya di ambang a...