-Jeon Jungkook-
O4: I called you Kookie🐰
Aku baru bangun tidur, Yap ternyata hari ini libur. Karena sekolah sedang mengadakan rapat besar-besaran. Aku tidak peduli, yang penting aku bisa bebas dari pelajaran fisika yang membuatku gila.
Mendadak sekali, grub sekolah ramai hanya karena sekolah libur. Dan semua akan pergi bermain dengan teman-temannya. Aku mencari nama itu, nama yang sangat aku sukai.
Ara
Kookie, apa kamu sudah bangun?|
Oh belum ya, kalau kamu sudah bangun|
Aku ingin mengajakmu main|
Apa kamu mau?|
Tidak berdua kok, ada Yuri dan|
Baekhyun|
Oh ya dan Jaemin juga|
Read
7.12 AM
Kookie🐰
|Tidak, aku sudah bangun dari tadi.
|Kookie? Dia siapa?
|Main?
Read
7.13 AMAra
Oh aku kira kamu belum bangun|
Itu kamu 🤣, boleh kan aku|
memanggilmu Kookie|
Iya main, kita akan pergi jalan-jalan.|
Read
7.13 AM
Kookie🐰
|Kookie? Aku suka itu^^.
|Aku akan ikut. Jam berapa?
Read
7.13 AMAra
Aku senang kalau kamu menyukainya^^|
Bagus, kita berkumpul di rumahku ya|
Aku kasih tau lokasi rumah aku|
Read
7.13 AM
Kookie🐰
|Baiklah, aku segera kesana.
Read
7.14 AMAku segera menuju kamar mandi, membersihkan seluruh badanku. 15 menit kak Jhope meneriaki ku diluar kamar.
"Berbii yuhuuu, dibawah ada teman kamu nich." Aku menggelengkan kepala dikamar mandi.
"Iyaaa, nanti aku keluar!" Ucapku.
Aku sudah selesai dan sedang menguncir rambut. Aku menggunakan baju lengan panjang berwarna abu-abu, celana panjang berbahan kain berwarna putih. Sudah itu saja. Aku tidak mau kelihatan mencolok.
Aku turun dan kulihat Baekhyun, Jungkook, Jaemin sudah ada disana duduk dengan rapih sambil berbincang-bincang dengan papaku.
"Yuri kemana?" Tanyaku, ketika sampai dibawah lalu duduk disamping papaku.
"Beli cemilan, mau samperin?" Ucap Baekhyun, aku mengangguk. Sebelum itu kulihat wajah Jungkook, ia merenung. Tidak seceria kemarin, dan kulihat ada beberapa luka lebam dipipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Jeon Jungkook (SELESAI)
FanficDisini, saya berada, sendirian tepatnya di atas jembatan sungai Han, saya berdiri tegak dengan hati yang hancur dan air mata yang menetes, niat hati ingin mengakhiri hidup dan akhirnya bertemu dengannya, rasanya juga mustahil. Hidup saya di ambang a...