Gagah di Luar, Sederhana di Belakang

121 1 0
                                    

🌼🌼🌼

Gagah di Luar, Sederhana di Belakang (Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Baits al-Kattani)

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Imam Malik bin Anas, puncak keilmuan madrasah ahli hadis Madinah. Selama di Madinah beliau tidak pernah menaiki kendaraan dan memakai alas kaki. Ketika ditanya alasannya, sebab beliau malu dan hormat dengan jasad mulia Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam di bumi Madinah.

Semua itu wujud dari cinta yang begitu menggelora. Hal yang berkaitan dengan Rasulullah beliau jaga dengan penghormatan sempurna. Kalau beliau dimintai fatwa, beliau langsung menjawab, “boleh”, “tidak boleh”, “halal”, “haram” dan seterusnya tanpa meminta waktu untuk menjawab, kalau tidak tahu jawabannya, beliau bilang, “saya tidak tahu”.

Beda lagi kalau orang yang datang bukan meminta fatwa, tapi meminta riwayat hadis. Sebelum guru Imam Syafi’i tersebut meriwayatkan hadis, ia harus melewat prosedur. Minta waktu sebelum menyampaikan hadis. Mandi, sikat gigi, memakai jubah dan imamah kebesaran, memakai minyak wangi dan hal indah lainnya. Sang Imam ingin ketika mengucapkan hadis Rasulullah dengan keadaan yang suci sempurna. Wujud hormat kepada pemilik hadis.

Pernah suatu ketika PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Mesir diundang ke rumah Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Baits al-Kattani, salah satu muhaddits al-Azhar dari Iskandaria.

Rencananya, dari PPMI lima orang yang akan hadir, tapi beliau keberatan. Kenapa? Ternyata rumah beliau sangat kecil. Kecil sekali. Ruang tamu tanpa meja, dan hanya muat 3 orang saja. Akhirnya karena terlalu sempit, tamu dipersilahkan masuk ke kamar beliau. Di dalam kamar, tidak ada lemari sama sekali. Semua jubah kebesaran beliau digantung begitu saja. Kasur beliau tipis, sekitar 15 sentimeter saja.

Beliau berdakwah mengajar hadis ke mana-mana. ketika mengajar, penampilan beliau indah luar biasa. Berpenampilan layaknya orang kaya, dengan pakaian halus dan mahal harganya. Peci yang sangat indah. Namun di rumah, ternyata beliau sangat sederhana. Tidak lain hal semacam itu sebagai wujud hormat kepada pemilik hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Pernah salah satu murid beliau, jutawan Mesir mau membelikan pesawat pribadi untuk beliau. Tapi beliau menolaknya. Kenapa beliau bisa berpenampilan seperti itu? “Ulama harus terhormat dan disegani, tapi di rumah tidak perlu bermewah-mewahan,” Kata beliau.

🌼🌼🌼

Kalam Ulama Rabbani; Mengungkap Sisi Dakwah & Kepribadiannya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang