1. Biografi Singkat Syaikh Nuruddin Itr

87 1 0
                                    

Seorang pakar tafsir, ahli hadis, faqih, al-Allamah al-Ustadz Dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pakar tafsir, ahli hadis, faqih, al-Allamah al-Ustadz Dr. Nuruddin ‘Itr yang merupakan pemeluk mazhab Hanafi, keturunan cucu Nabi Sayyidina Hasan Ra, dan putra kelahiran Aleppo yang bermukim di Damaskus, Syiria. Beliau adalah seorang yang amat pakar dalam ilmu hadis baik riwayat (sanad) maupun dirayah (pemahaman) dalam lingkup mengajar, mentahqiq ataupun menulis karya. Syekh Nuruddin kecil tumbuh dan besar di keluarga yang alim dan mulia dalam ketaqwaan dan kesolihan, hingga mampu menguasai berbagai ilmu syariah dan hakikat.

Dr. Nuruddin ‘Itr lahir di Aleppo pada tahun 1356 H/ 1937M. Ayahnya adalah al-Haj Muhammad ‘Itr yang merupakan salah satu murid khusus seorang ulama bernama Syekh Muhammad Najib Sirajuddin Rahimahullah. Beliau merupakan seorang alim, murobbi dan mursyid, yang sejak lahir telah dijanjikan dan disiapkan oleh orang tuanya untuk berkhidmah pada agama Allah Swt, dan karena kemuliaan-Nya, Allah kabulkan janjinya tersebut.

Mengawali dunia akademiknya, pakar hadis asal Syiria tersebut menempuh sekolah tsanawiyyah syar’iyyah (setara SMA) di Khusruwiyyah, Aleppo. Di sana beliau menjadi murid yang unggul dalam akademisnya pada masa itu, hingga beliau pun memperoleh ijazah tsanawiyyahnya pada tahun 1954 M dengan peringkat pertama. Setelah lulus beliau pun langsung bertolak menuju pangkuan al-Azhar al-Syarif di Mesir, dan mampu memperoleh gelar licence pada tahun 1958, dan menjadi lulusan peringkat pertama di angkatannya.

Di al-Azhar, Syekh Nuruddin menjadi pusat perhatian para guru. Hal ini berkat kejeniusan, kesungguhan dan ketaqwaan yang ada pada dirinya. Hingga atas izin Allah, lewat perantara ini beliau pun mampu bermulazamah dan mengambil istifadah kepada guru-guru besar di al-Azhar saat itu. Di antaranya Syekh Musthafa Mujahid, Syekh Muhammad Muhammad Samahi, Syekh Abdul Wahab al-Buhairi dan Syekh Muhyiddin Abdul Hamid Rahimahumullah jami’an. Namun diantara banyaknya guru, orang yang paling berpengaruh bagi keilmuan dan kerohanian seorang Syekh Nuruddin Itr adalah al-Allamah Syekh Abdullah Sirojuddin al-Husaini, seorang Hafiz, mufassir, al-Aarif, al-Muhaqqiq, yang mana merupakan mertua dari Syekh Nuruddin ‘Itr.

Pada tahun 1964 M, beliau mendapatkan gelar Doktoral dari Jurusan Tafsir dan Hadis dengan predikat Mumtaz ma’assyaraf atau summa cumlaude dengan sebuah penelitian yang berjudul: “Toriiqot al-Tirmidzi fii Jaamiihi Wa al-Muwaazanatu bainahu wa baina al-Shohihaini”, yang mana merupakan pembahasan yang belum pernah ada sebelumnya dari aspek pembahasan dan metodologi. Dan nantinya, metode menjadikan bab per bab inilah yang dipakai olehnya banyak dirujuk oleh banyak peneliti dan metodologi ahli hadis.

Dan setelah mendapat gelar doktoral, beliau langsung kembali ke Syiria dan mendapat amanah untuk mengajar di tingkat tsanawiyyah dalam waktu yang amat singkat. Tidak hanya itu beliau juga ditunjuk dan diamanahi untuk menjadi pengajar mata pelajaran hadis di Universitas Islam Madinah dari tahun 1965-1967 M.

Setelah itu Syekh Nuruddin kembali lagi ke Damaskus dan ditunjuk sebagai pengampu sekaligus guru besar di Kuliah Syariah Universitas Damaskus. Beliau juga mengajar mata pelajaran Hadis dan Tafsir di Kulliyyatul Adaab di dua Kampus di Damaskus dan Aleppo. Begitu pula di sejumlah kampus Islam lainnya, namun dalam kurun waktu yang pendek dan ditambah dengan mengajar di berbagai halaqah di majid-masjid. Lewat majelisnya, beliau telah mengeluarkan ribuan guru, diantaranya ada yang menjadi ahli dan pakar, bahkan guru besar.

Tidak hanya itu, di berbagai kampus, beliau juga menjadi seorang yang kompeten dalam memperbaiki kurikulum belajar mengajar, baik di tingkat strata satu maupun di tingkat magister. Beliau juga menjadi pembimbing puluhan tesis dan disertasi, juga sangat telaten dalam memberikan nilai, bahkan dinilai agak galak dalam menentukan nilai.

Karyanya melebihi 50, baik itu yang berupa tahqiq kitab maupun mengarang. Di antara kitab-kitabnya, kitab “Manhaj al-Naqd fi Uluum al-Hadis” adalah yang paling menonjol. Kitab tersebut disebut-sebut sebagai sebuah sejarah babak baru dalam ilmu Mustholah al-Hadis setelah periode Syekh Ibnu Hajar al-Asqalani.

Adapun kitabnya yang berjudul “I’laam al-Anaam” disebut-sebut sebagai hadiah tunggal dalam hadis tematik, di mana beliau membuat satu gaya baru dalam menjelaskan bagaimana para fuqaha mengambil intisari hukum yang berbeda-beda dari sebuah teks. Dan kitab-kitab lain miliknya identik dengan pengategorian bab per bab dan berisikan informasi yang ringkas nan jelas. Sebagian karya beliau dipercaya untuk dijadikan buku pegangan sebagai mengajar di banyak universitas seperti Universitas Damaskus dan al-Azhar.

Di mata muridnya, Syekh Nuruddin ‘Itr adalah bapak yang penuh perhatian, seorang guru yang tegas dan murabbi ruhani bagi murid-muridnya. Siapapun yang pernah menjadi murid beliau pasti memiliki kesan mendalam dalam kehidupan ilmu dan dakwah mereka. Tidak sedikit madrasah dan ma’had berdiri berkat bantuan dana dari beliau. Dan secara diam-diam beliau juga sering memberikan uang kepada para pelajar.

Syekh Nuruddin ‘Itr adalah sosok yang aspek rohaninya sangat mendalam. Tazkiyatunnafs adalah tujuaannya, menggapai ridho Allah adalah harapannya, orang yang zuhud dari pangkat dan dunia, orang yang tawadhu, ramah, penyayang, suci hati, khusyuk, lembut hatinya dengan menangis. Orang-orang yang pernah menghadiri majelis beliau pasti tidak akan menyangkal kalau Syekh Nuruddin hidup dalam dunia orang-orang yang hatinya bergantung dengan Baginda Nabi Saw. Itulah sebabnya beliau memilih menjauh dari sorot ketenaran di tengah ramainya prestasi yang ia dapatkan.

Maka tidak berlebihan bila kami mengatakan manhaj hidup beliau adalah meredam nafsu dan mendisiplini rendah hati meski kehormatan dan kewibawaan banyak diberikan kepada beliau layaknya anugerah yang Allah Swt berikan kepada orang-orang yang jujur, tulus, dan istiqamah.

Semoga Allah mengampuni beliau dan menempatkannya di dalam Surga-Nya. Aamiin

Diantara karangan beliau:

Syarh Ilal Al-Tirmidzi
Manhajun Naqd fi Ulumil Hadis
I’lamul Anam (penjelasan dari kitab Bulughul Maram)
Fi Zhilaal Hadis Al-Nabawiy
Ushulul Jarh Wa al-Ta’dil fi Ilmir Rijal
Ulumul Quranil Kariim
Ad-Da’wah wad Daaiyah ilal Islam
Al-Imam At-Tirmidzi wal Muwazanah baina Jaami’ihi was Shohihaini
Makanaatus Syaikhoini Abu Bakr wa Umar Fis Sunnah Annabawiyyah
Kaifa Natawajjahu ilal Ulum wal Quranu Mashdaruha
Maadza ‘anil Mar’ah
Min Ibdaa’il Quranil Kariim
Itbaaurrasul minal Iiman

🌺🌺🌺

 Syekh Nuruddin Itr wafat pada Rabu 23 September 2020 Masehi bertepatan pada 6 Shafar 1442 Hijri.

Kalam Ulama Rabbani; Mengungkap Sisi Dakwah & Kepribadiannya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang