Feeling

580 85 3
                                    

Chanyeol Pov's

Dia berjalan pergi dan sama sekali tak mau melihat kearahku. Kenapa rasanya sedikit aneh? Ada perasaan kesal, marah dan kecewa dalam hati namun tak bisa aku ungkapkan secara langsung. Ya, mungkin baginya aku bukanlah siapa-siapa. Jelas sekali dia sudah dekat dengan Sehun.

Setelah sempat melihat dan menunggunya untuk berbalik menatapku namun harapanku sia-sia, akhirnya kuputuskan untuk berjalan ke kelas. Aku tak mau terlalu berlarut pada pikiran soal dia.

Sampainya dikelas, kulihat Kai yang tengah sibuk menyalin catatan. Segera saja ku hampiri dia.

"Eoh, baru datang? " Tanya Kai yang langsung menyadari kedatangan ku.

"Ya.. Dengan sedikit kejadian yang kurang mengenakkan barusan" Curhatku.

"Wae? " Kai mengangkat kedua alisnya tanda sangat ingin tahu.

"Kau tau namja mungil yang dekat dengan Sehun? " Tanyaku memulai bercerita. Kai langsung mengangguk. Ia menutup bukunya dan fokus untuk mendengar ceritaku.

"Baru saja kami bertemu di Koridor. Sepertinya dia mencari seseorang.. " Jawabku.

"Lalu? " Kai tak sabar,

"Kami sempat saling pandang. Taukah kau apa yang kulihat dari tatapannya itu? " Ucapku seraya kembali mengingat kejadian saat kami saling berpandangan satu sama lain. Kai hanya mengangkat bahunya seraya memanyunkan bibir.

"Dia seperti sangat berharap aku bisa menyapanya. Bukankah itu mustahil? " Kataku tersenyum smirk. Bukannya terlalu percaya diri. Tapi memang begitulah yang kutangkap dari raut wajahnya. Sepertinya ia tak pandai memanipulasi ekspresi.

"Kenapa mustahil? " Kai malah merengut heran. "Bukankah biasa-biasa saja jika memang kau menyapanya, Chan? "

"Ani.. " Sahut ku cepat. "Aku tak mungkin menyapa seseorang yang sudah dengan senang hati mau dekat dengan musuh bebuyutanku" Tegas ku serius.

"Ya' Chan, menurutku itu tak ada hubungannya. Bagiku dia itu sama sekali tak tau apa-apa masalah kalian. Jadi jangan disangkut pautkan" Tegur Kai memperingatiku.

"Kenapa kau seolah-olah membelanya? Atau jangan-jangan kau menaruh rasa padanya, ya? " Tebakku sedikit mengernyit kesal.

"Bodoh! Aku masih normal. Jangan lupa siapa gadis yang sedang dekat denganku sekarang. Kecuali kalau dia itu juga gadis, aku pasti akan mendekatinya" Omel Kai merasa tak terima.

Ya. Kai memang namja normal. Hanya saja, dia memang punya sikap lembut dan perhatian pada siapapun. Akan tetapi, menurutku terasa aneh karna hanya kepada namja mungil itu, Kai seperti selalu membelanya. Yang aku ingat, dulu dia pernah mengatakan jika ia mengagumi sosok namja mungil itu karna dia terlihat imut dan menggemaskan. Kalau jadi yeoja, pasti bakalan rebutan namja-namja disekolah untuk mendekatinya.

"Chan, aku rasa akhir-akhir kau jadi sedikit memperhatikan namja mungil itu. Apa kau jangan-jangan... " Gumam Kai seraya menatapku lekat. Mengernyit diriku balas menatapnya.

"Tidak akan pernah. Aku memperhatikannya bukan karna punya rasa padanya. Kau jangan berlebihan menanggapinya" Sahutku cepat. Kai langsung terkekeh geli.

"Kalau begitu, kenapa tak coba mendekati namja bernama Kyungsoo itu? " Usul Kai.

"Ya' kenapa jadi bahas namja itu? Sudahlah, jangan diteruskan lagi"

"Setidaknya kau beri dia sedikit kesempatan, Chan. Siapa tau nanti kau akan balas menyukainya"

Menghela nafas berat diriku yang lantas melirik kesal kearah Kai. "Sudah kubilang dia bukan tipeku. Meskipun dia punya rupa yang terlihat cantik sebagai namja, tapi aku tak pernah menyukainya. Paham? "

IF (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang