Rahasia sebenarnya

617 85 2
                                    

Kyungsoo Pov's

Melangkah diriku dengan santai masuk ke area dalam pemakaman seraya membawa bucket bunga mawar putih untuk mendiang nenekku. Area pemakamannya cukup jauh dari rumah sehingga saat berangkat tadi, aku pergi naik taksi. Ibuku tidak bisa ikut karna dia sedang ada pekerjaan pesanan yang belum diselesaikannya.

Dia memiliki sebuah toko roti yang dikelolanya sendiri. Hanya ada dua pegawai yang membantu ibuku, jadi setiap ada pesanan banyak, beliau pasti akan bekerja lebih keras hingga lembur.

Setibanya didepan makam nenek, kuletakkan bucket bunga tersebut diatas makamnya dan kemudian memanjatkan do'a. Tak banyak yang ku pinta, hanya berharap jika arwah nenekku dapat beristirahat dengan tenang disurga dan menjalani kehidupan keduanya dengan baik dan bahagia. Selepas memanjatkan do'a, kembali kubuka mataku yang sempat terpejam, lalu hendak berbalik untuk langsung pergi hingga tak sengaja aku melihat senior Oh sedang berdiri didepan sebuah makam. Sedang menunduk dan memanjatkan do'a.

Tersentak merengut diriku karna jadi penasaran. Akhirnya aku putuskan untuk mendekatinya. Namja itu sepertinya tak menyadari kedatanganku karna sedang khusyuk berdo'a.

Tanpa sadar, diriku terkesima menatapnya. Bukan karna wajahnya yang memang tampan dan menawan, melainkan aku dapat memandang sikap yang berbeda dari yang biasanya terlihat. Senior Oh seperti sosok yang begitu lembut dengan pakaian casual nya, aura teduhnya juga kuat.

Karna terlalu keasikan memandang, aku sampai tak sadar jika senior Oh sudah membuka matanya dan menatap kearahku.

"Kyungsoo? " Panggilnya dengan ekspresi sedikit terkejut akan kehadiranku.

Tersentak sadar diriku yang lantas menatapnya kikuk. "Senior... "

"Sedang apa kau disini? " Tanyanya seraya mengkerutkan alis. Tanda bahwa dia penasaran.

"Aku kemari mengunjungi makam nenek. Saat hendak pergi, aku tidak sengaja melihat senior. Lalu aku menghampirimu" Jawabku canggung.
"Apakah senior sering datang kemari juga? "

Terdiam senior Oh tak menjawab dan malah menatapku dengan sorot tajam. Membuatku merasa bergidik dan khawatir. "Maaf.. Jika bicara ku lantang.. " Ujarku gugup

"Jika iya, memangnya kenapa? " Sahutnya kemudian. Dan tanpa mengalihkan tatapan tajamnya. Seakan mengunci diriku dalam pandangannya.

"Mak.. Maksudnya senior... "

"Aku memang sering datang kemari. Lalu kenapa? " Serunya datar.

"Oh.. " Merasa bingung diriku sekaligus semakin canggung. "Tidak.. Tidak kenapa-kenapa... "

"Begitu?" Kata senior Oh. "Aku pikir kau ingin tau lagi siapa yang sering aku kunjungi kemari"

Terdiam diriku yang hanya menunduk tak berani menatapnya. Tapi sekilas aku melihat ukiran nama yang tertera di batu nisan tersebut. Juga sebuah foto seorang yeoja cantik dengan nama Im Nayeon.

Meskipun memang sedikit penasaran, tapi aku tak mau memperlihatkannya kepada senior Oh karna tak mau dirinya merasa terganggu dan risih.

"Dia adalah junior disekolah tahun kemarin. Dia teman Chanyeol" Ungkapnya tiba-tiba dengan nada lirih. Terkejut diriku saat mendengarnya. Teman Chanyeol? Maksudnya, teman dekat kah? Pikirku dalam hati.

"Dia meninggal setelah mengalami kecelakaan waktu itu. Rasanya, aku benar-benar bersalah saat mendengarnya telah tiada " Lanjutnya bercerita.

.



.



.

Sehun Pov's

Flashback....

IF (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang