Baekhyun Pov'sBergegas diriku berlari menuju pintu ketika terdengar suara bel pintu yang berbunyi. Saat kubuka pintunya, tersentak tak percaya ku melihatnya.
"Senior Oh? " Mataku membulat sempurna.
"Boleh aku masuk? " Tanya senior Oh to the poin. Aku yang masih tercengang merasa terkesima, langsung tersentak sadar dan segera mengangguk pelan seraya mempersilahkan dirinya untuk masuk.
"Silahkan duduk, senior Oh" Ucapku kembali mempersilakannya. Namun masih dengan ekspresi sedikit gugup.
"Ya. Terimakasih" Jawab senior Oh seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tamu dengan santai dan tanpa sungkan. Benar-benar seakan dirinyalah yang menjadi tuan rumah.
"Oh ya, kemana ibumu?" Tanya senior Oh kemudian.
"Di keluar belanja bulanan ke supermarket" Jawabku pelan. Lantas aku ikut duduk tak jauh disebelahnya.
"Kau pasti terkejut kenapa aku bisa kemari, kan? " Tutur senior Oh seraya tersenyum cengir.
Menganggu diriku dengan cepat. "Tentu saja. Memangnya senior sudah benar-benar sembuh? Lantas ada perlu apa senior datang kemari? " Tanyaku berturut-turut.
"Cerewet seperti biasanya" Seru senior Oh seraya menghela nafas datar. Tersentak gugup diriku yang menjadi canggung. "Aku sudah sembuh. Seminggu diam dirumah terus membuatku bosan, jadi aku putuskan datang kemari untuk mengambil hadiahku yang ingin kuberikan ke Kyungsoo. Bukankah waktu itu kau yang membawanya, kan? "
"Oh.. Iya tunggu sebentar. Aku akan mengambilnya di kamarku" Pamitku yang lantas segera beranjak menuju ke kamarku yang ada di lantai atas.
Setibanya di kamar, aku langsung menuju kearah laci meja belajar ku. Namun saat membukanya, ternyata bungkusan itu tak ada di dalamnya.
"Aish... Kemana aku menaruhnya waktu itu, ya? " Seruku berpikir keras untuk mengingat tempat dimana aku menyimpan bungkusan tersebut. Bisa-bisanya aku jadi lupa.
Ku cari di tempat lain, dan ternyata tidak ketemu juga. Bahkan sampai ku cari kedalam lemari pakaian dan membongkar isi dalamnya. Hasilnya nihil. Saking sibuknya mencari, aku tak menyadari jika senior Oh sudah berdiri didepan pintu kamarku seraya memperhatikanmu. Entah sejak kapan ia tiba-tiba menyusulku ke kamar.
"Sudah ketemu? " Tanya senior Oh dengan tatapan datar.
Tersentak kaget diriku yang langsung menoleh kearahnya. Dengan ekspresi bingung, aku merasa sangat gugup untuk menjawabnya.
"Eoh.. Itu... " Ujarku terbata. "Sepertinya aku lupa.. Menaruhnya.. "
"Lupa menaruh? " Tanya senior Oh retoris. Wajahnya mengernyit heran.
"Mianhae... Saat itu aku tidak ingin jika.. Eommaku tahu.. Nanti dia mengira itu milikku dan aku akan kena marah.. " Jawabku polos.
Senior Oh langsung menatapku tajam. Membuatku jadi tak berani menatapnya. "Kalau begitu, apa kau mengijinkanku ikut mencarinya? " Serunya kemudian.
"Ah.. " Sahutku gugup. "Baiklah.. Silahkan masuk saja.. "
Setelah mendengar jawabanku, senior Oh langsung melangkah masuk kedalam kamarku. Dan membantuku mencari bungkusan hadiah miliknya tersebut.
.
.
.
Chanyeol Pov's
Ku hembuskan nafas sejenak untuk mengurangi rasa gugup ku ketika sudah berada didepan rumah namja pujaanku tersebut. Sejak kejadian saat di Koridor kelas itu, Lagi-lagi ia seperti terus menghindariku dan sulit untuk aku temui. Padahal saat itu, aku sudah mengira jika dia akan kembali terbuka terhadapku dan menjalin kedekatan seperti waktu itu. Namun ternyata, dugaanku salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF (End)
RomanceMenunggu sesuatu yang tak pasti adalah sesuatu yang menyakitkan. apalagi jika yang kita tunggu adalah seseorang. Selama tiga tahun lebih Kyungsoo menunggu namja yang ditaksirnya sejak sekolah menengah pertama. Namanya Chanyeol. dan ternyata, mereka...