Chanyeol Pov's
Kenapa sesak rasanya saat melihat mereka tersenyum satu sama lain dengan wajah berseri seperti itu? Benar-benar jadi kesal melihat mereka terlihat akrab seperti itu.
Ya, dengan tanpa ketahuan aku sengaja mengikuti mereka ke rooftop. Bahkan aku juga telah mendengar semua obrolan mereka. Rasa kesal dihatiku yang muncul bukanlah tanpa alasan. Aku mengaku cemburu!
Cemburu dengan kedekatan mereka. Cemburu pada Sehun yang bisa mendapatkan senyuman lugunya. Kenapa dia selalu selangkah lebih beruntung daripada diriku? Aku tak bisa menerima itu semua, tapi apa yang harus aku lakukan?
Ku hempaskan tubuh ini bersandar pada dinding tembok yang sedari tadi menjadi tempatku bersembunyi. Menghela nafas panjang yang terasa berat sambil memejamkan mata sejenak untuk menetralkan pikiran yang kalut.
Haruskah aku melepasnya untuk seseorang yang selama ini kubenci? Bisikku pelan dalam hati. Namun hatiku bergejolak meronta untuk tak akan pernah melepasnya. Yang seolah ingin menguatkan pendirianku untuk terus mengejarnya. Seolah menyangkal pikiran putus asaku dengan semangat 'aku masih punya kesempatan'.
Apakah aku harus berterus terang bahwa aku mencintainya? Apakah boleh aku mengatakan kepadanya? Tapi bagaimana jika dia lebih memilih Sehun? Bagaimana jika ia menolakku karna merasa tak enak hati kepada sahabatnya itu? Seketika puluhan pertanyaan ragu muncul di kepalaku.
Dan pikiranku kembali teringat pada kejadian setahun silam saat pertengkaranku dengan Sehun. Hingga membuat kami akhirnya bermusuhan dan tak mau berbaikan hingga sekarang.
Flashback...
"Mianhae, Chanyeol~ssi.. Aku sudah menyukai orang lain.. " Seru yeoja bermata lentik yang juga selalu bersikap anggun tersebut. Nadanya begitu lembut dan ia selalu bersikap ramah serta sopan pada siapapun. Panggilannya Nayeon. "Jujur saja, aku memang menyukaimu. Tapi rasa sukaku padamu hanya sebatas teman dekat. Maaf, aku tak bisa memberimu perasaan lebih"
"Oh.. " Desisku yang langsung menunduk kecewa. Padahal susah payah aku menyiapkan semuanya agar semakin membuat Nayeon tertarik padaku, tapi hasilnya tak sesuai harapan. "Tidak apa-apa. Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan menanggapi perhatianmu selama ini padaku"
"Tapi kau tidak marah padaku, kan? Kumohon jangan menjauh. Aku juga masih butuh dirimu sebagai teman dekat yang saling membantu" Pinta Nayeon cemas. Ia hanya tak mau jika karna masalah ini, aku jadi menjauh darinya.
Tersenyum lirih diriku menatapnya "Tentu saja aku tidak marah. Kita juga masih bisa berteman dekat. Justru aku yang minta maaf karna membuatmu jadi merasa tak nyaman dengan pernyataan perasaanku"
"Sama sekali tak salah kau sudah mengutarakannya. Aku saja yang memang masih belum bisa menerima perasaanmu. Kau itu namja yang baik, Chanyeol~ssi. Aku yakin, suatu saat kau pasti memiliki seseorang yang lebih baik dariku. Kau pasti mendapatkannya"
"Terimakasih untuk ucapanmu, Nayeon. Aku harap itu akan segera terjadi" Sahutku juga penuh harap. "Tapi sebagai teman dekatmu, bolehkah aku tau siapa seseorang yang kau sukai? " Tanyaku kemudian yang merasa penasaran.
Nayeon tersenyum malu. Ia menatapku dengan pandangan berseri-seri. "Senior Oh" Jawabnya lugu.
"Ahh... " Tergelak diriku setengah terpaksa. Ternyata namja itu yang disukai oleh Nayeon. Tapi memang pantas jika Nayeon juga menyukainya. Siapa yang tak tertarik kepada namja tampan dengan wajah sempurna seperti dia? Bahkan hampir semua yeoja dikelasku menyukai sang kapten basket sekolah kami tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF (End)
RomanceMenunggu sesuatu yang tak pasti adalah sesuatu yang menyakitkan. apalagi jika yang kita tunggu adalah seseorang. Selama tiga tahun lebih Kyungsoo menunggu namja yang ditaksirnya sejak sekolah menengah pertama. Namanya Chanyeol. dan ternyata, mereka...