part 4

32 21 3
                                    

Happy Readinggg guyysss😍

Maaf yah kalau masih banyak typo nya🤧

***
Mey memegang dada nya yang terasa perih atas penuturan Aisyah tadi, mungkin ia Tidak Hanya mengagumi nya tapi sudah mencintai nya.

' Apa kata dia??, cowok yang aku kagumi sudah mempunyai seorang kekasih. Kenapa ini?. Kenapa dada ku Terasa sesak sekali, apa aku sudah Mencintai nya?, ah tidaaakkkkk mungkin'. Ucap mey dalam hati nya, ia sungguh terkejut dengan apa yang di kata kan oleh aisyah.

Mey Berbalik menghadap ke depan, ia menunduk memegangi Kepala nya yang terasa sangat pusing, mey masih memikir kan ucap aisyah tadi sudah tidak ada harapan lagi bagi nya untuk mendapat kan cowok itu.

Kriiiiiiinggg.....kriiiinggggg....

Bahkan mey Tidak mendengar suara bell yang begitu amat Menggelegar itu, ia masih pusing memikir kan nya mey sudah mencintai laki-laki itu tapi apa boleh buat laki-laki itu sudah mempunyai kekasih, mungkin bagi vano mey hanya lah Sebutir debu, tidaakkkk pentingggg....

"Mey, heyyy". Ucap hany menggibas-gibaskan tangan nya di depan mey.

Hany Merasa tidak ada perubahan dari mey

'Kenapa nih anak??.' Gumam hany

"Meimey permata sari!!!...". Ucap hany lagi dengan suara yang di tinggi kan tepat berada di telinga Mey.

"Eh iya han". Kejut mey

"Kamu kenapa si mey?, di panggil guru tuh didepan". Tutur hany

Mey tidak membalas ucapan Hany, ia hanya berjalan menuju Guru yang berada di depan nya itu.

"Permisi bu. Ibu memanggil saya?". Ucap mey sopan.

"Oh iya mey, tolong yah ambil kan tas ibu yang warna nya pink di kantor". Jelas ibu guru itu.

"Baik bu". Balas mey dengan sopan.

Mey berjalan keluar kelas menuju kantor guru. Saat ia tiba di depan pintu ruangan guru langkang nya terhenti, bola mata nya menangkap sosok laki-laki yang akhir-akhir ini selalu membuat nya pusing, laki-laki itu juga berasa dalam ruangan guru.
Mey memegangi Dada nya.

Dag...dig...dug...'oh tuhan Kenapa dada ini Meronta-ronta Saat melihat nya saja, sebenar nya rasa apa ini?."

Mey menarik napas nya dalam-dalam dan melangkah kan kaki nya keruangan tersebut

"Assalamu'alaikum". Ucap mey sopan.

Vano Kaget Dengan Suara itu, ia refleks mengangkat Kepala nya dan membentur sesutau yang berada di tepat di atas nya.

Vano memegangi kepala nya yang terasa sakit, ia hanya melirik Ke arah cewek itu.

'Sialan banget sih tuh cewek, ngagetin aja'. Gumam vano.

Mey yang melihat vano terbentur hanya terkekeh, ia juga merasa kasihan cuman mey malu yang ingin menghampiri nya, jadi mey hanya fokus pada tujuan pertama nya ia melihat ada 2 tas yang berwarna pink, mey melihat nama guru di bangku yang ada tas pink nya itu.

"Yang satu nur wahyuni, satu lagi Hilmiyah. Terus yang mana dong aq kan murid baru disini... iiiissshhh menyebelin banget si, aku lupa lagi gak nanyak nama guru itu". Ucap mey dengan kessal, ia merutuki kebodohan nya sendiri.

Vano melirik Mey yang seperti kebingungan itu.

'Kenapa tuh cewek, udah gesrek kalik yah, ngomong sendirian'. Ucap vano dalam hati nya.

Mey yang merasa vano hanya melirik nya pun Bertambah kessal saja.

'Gak pekaan banget si jadi cowok, apa tadi suara aku Kurang Jelas di kuping dia?, yaudah deh Sapa aja dari pada beralama-lama disini, berdua sama cowok lagi nanti malah jadi fitnah, yeeeee kaaaan'. Ucap mey dalam hati nya, ia masih ragu untuk nyapa cowok itu, ia menggaruk kepala nya yang di balut dengan kerudung itu.

Mey membulat kan tekad nya untuk menyapa Cowok dingin itu.

"Ekhemm... kak". Ucap mey berusaha menyapa.

Vano hanya melirik Mey saja.

'Lah tuh cowok asem banget yah masak cuman ngelirik doang si!!, oke sekali lagi'. Gerutuh mey dalam hati nya.

"Hey, kak aku boleh nanyak enggak?". Ucap mey lagi.

"Hemm??". Balas vano dengan singkat dan padat.

"Ekhemm... nama guru yang ngajar di kelas 7 itu siapa yah?". Tanya mey, ia berusaha menghilangkan kegugup an nya.

Vano berjalan melewati gadis itu, menuju dekat pintu keluar dan melihat jadwal guru yang berada disana.

"Wahyuni". Jawab vano dengan nada dingin nya.

'Aku begok banget yah gak liat jadwal guru yang ada disana aja, tapi kan aku gak tau'. Mey merutuki kebodohan nya sendiri

"Makasih kak". Ucap mey dengan senyuman.

"Hem". Balas vano lalu Pergi dari ruangan guru itu tanpa melirik senyuman yang di beri kan oleh Mey.

Ada rasa kecewa Dalam Hati mey saat cowok itu tidak melihat Senyuman nya, apa ia begitu tidak tertarik kah?.

Mey tidak ambil pusing itu, ia segera mengecek kembali meja Guru yang ada nama wahyuni nya, saat mey menemukan nya ia segera pergi dari ruangan guru itu, karena mey rasa ia cukup lama berada dalam ruangan tersebut.

***
Don't Forget too Vote guyysss😍

Voteeeee voteeee voteeee sebanyaaaakkkk banyaaakkk nyaaa guyyysss karenah voteee itu gratis🤗, kaliaaaan gaboleeeehhh pelit yah👌.

Aku bakalan up tiap hari😍

Makasih :)



Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang