Happy Reading!
××××××
Vera memasukkan beberapa bajunya ke dalam tas besar berwarna biru cerah miliknya. Ia berniat pergi berkunjung ke rumah oma dan opa--orang tua dari mendiang mamahnya. Bagi Vera ini sudah tradisi. Di setiap hari ulang tahunnya, ia akan pergi ke rumah oma dan opa untuk merayakannya bersama.
Kenapa tidak merayakannya bersama Vero? Tentu jawabannya. Mustahil. Satu rahim saja rasanya Vera sudah menyesal dan menyalahkan takdirnya yang buruk. Apalagi sampai harus merayakan bersama.
Cewek itu masih sibuk mondar-mandir mencari barang yang ia cari. Rambutnya ia biarkan tergerai dan hari ini bisa dibilang Vera cukup stylist. Memakai outer bercorak hitam dengan baju polos putih dan celana jin hitam panjang ditambah sepatu putih kesukaannya. Bisa dibilang sangat nyaman untuk dilihat.
"Mau kemana, lo?"
Vera berhenti. Suara itu mengalihkan kegiatannya. Di sana, seperti biasa Vero berdiri pada senderan pintu kamar Vera yang bercat putih susu sambil membawa apel. Yah, Vera juga bingung kenapa saudaranya ini suka sekali dengan buah bulat itu.
"Gak perlu gue jawab. Lo pasti udah tau." Jawab Vera.
Vero masuk kedalam kamar Vera. Tiba-tiba aroma buah strawberry yang memenangkan mendominasi indra penciuman nya. Tubuh dan pikirannya langsung merasa dilempar ke masa lalu, dimana kamar ini adalah ruangan yang paling sering ia kunjungi bahkan saat bangun tidur. Setelah mereka beranjak dewasa, ia jarang masuk ke kamar Vera. Entah kapan terakhir ia kemari. Intinya, semenjak Ayahnya sering kurang memperhatikan Vera, Vero jadi ikutan menjauhi cewek itu.
Vero menghela nafasnya pelan. Sedang berusaha mengontrol emosi yang sewaktu-waktu bisa meledak kalau sedang berbicara dengan Vera seperti biasanya.
"Ke rumah oma sama opa?" Vera mengangguk. Masih memunggungi cowok itu.
Hening.
Tidak ada pembicaraan apa lagi setelahnya. Kecuali Vero yang sibuk memperhatikan kegiatan Vera yang sedang berkemas. Vero sampe gak pernah sadar kapan terakhir ia bertemu oma dan opanya. Karena waktunya seringkali ia habiskan untuk pergi nongkrong, les, atau sekedar nge- gym bareng sama temen-temen nya.
Intinya, terlalu banyak hal yang Vero lewatkan.
Vero baru tersadar dari lamunannya ketika menyadari Vera sudah berdiri dan menggendong tas besarnya, berniat melangkah pergi. Namun, dengan cepat Vero berhasil menahan pergelangan tangan Vera.
"Lo gak mau ngerayain bareng sama gue?"
Vera terdiam. Masih menatap lama kearah Vero lalu melepaskan genggaman Vero pada tangannya dengan pelan. "Lo mau gue ketahuan? Lagipula dari dulu ada atau gaknya gue, lo gak akan terpengaruh kan?"
"Gue udah terbiasa ngerayain sama oma opa. Dari dulu kita emang udah enak begini. Mending gak perlu ada yang dirubah." Sambung Vera.
Vero masih diam. Gak tau kenapa suasana hatinya langsung kebakar waktu denger ucapan Vera yang seakan akan ngasi petunjuk bahwa mereka memang tidak pernah bisa kembali seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Jou
Fanfiction[ ON GOING ] Bercerita tentang Wira dan masalah di kehidupan percintaannya yang selalu terselimut berbagai macam masalah. Dikhianati dan dibohongi oleh dua wanita yang sempat singgah di hatinya. Akankah ia benar benar bertemu someone he loves nya...