Happy Reading!
××××××
"Wadidaw! Mantap nih guys! Udah banyak banget pesertanya. Bahkan Vero sendiri juga ikutan nih, widih sama cewek baru lagi masa. Moga langgeng bro,
Vero terkekeh atas ucapan yang sebenarnya gak ada lucunya itu. Sedangkan Vera memutar bola matanya malas. Ya kan mereka saudara, bahlul. Maklum sih, kan banyak yang gak tau juga.
"Lanjut aja nih guys. Kalian bisa ambil posisi dengan bentuk lingkaran dan mulai posisi dansa kalian. Oke! Semua udah siap sekarang, permainan bisa kita mulai ya, "
Vera memukul pundak Vero. "Gue gak bisa dansa, ro! Lo lupa?!"
Vero yang masih setia memegang pinggang saudara nya itu lalu tersenyum miring. "Lo inget dansa yang pernah oma ajarin waktu kecil? Pake itu aja."
Alis Vera naik. "Emang lo inget?"
"Ingetlah." Ucap Vero percaya diri. Karena itu satu satunya kenangan terakhir mereka berdua. Gak mungkin juga Vero lupain.
Akhirnya, musik mulai mengalun. Tangan Vera sudah berada di atas pundak Vero dengan indah beserta Vero yang memeluk pinggang Vera dengan baik. Sebenarnya situasi ini agak membuat canggung. Mereka gak pernah kontak fisik sejauh ini sebelumya. Walau sesekali Vera harus menahan badan Vero yang serampangan akibat alkohol yang ia minum.
Di lantai dansa lain, pandangan Wira gak henti hentinya melihat kearah dua mahluk yang terbilang cukup aneh interaksinya itu. Sampai ia hilang fokus pada Fey, pacarnya yang sudah menaruh kepalanya di dada kekar Wira. Merasa gak mendapat respon seperti ekspetasi nya, Fey mendongak.
"Wira, kamu lihatin siapa?"
"Ah--enggak. Aku tadi ngelamun. Hehehe," Fey tersenyum. Lalu kembali menjatuhkan kepalanya pada dada Wira. Baiklah, Wira. Mari fokus pada permainan. Jangan memikirkan cewek galak itu terus.
Musik berhenti.
Fey memanyunkan mulutnya ketika harus melepas Wira dari genggamannya. Wira tertawa melihat ekspresi Fey yang menggemaskan itu. Lalu mengkode pacarnya untuk tetap melanjutkan permainan.
Hingga cewek lain datang menghampiri Wira. Gak lupa sebelum berkontak fisik, Wira menoleh ke cowok sebelahnya untuk meminta ijin. Yaampun, mau ngambil kesempatan aja pake sopan santun segala.
Lalu, musik berhenti lagi.
Pasangan mereka kembali dirombak. Begitu seterusnya sampai MC mengatakan bahwa permainan tersebut berakhir. Mereka masih tetap berdansa. Tamu yang tidak ikutan bermain juga ikutan tegang melihat permainan yang terjadi di tengah tengah mereka.
Musik berhenti.
Wira memutar cewek itu, lalu bersiap menerima uluran tangan dari cewek selanjutnya. Dan Hap!
"Lah? Elo! Njir, jodoh ya kita."
Cewek itu memutar bola matanya. "Najis amat, sama elo."
Wira terkekeh. "Gue ijin ya, ra mau meluk elo" Ucap Wira pada Vera.
Grep!
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Jou
Fanfiction[ ON GOING ] Bercerita tentang Wira dan masalah di kehidupan percintaannya yang selalu terselimut berbagai macam masalah. Dikhianati dan dibohongi oleh dua wanita yang sempat singgah di hatinya. Akankah ia benar benar bertemu someone he loves nya...