🌜: Fakta dan Dilema

48 10 3
                                    

Happy Reading










××××××

"Ver, gue minta maaf."

Vera menghela nafasnya. Raut wajahnya masih berusaha menahan nyeri di pipi ketika tangan Wira mengompresnnya dengan es batu. "Ngapain sih lo boongin gue."

Wira menunduk. "Gue gak kebayang kalau semua bakal jadi kayak gini. Karena gue juga sadar, kalau Fey gak akan ngijinin gue pergi sama lo. Makanya gue bohong dengan bilang kalau gue nonton sama temen temen gue. Tapi disitu gak ada salah nya dong? Lo temen gue juga kan, ra?"

Vera menatap mata Wira. Siapapun bisa merasakan raut wajah cewek itu yang sedang tidak bersahabat. "Salah. Karena bagi cewek, temen itu bukan berarti cewek lain. Begitupun, cowok. Lo pasti gak akan Terima kalau nyatanya Fey jalan sama cowok lain yang katanya temennya. kayak lo sekarang. Ya kan?"

"Kejadian ini gak akan terjadi, kalau dasarnya lo udah perjelas semuanya sama fey." Sambung Vera.

Wira menunduk. Bayangan akan kejadian tadi benar-benar membuat dunianya runtuh. Itu merupakan pertengkaran terhebat dirinya dengan Fey. Dan sialnya, Vera harus terseret dalam masalahnya tentu saja karena kebodohannya.

"Maaf, gue minta maaf sama lo karena udah nyeret elo ke dalam masalah ini."

Vera menoleh. Mendapati Wira yang tadinya sibuk mengobati pipinya, kini menunduk dengan wajah menyesal. Vera itu cewek, yang lebih mementingkan perasaan daripada logika. Dia bukan cowok, yang dengan begitu mudah mengatakan Iya gue maafin. Perasaannya sedang dilanda suasana yang tidak baik. Sangat sulit mengatakan itu kepada Wira.

"Gue mau pulang," Ucap Vera.

"Tapi pipi lo?---kalau gitu gue anterin ya." Tawar Wira.

"Gak usah, wir. Gue bisa sendiri. Nanti gue pulang dijemput saudara gue kok." Elaknya.

Wira mengangguk pasrah. Pikirnya tak enak juga kalau harus memaksa Vera menuruti keinginannya. "Kalau gitu, gue temenin elo sampai di jemput. Gue masih gak enak sama lo, ra."

"Gak papa, wir. Gue bisa sendiri, serius. Lo juga pulang sana. Malam ini, malam yang benar-benar menguras tenaga kan? Gue tahu lo juga capek." Ucap Vera yang kini sudah bangkit dari duduknya dan mengambil sling bag miliknya.

"Ra,.. Gue bener- bener minta maaf sama lo soal kejadian ini."

Vera tersenyum masih enggan menjawab bahwa ia memaafkan Wira. Padahal jawaban itu yang sebenarnya dinantikan oleh Wira sendiri. Gak mau berlama lama, maka Vera langsung melangkahkan kakinya pergi. Wira masih memperhatikan gadis itu, sampai akhirnya menghilang dari pandangan matanya.

Setelahnya, Wira kembali duduk. Mengusap rambutnya asal guna menghilangkan segala macam beban pikiran yang sudah ia timbulkan hari ini. Intinya malam ini adalah malam terkacau dalam hidupnya.


Ting! Ting!

Vera asem.
Perbaiki hubungan lo sama Fey. Kasi penjelasan yang sebenarnya sama dia. Gue tahu kita gak salah. Good luck🌜



Satu pesan yang Vera sampaikan mendadak seperti semangat baru yang hadir dalam jiwa Wira. Dia benar, jika dia masih sayang dengan Fey, maka Fey pantas tahu kebenaran yang sudah terjadi. Hubungannya masih bisa diselamatkan, ia yakin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet JouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang