PART 44

18.1K 1K 355
                                    

Jangan lupa 'KLIK BINTANG'dan COMENT guys

Jangan jadi 'SIDER'ataupun'DARK READERS'

Maaf kalau tidak sesuai ekspetasi, maaf membosankan

Maaf karna author seminggu lebih gak update

Maaf

Skip pagi

Seperti biasa Vanya pasti akan mendekam didalam kamar setelah bersiap siap

" Vanya" panggil Lily
" Hm"
" Gak usah ke sekolah" larang Lily
"Kenapa?" Tanya Vanya
" Bakal ada aksi menarik di suatu tempat" jawab Lily
" Menarik?" Beo Vanya yang diangguki Lily
" Malas" tolak Vanya
" Iddih mending Lo pergi ketempat yang gue maksud... lagi pula ngapain ke sekolah kalau cuma dikasih pengumuman tentang juara lomba Porseni sama jam berapa penerimaan rapor dilaksanain" jelas Lily
" Emang semenarik apa sih?" Tanya Vanya kesal
" Tentang Ella" ujar Lily
"Gak penting" ketus Vanya
" Bomat... Pokoknya Lo harus ikutin kemauan gue" paksa Lily
" Mending tidur" tolak Vanya mulai menidurkan badannya dikasur
" Ish... Vanya gue berani sumpah ✌️ kalau kejadian ini lebih menarik dibandingkan kejadian waktu hari senin" ujar Lily
" Malas"
" Ish... Masa halangan Lo udah selesai kenapa Lo masih ngerasa malas" kesal Lily
" Bomat"
" Vanya! Sekali lagi Lo bilang malas ataupun bomat... gue bakal buat Lo langsung berada di tempat yang gue maksud" ancam Lily
" Hm"
" Jadi... Lo mau kan ke tempat yang gue maksud?" Tanya Lily
" Gak"
" Kenapa?"
" Mager"
" VANYA" teriak Lily
" Apa?" Sahut Vanya
" Pergi kesana yah"pinta Lily
" Mimpi"
" Kenapa Lo gak mau pergi?" Tanya Lily jengah
" Malas" jawab Vanya membuat Lily emosi
" Terus Lo mau ke sekolah gitu?" Tanya Lily ngegas yang digelengi Vanya
" Terus Lo mau kemana?" Tanya Lily lagi
" Dunia mimpi"jawab Vanya mulai memejamkan matanya dan memeluk guling

Dengan kasar Lily menarik tangan Vanya lalu menyeretnya keluar kamar

" Kesannya dia majikan gue babu" batin Vanya

" Santai" ujar Vanya
" Lo-nya sih! Susah buat diajak" kesal Lily
" Sabar" nasihat Vanya
" Yah Lo enak bil~~"
" Kamu bicara sama siapa Vanya?" Tanya Gia membuat Lily dan Vanya kaget
" Maksudnya?" Tanya Vanya pura pura bingung
" Dari tadi kamu bicara sendiri bilang santai sama sabar" jelas Rissa

Vanya dengan segera melihat ke sekitar dan ternyata dia sudah diruang makan

" Salah denger" ucap Vanya
" Masa sih? Kita semua dengar loh" ucap Michael tak percaya
"Gak" balas Vanya
" Jangan jangan kamu bicara sama makhluk halus yang ada dirumah ini yah?" Tuduh Charlie
" Hah?" Vanya menunjukkan ekspresi pura pura bingungnya lagi
" Iya dear! Katanya rumah ini ada penunggunya... Tapi gak tau bener apa gak" ujar Gia dan Vanya hanya ber'oh'ria
" Jadi tadi kamu itu emang bicara atau kita salah denger?" Tanya Michael
" Salah denger" jawab Vanya cepat
" Hm... Tapi tadi mommy liat gerakan mulut kamu" ujar Rissa
" Gak kok" elak Vanya

" Maafin hamba ya Allah karna udah bohong sama bonyok" batin Vanya

" Serah deh" pasrah Rissa
" Abang mana?" Tanya Vanya
" Gak tau! Tadi langsung ambil roti terus pergi... Kayaknya Abang kamu lagi dikejar waktu" jawab Charlie
" Dua duanya?"
" Iya" jawab mereka semua dan Vanya hanya ber'oh'ria

# halaman

Begitu sampai dihalaman Vanya melihat vergion dan Sean yang berdiri didepan mobil mereka masing masing

" Morning Vanya" sapa mereka
" Morning" balas Vanya
" Lo mau bareng siapa?" Tanya vergion
" Gak ada" jawab Vanya
" Kenapa?" Tanya vergion
" Malas" jawab Vanya sambil berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir dihalaman rumah
" Emm.. ya" panggil Sean dan Vanya hanya menoleh
" Besok... Di Jam berapa Lo bakal beritahu keputusan Lo?" Tanya Sean
" Entah" jawab Vanya lalu masuk kedalam mobil nya
" Bye" pamit Vanya lalu melajukan mobilnya meninggalkan mansion

THE QUEEN OF DRAMA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang