Chapter 5~

1.3K 93 14
                                    

Bel masuk pun berbunyi, semua murid murid yang tadinya ngobrol unfaedah segera berhenti karena guru akan segera masuk

"Sikap, Ucap salam!"Kata Yaya selaku ketua kelas

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" Jawab siswa maupun siswi

"Waalaikumsalam," jawab Guru

"Oke anak anak, karna ibu sedang gabut, ibu ubah tempat duduk kalian,"Sambungnya

"Semua bangun dan maju ke depan, bawa tas juga," suruh guru tersebut kepada siswa siswinya

Semua pun berdiri sambil membawa tas mereka ke depan kelas

Skip Time

Setelah tempat duduk mereka diubah, tempat duduk mereka menjadi seperti ini

   **         **     **     **
   I²*        **     **     **
   YH        BI    GW    T²S
   Y²G²     TF     **     **

Yang gak ngerti jadi gini tempat duduknya, Iwan itu duduk sama murid lain, Yaya dan Hali, Blaze dan Ice, Gempa dan Wilma, Taufan dan Solar, Ying dan Gopal, Thorn dan Fang

Note:

G:Gempa Albaria Putri
H:Halilintar Hasbullah Ramadhan
:M.Taufan Hidayah
T:Thorn Bela Manika
B:M.Blaze
I:Febi Ice Purnama
S:Solar Nur Fiara
Y:Yaya Suryawila
:Ying Kin Yang
:Gopal Kumaran
:Iwan Rolamun
F:Fang Way Kai
W:Wilma (Bodo Amat):v
*:Murid lainya


"Oke, semua udah duduk di tempat baru kan?Sekarang kita lanjut belajar" kata guru itu setelah merubah posisi duduk anak anak didiknya

Selama pelajaran, Hali hanya memandang Gempa yang lumayan jauh dari tempat duduknya, sampai Wilma yang sadar akan itu dia hanya menatap balik Halilintar yang tidak menatapnya (geer)

Ya, setelah itu Halilintar mulai memandang ke depan lagi karena tidak ingin terus dipandang oleh Wilma.Walaupun ia tahu kalau Wilma masih memandangnya

Kring...kring...

"Gem, kantin?" Ajak Ice pada Gempa yang hanya di jawab gelengan oleh Gempa

"Gak dulu, aku malas. Lagipun aku bawa bekal" jawab Gempa setelahnya

"Oke, aku ke kantin dulu" Kata Ice seraya berjalan ke kantin menyusul teman temannya yang pergi Duluan

Hening kemudian setelah Ice pergi ke kantin meninggalkan Gempa sendirian, kesendirian Gempa tidak lama karena setelah itu Halilintar datang membawa dua gelas es teh manis

Gempa hanya melihat sebentar lalu kembali menyantap makanannya, hingga tak sadar jika Halilintar berjalan kearah mejanya

Gempa dikejutkan dengan Hali menaruh segelas es teh itu di mejanya sebelum dia menempati kursi di sebelah Gempa

Sedangkan Gempa hanya menaikkan satu alisnya menandakan dia bingung dengan keadaan ini

"Kenapa kau memberiku?" tanya Gempa kepada Halilintar (calonnya:v)

Yang ditanya hanya diam saja, Gempa kembali memanggilnya

"Hei, Hali"

Bukan jawaban yang diterimanya tapi perlakuan manis Hali membuat pipi putihnya memerah malu

Gimana gak memerah?

Hali menangkupkan telapak tangannya di pipi Gempa, sedikit mengelusnya

Halilintar mendekatkan wajahnya ke telinga Gempa. Berbisik

"Mahal kita"

"Hah?"

Hali mengangguk, kembali berbisik

"Saranghae"

Pipi tambah memerah, segera memalingkan wajahnnya membuat Hali terkekeh kecil

"Kutunggu jawabanmu"
Hali meninggalkan Gempa yang masih memerah keluar kelas

TBC.....

Hai!!!!
Bertemu lagi kita!So bagaimana?
Terima atau ngak ya?(Pastinya iya dong), oke gaess, setelah dikira kira, kurasa aku gak bisa update cerita ini tiap hari, sorry Yaa

VOMENT!!!

Tetaplah Bersamaku {HaliGem}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang