12 - Miracle in December [180620]

3.4K 478 166
                                    

Salju kian menderas seiring dengan bertambah dinginnya udara di kota Seoul. Sudah memasuki minggu akhir di bulan Desember, wajar saja jika pernak-pernik khas natal telah banyak dipasang di berbagai sudut jalan. Mulai dari pohon natal, lonceng, lampu kelap-kelip, bahkan yang Jimin lihat, sekarang sudah ada patung Santa Claus yang menjadi rebutan bermain anak-anak di toko mainan depan sana.

Tanpa sadar, Jimin terkekeh lembut. Bayangan masa lalu dimana dirinya, Taehyung, Jihoon, dan Jungkook berlarian mengitari pohon natal besar yang saat itu dipasang di dalam Villa, seketika melintas. Ia masih ingat, natal sepuluh tahun yang lalu, keluarga besar Kim Junho menginap di Villa milik mereka untuk merayakan natal bersama, lalu berpesta kembang api saat malam tahun barunya.

Ahh.., mengingat itu, Jimin jadi ingin kembali ke masa kecil lagi. Sungguh! Entah mengapa Jimin rasa kenangan-kenangan kecil semacam itu akan menjadi sangat berarti jika diingat sekarang.

Menengok ke samping, Jimin tahu bahwa Taehyung juga menatap hal yang sama dengannya. Pemuda itu lantas menarik tangan Taehyung yang tertutup coat panjang Light Brown untuk ia ajak masuk kedalam toko mainan tersebut.

"Mau apa kesana?" tanya Taehyung dengan menahan langkahnya. Sekalipun pandangan matanya tampak sedikit kosong dan sayu, namun dapat mendengar suara Taehyung seperti biasa adalah hal yang istimewa. Enam bulan belakangan, sahabatnya ini jadi lebih pendiam. Taehyung bahkan hanya akan bicara sedikit padanya sebelum kemudian menangis menyalahkan diri sendiri.

Sedalam itu rasa sakit yang menghujamnya. Dia hanya rindu sang adik yang masih belum mau membuka di bangsal VIP sana.

"Aku tertarik dengan toko itu. Lihat, banyak anak-anak, pasti banyak mainan. Aku jadi ingat kado pertama mu untukku" balas Jimin riang. Tanpa sadar bahwa hal itu juga sedikit membangkitkan jiwa Taehyung. Selama Jungkook koma, hanya Jimin lah yang ada disampingnya setiap saat, membantunya disaat-saat tersulit, bahkan berusaha menguatkannya disaat dirinya sendiri pun juga perlu sandaran. Ingat kejadian tahun lalu dimana dirinya membuat Jungkook koma? Jimin tentu tak akan dapat mengelakkan perasaan bersalah yang menghujamnya setiap waktu.

Alis Taehyung terangkat heran. Jimin ingat? Itukan sudah lama sekali. Taehyung saja sudah lupa.
"Memang aku memberimu apa?"

"Boneka monyet" jawab Jimin, ia terkekeh kemudian saat mengingat ke masa lalu dimana mereka berdebat mengenai monyet imut yang terhias pita kuning tersebut.
"Kau teringat padaku saat tanpa sengaja melihat boneka monyet itu di bandara, lalu karena kau bingung ingin memberi hadiah apa untuk ulang tahun ku, kau akhirnya membeli boneka itu untukku. Ahhh, aku kesal sekali saat itu. Bisa-bisanya aku disamakan dengan monyet. Dan yang lebih menyebalkan adalah ketika kau, Jungkook, dan Jihoon malah tertawa. Dan yang lebih mengesalkan adalah saat aku malah ikut tertawa bersama kalian menertawakan diriku sendiri. Wahhh lihat, ingatanku sangat kuat bukan?" jelas Jimin. Agaknya ingatan itu memang tertanam betul dalam pikirannya hingga mampu membuat Taehyung terpana tak habis pikir.

"Hey, Jimin, itu bahkan sudah sangat lama. Kenapa kau masih mengingat nya?" kini pandangan Taehyung menatap penasaran kearah Jimin, sehingga membuat pemuda itu menarik senyuman manis.

"Karena aku menyimpannya disini, bukan disini" jawab Jimin seraya menunjuk dada dan kepalanya secara bergantian.
"Setiap hari sel saraf di otak akan beregenerasi untuk menyimpan memori baru, sehingga memori lama bisa saja terhapus. Aku hanya ingin kenangan manis itu tetap abadi, sekalipun raga ini tak lagi berfungsi"

"Dadamu?"

"Jantung. Jantung memompa aliran darah keseluruh tubuh, jadi kenangan ini akan ku bawa dalam setiap aliran darahku. Hal-hal sederhana yang kita lakukan bisa saja jadi sangat berharga untuk sebagian orang. Itulah kenapa kenangan menjadi sangat berharga untukku" tangan Jimin bertengger lembut di pundak Taehyung yang menatapnya sendu.

[✔] The Edge For Tomorrow || FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang