14 - Back To December [270620]

3.8K 430 355
                                    

Empat musim telah terlewati begitu saja. Kini kita kembali lagi ke pertengahan Desember di tahun yang baru. Berjumpa kembali dengan natal, lengkap dengan segala gemerlap indahnya keajaiban.

Villa Resort Area di Jeju adalah pilihan keluarga besar Kim untuk merayakan natal bersama. Tidak ada yang tertinggal seorang pun. Semuanya ikut ambil bagian dalam kemeriahan natal tahun ini.

Sama seperti Taehyung, sejak sadarnya Jungkook dari koma tahun lalu, Jimin dan Jihoon menjadi sangat protektif terhadap anak itu. Apapun tindakannya harus selalu dalam pengawasan mereka, bahkan ketiganya sampai membuat group chat untuk berbagi info mengenai kemana dan apa saja yang Jungkook lakukan, tentu tanpa sepengetahuannya.

Hingga pada suatu hari kelakuan ilegal mereka akhirnya terbongkar oleh Jungkook sendiri ketika ia tengah meminjam ponsel kakaknya untuk browsing, karena ponselnya sedang mati kala itu. Ia membaca tuntas apa saja yang mereka bahas dalam group yang berjudul 'SPY-Derman' itu, 90% tentang Jungkook, dan sisanya adalah percakapan absurd mereka. Ia tercengang bukan main. Kalau sudah yang seperti ini, pencetus ide sudah pasti tidak lain dan tidak bukan adalah Kim Taehyung tentu saja.

Setelahnya, Jungkook merajuk seharian pada ketiganya. Tersenyum saja tidak mau, apalagi bicara. Barulah ketika dengan berat hati mereka menghapus group chat itu, Jungkook akhirnya mau tersenyum dan kembali seperti semula.

.

Di salah satu sudut Roof Garden sana, Jimin tengah memanggang daging dengan Jungkook di sampingnya, sementara keluarganya yang lain tengah duduk bersama membelakangi pohon natal yang sengaja mereka pasang tadi siang.

Jimin menaruh potongan daging panggang keatas piring yang Jungkook bawa hingga bertumpuk sedikit membukit, jika dilanjutkan sudah pasti nanti akan jatuh berceceran. Itu mubadzir namanya.

"Kak Jimin, jangan ditambah lagi, ini sudah penuh. Mereka juga sudah makan banyak daging tadi" ujar Jungkook bersamaan ketika Jimin kembali menaruk sepotong daging lagi.

"Yang banyak makan itu kakakmu. Lainnya bahkan hanya sekedar icip" Jimin terkekeh tak habis pikir. Memang benar, 70% daging panggang tadi masuk kedalam perut Taehyung secara diam-diam. Tidak tahu saja mereka bahwa daging yang disajikan hanyalah setengah dari yang Taehyung panggang.

"Ah, dasar lambung karet. Pantas saja perutnya seperti donat" Jimin terkekeh puas mendengar ucapan Jungkook ketika anak itu tengah berjalan mendekat kepada mereka yang tengah menunggu jamuan spesial yang Jungkook bawa. Anak itu sudah bisa main ejek-ejekan dengan Taehyung akibat didikannya selama ini. Jimin bangga dengan dirinya sendiri.

Jimin ikut mendekat kearah mereka seraya membawa dua kaleng bir 0% alkohol dan dua kaleng soda. Masing-masing diletakkan didepan Taehyung, Jungkook, dan Jihoon.

Jungkook melirik kearah kaleng bir milik Taehyung dengan tampang penasaran. Baru saja tangannya hendak menyambar benda itu, namun Taehyung malah dengan cepat menyingkirkan tangan jahil adiknya sehingga membuat Jungkook merengut melas.

"Ayah, lihat bocah ini nakal sekali. Beraninya dia ingin minum bir"

Sekali lagi Jungkook tambah merengut.
"Kakak juga waktu seusia ku pernah minum alkohol, kok, kenapa aku tidak boleh?"

"Kakak waktu itu sudah kuliah, kau kan masih SMA" balas Taehyung. Tampangnya kali ini lebih mirip induk kucing yang tengah menasehati anak kucingnya.

"Lalu apa korelasinya? Lagipula sebenarnya aku kan hanya mengulang setahun"

"Anak SMA itu masih bocah. Jangan macam-macam. Ini minum soda saja. Hargai Jimin yang sudah membawanya" balas Taehyung sambil membukakan tutup kaleng soda itu agar Jungkook bisa langsung meminumnya. Mau tidak mau anak itu akhirnya minum juga. Menyia-nyiakan usaha orang lain itu bukan Jungkook sekali. Selain karena setiap usaha itu perlu dihargai, Jungkook juga paling tidak bisa menolak titah yang lebih tua darinya.

[✔] The Edge For Tomorrow || FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang