3 - Circle Heart [210420]

4.3K 593 270
                                    

Jungkook's heart side

.

Tidak peduli seberapa banyak lentera yang kubawa dikedua lengan, kegelapan selalu lebih unggul satu langkah di depanku, menantiku seolah tengah tertawa melihat bagaimana aku tertatih diatas jalan berduri ini.

Gelap dan pekat. Tak ada celah untuk memberi rona pada setapak hitam tanah ini. Aku terlanjur terjebak pada jalanan mati tak berpenghuni. Disini, aku hanya sendiri. Nyaris kehilangan jati diri.

Ayah sudah buta obsesi, pada sebuah jas putih perlambang profesi yang sebenarnya tak ku minati.

Ayah.., mengapa kau tak mengerti?

Dulu, semua tidak seperti ini. Dulu mentari masih berkenan hadir dalam hari mendungku. Aku masih bisa merasakan dan berbagi percikan warna pada semua orang. Aku masih bisa leluasa menggoreskan tinta dipermukaan kanvas, serta mengabadikan banyak hal diatas lembaran kertas.

Dulu, aku masih masih bisa merengek pada ayah demi puluhan cat dengan ragam warna yang aku suka, lalu ku aplikasikan diatas sebuah media dan kutunjukkan dengan bangga pada kakak, ayah, dan bunda.

Yaa.., itu dulu...

Sebelum ayah merenggut paksa semua warna itu.

Tidak ada lagi cat warna beragam, karena yang boleh ku genggam sekarang hanyalah tinta hitam.

Tidak ada lagi gambaran indah yang dapat kutunjukkan, sebab sekarang ayah hanya menuntut goresan indah pada lembar hasil ujian.

Tidak ada lagi dunia kecilku yang penuh kebebasan, lantaran ayah telah membuat hidupku terkekang.

Ayah.., bisakah berbalik sekarang? Aku sekarat.

Berbaliklah dan bantu aku berdiri. Kemana kau bawa semua cahaya ku pergi?

Ayah..,
Kau dulu pernah berkata untuk percaya pada getaran cinta tak bersuara. Jika memang cintamu masih ada, tolong dengarkan getaranku ku. Aku memohon dengan sepenuh hati, bawa cintamu untuk pulihkan sinarku kembali.

◾▫◾▫◾

Mentari kini telah tergelincir ketengah hamparan jingga dipenghujung senja. Seperti ucapannya kemarin, Jimin jadi berkunjung ke kediaman Kim sore ini, berharap si bungsu Kim sudah berada dirumah. Namun, agaknya harapan kali ini sedikit tinggi. Jika biasanya ia kesana dan selalu disambut pekikan ceria oleh si maknae, untuk kali ini suara itu tidak ada. Rumah terasa sepi walaupun beberapa pelayan kerap bolak balik antar ruangan.

"Tae, Jungkook belum pulang?" akhirnya Jimin memutuskan bertanya pada Taehyung yang baru saja kembali setelah mengambil beberapa makanan ringan dari dapur.

"Sepertinya sedang les. Kelasnya akan berakhir sekitar satu jam lagi" jawab Taehyung seraya memakan keripik kentang dan memilih kira-kira film apa yang akan mereka tonton sore ini.

Jimin menjatuhkan punggungnya ke sandaran sofa. Sedikit kecewa sebenarnya. Niat ingin bertemu Jungkook guna melepas rindu sepertinya harus tertunda.

Tapi tidak cukup lama, karena Jimin langsung kembali menegakkan tubuhnya ketika pintu utama dibuka. Seseorang yang ia tunggu-tunggu kehadirannya akhirnya datang juga.

Tetapi ini tidak sesuai dengan harapan Jimin, karena anak itu melangkah masuk dengan lesu, hampir tidak mengetahui presensi mereka yang tengah duduk diatas sofa jika saja Jimin tidak memanggil namanya.

[✔] The Edge For Tomorrow || FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang