(17). wedding.

2.7K 123 0
                                    

Setelah pembicaraan Aidan dengan ayah nya yang memang sedikit bersahabat di banding dengan ayah vina membuat semua urusan lancar dan segera berjalan.

Di sinilah Aidan sekarang. Di sebuah gedung resepsi pernikahannya dengan Vina yang dilakukan dengan sedikit mewah.

"Cie sahabat gue nikah!cie!!"ucap Thomas dengan wajah songong miliknya. Aidan hanya bisa pasrah saat temannya ini membully nya nanti.

"Diem Lo!" Bentak Aidan dengan wajah kesal membuat Vina menatapnya dengan wajah takut.

"Kamu nggak papa?" Pertanyaan polos dari Vina membuat Alex dan Thomas tertawa dengan kencang. Sungguh wajah polos milik Vina saat ini membuat nya sangat lucu. Mereka benar benar berbanding terbalik. Aidan dengan wajah kesalnya sedang Vina dengan wajah polosnya.

"Apaan sih!"ucap Aidan mengibaskan tangannya mengusir kedua teman laknatnya itu. Ia menatap Vina sekilas lalu memutar kedua bola matanya malas.

"Diam deh! Gue kesel ini!" Ucapan Aidan membuat Vina mengangguk dengan cepat. Melihat hal itu Alex dan Thomas meringis pelan. Mereka sangat serasi sekali.

"Foto dulu."ucap Alex berjalan di sisi Vina lalu merangkulnya membuat Aidan melotot kesal. Ia berjalan cepat lalu menarik kerah baju milik Alex. Dengan demikian ia melampiaskan kekesalannya pada Alex saat itu juga.

Namun bukannya menjauh Alex dengan asiknya ber-selfie dengan senyum manisnya.
"Lepasin tangan Lo! Lo mau gue jadiin daging cincang hah!"bentak Aidan kesal di balas dengan kekehan dari Alex yang masih saja berniat untuk membuat Aidan kesal.

"Lo foto sama gue."ucap Thomas menarik Aidan lalu segera berfoto dengan Aidan yang tidak sedikit pun bersemangat. Ia memutar mata nya kesal. Sungguh entah mengapa ia sangat tak suka dengan kepolosan milik Vina itu. Kesal tentu saja.

"Ayo foto berempat!"ucap Alex sambil menggeser tubuhnya mendekat kearah Thomas dan Aidan di ikuti oleh Vina. Aidan memicingkan matanya tak suka. Sedangkan Vina dan yang lain tersenyum senang.

"Cantik banget Lo! Nggak nyangka gue."ucap Alex memuji penampilan Vina yang memang tampak cantik membuat Aidan mendengus tak suka. Ia saja belum memujinya tapi malah Alex yang lebih dulu melakukan nya.

"Jangan jadi perebut istri orang!!"Bentak Aidan mendapat rangkulan dari Thomas yang menahan tawa. Thomas melirik Vina laku tersenyum kecil. Ia tahu Aidan itu sangat gengsi melakukan nya namun malam ini mungkin Aidan akan melakukan nya.

"Lo baru nikah aja posesif! apalagi udah lama ini?"ucap Thomas membuat Aidan menatapnya sengit. Ia berniat untuk menjitak kening Thomas namun tak jadi saat mendengar suara cekikikan yang entah dari mana  itu.

"Lucu banget? Kok gini?"  Pertanyaan itu dari Vina saat ini Alex dan Vin tampaknya sangat asik sendiri.

"Lo berdua kenapa sih! Gue nggak suka ya!"

"Apaan?" Ucap Alex tanpa melihat Aidan yang saat ini sangat kesal.

"Nggak!"ucap Aidan dengan datar setelah bisa menguasai ekspresi dari wajahnya.

"Kamu ganteng banget Alex? Pasti keluarga kamu senang punya kamu?"ucap Vina tiba tiba memuji ketampanan dari seorang Alex yang memang selalu exis. Alex tertawa terbahak-bahak ia menatap Aidan sok keren.

"Yoi lah!gue emang ganteng,Lo suka sama gue ya?"ucap Alex dengan PD nya. Vina tertawa pelan. Lalu mengangguk mengiyakan namun setelah itu sebuah tangan dengan tak bermartabatnya  memukul kepala Alex.

"Sana! Orang juga mau kesini!" Aidan berucap datar tanpa peduli bahwa sahabat nya itu meringis dengan wajah tak suka.

"Sialan! Ngapain Lo tabok gue! Sakit tau!"ucap Alex sambil mengelus kepalanya nya dengan dramatis. Ia berjalan menjauh sambil melambaikan tangan nya pada Vina.

"Ada lalat jalan jalan tadi."ucap Aidan datar membuat Vina yang memang memperhatikan penampilan Alex menatap nya bingung.

"Ada ya?padahal tadi aku liat nggak ada."ucap Vina membuat Aidan menatapnya dengan wajah sangar.

"Kenapa mukanya gitu? Aku salah ya?" Tanya Vina dengan wajah polos tak berdosa nya.

"Turun Lo!"ucap Aidan mengibaskan tangannya hingga membuat Vina dengan kedua temannya turun. Aidan membulatkan matanya saat itu juga.

"Ehh bego!Naik!ngapain turun!"
teriak Aidan tanpa peduli setiap tamu menatapnya dengan menahan senyum malunya tak sekira.

"Kan di suruh turun?"ucap vina sambil berjalan pelan berusaha. Menaiki panggung di depannya.

"Terserah Lo!" ucap Aidan kesal lalu mengalihkan matanya menatap para tamu yang kini melihat nya dengan sorot humor.

"Ck!.Malu malu in gue aja!"Ucap Aidan membuat Vina menatapnya dan segera mengangguk kan kepala tanda mengerti padahal dalam hatinya bertanya

Aku malu maluin apa ya?

Aku kan nggak salah apa apa?

Kok aku ngerasa nggak enak gini?

Vina terus melamun dengan pikirannya yang berkecamuk tak jelas. Ia merasa tak enak dengan ucapan Aidan yang katanya malu itu. Mungkin saja ia memang membuat malu.

"Capek Lo? Duduk sana!"ucapan datar tanpa nada tanya membuat Vina sontak melihat nya dan mengangguk dengan wajah canggung.

"Duduk .!!"Ucap Aidan menunjuk kearah kursi pelaminan yang memang di sediakan oleh jasa WO.

"Iya"balas Vina segera duduk  karena kaki nya mulai pegal dan sakit.

Setelahnya mereka terdiam tanpa pembicaraan sama sekali hanya di selingi oleh senyum keduanya  jika ada tamu yang berniat memberi selamat.

________

"Capek gue."
ucap Aidan dengan segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang karena sejak 1 jam yang lalu acaranya sudah selesai hingga keduanya memutus kan untuk pulang kerumah.

Berbeda dengan Aidan kini Vina tengah berusaha membuka kaitan gaun pengantin yang di pakainya.

"kesel!Kok susah gini? Pas pasang tadi enggak susah?"ucap Vina mencoba menarik paksa gaunnya. Namun ia teringat sesuatu bahwa saat ini gaun yang di pakainya sangat mahal dan ia tak mampu membayar ganti jika rusak.

Aidan mendongak saat mendengar gerutuan dari kamar mandi hingga membuatnya berdiri dan menghampiri. Ia berjalan pelan. Merasa lelah tentu saja. Namun gumaman itu membuat nya tak bisa diam saja.

"Ngapain Lo di dalam?"ucap Aidan membuat Vina segera membuka pintu dan menatap nya dengan wajah teraniaya. Vina meringis pelan lalu berbalik berniat untuk menunjukkan bahwa saat ini ia tak bisa membuka pakaian nya.

"Kenapa?"tanya Aidan singkat serta datar. Ia mengerti dengan apa yang Vina lakukan namun ia tak akan melakukan nya dengan sia sia begitu saja.

"Nggak bisa dibuka? Padahal aku
udah capek."ucap Vina dengan wajah super lelah membuat Aidan melihat gaun milik Vina. Aidan tersenyum jahat. Dengan gerakan tangan yang cepat Aidan menyentuh gaun itu.

" banyak juga pengait nya! Gue juga capek!"ucap Aidan berniat mengerjai Vina. Ia berniat menjauh namun Vina menahannya dan tersenyum malu.

"Bantuin?"ucap Vina dengan memelas membuat Aidan tersenyum menyeringai senang.
Tentu saja ia akan membantu dengan senang hati. Setulus hati.

"Tapi ada syaratnya?"ucap Aidan mempersingkat jarak membuat vina mendongak. Vina mengerjap kan matanya beberapa kali lalu mengangguk pelan.

"Apa?"

"Lakuin tugas Lo sebagai istri! Gimana?"ucap Aidan membuat Vina mengerjap beberapa kali. Vina menunduk sebentar lalu kembali mendongak menatap Aidan dengan wajah polosnya.

"Gimana?"

"Nanti! Lepas dulu gaun Lo!"

....

Married By Accident ( Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang