2

12K 758 106
                                    

Yuna melotot menatap Taehyung dengan geram. Bisa-bisanya dia mengatakan hal yang tidak-tidak dihadapan Jimin. "Yak! Apa yang ku katakan Kim Taehyung!"

"Tapi aku serius, Jim. Kemarin aku sampai mendadak membeli kondom hanya untuk—"

"Tutup mulutmu itu bodoh! Dengar Jim, aku hanya menawarkannya untuk bekerja pada tante Hani. Kau tahu kan obsesinya terhadap anaknya, Jisoo? Tante Hani selalu ingin Jisoo jadi anak nomor 1 di sekolahnya, sedangkan anak itu tidak pandai dalam matematika. Lalu aku menawarkan Taehyung, karena dia ahli dalam hal itu. Bayarannya juga besar Jim, karena itu aku menawarkannya pada Taehyung."

Jimin menatap Yuna dengan ragu, kemudian pandangannya beralih pada Taehyung. Pria itu hanya menggedikkan bahu.

"Iya, baiklah. Aku akan mengambil pekerjaan itu. Jadi kapan aku bisa mulai mengajar sepupumu itu?" Pungkas Taehyung.

Yuna membolakan matanya. Sepasang bola mata itu terlihat bulat seketika. "Serius, Tae?" Tanya Yuna meyakinkan. Dibalas dengan anggukan Taehyung mantap.

•••••••

Kaki tinggi nan jenjang itu perlahan memasuki sebuah rumah yang cukup besar. Langkahnya perlahan tapi pasti, mengekor dibalik seorang gadis mungil yang terlihat kegirangan.

"Kau tunggu disini sebentar." Gadis mungil itu berjalan cepat, bahkan berlari kecil menuju anak tangga. Meninggalkan Taehyung di ruang tengah sendirian.

Hari ini adalah janji temu Taehyung dengan orangtua Jisoo. Calon anak didik Taehyung. Setelah menimbang, bagi Taehyung tidak ada salahnya juga untuk mengambil pekerjaan itu. Karena pekerjaan yang tidak menguras tenaga, tidak sulit karena matematika adalah keahliannya, dan juga bayarannya yang besar.

"Tae!" Panggilan Yuna membuat Taehyung mengalihkan atensinya pada gadis mungil itu yang tersenyum sambil menuruni anak tangga. Dibelakangnya, mengekor sesosok wanita cantik. Tubuh langsing, kulit putih pucat, rambut tergerai indah, bibir tebal dan penuh. Taehyung jadi ingin melumatnya. Menatap entitas wanita itu dari ujung rambut hingga kaki.

"Perkenalkan, Tae. Ini tante Hani." Pungkas Yuna saat kedua wanita itu sudah berada dihadapan Taehyung. Sontak membuat Taehyung mengerjapkan mata. Hey, dia tidak terlihat begitu tua untuk seorang ibu. Masih cantik dan segar.

"Tante, ini Taehyung. Dia temanku yang akan jadi pengajar untuk Jisoo." Ucap Yuna disambung dengan Hani yang mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri kembali. Disambut hangat dengan tangan Taehyung yang menggenggam erat tangan cantik itu sambil berjabat tangan. Keduanya saling memperkenalkan diri.

Yuna membiarkan Taehyung dan Hani untuk saling bercakap tentang jam belajar dan juga upah yang diberikan. "Baiklah kalau begitu, tante." Tutup Taehyung saat pembicaraan antara keduanya selesai dan sepakat dengan keputusan yang mereka tetapkan.

"Jangan panggil tante, aku masih muda. Panggil Hani saja." Ucap wanita itu sambil memegang lengan Taehyung dengan sentuhan yang sensual. Membuat Taehyung menatap Hani dengan tatapan yang sulit diartikan. Apakah ini berarti lampu hijau? Taehyung mengulum senyum. Memainkan lidah didalam mulutnya. "Baiklah kalau begitu, hmm Hani.."

"Anakku akan pulang sekitar 30 menit lagi. Kau boleh menunggu disini. Kalau perlu sesuatu, aku ada di lantai 2." Taehyung mengangguk mengerti. Hani lantas meninggalkan Taehyung sendirian di ruang tengah. Yuna? Dia sudah pulang karena ada janji dengan Jimin.

Manik legam Taehyung tidak lepas dari bagian belakang tubuh Hani, karena wanita itu sedang berjalan menaiki tangga. Gerakkan tubuhnya mampu membuat Taehyung meremang sejenak. Membayangkan tubuh yang tidak lagi muda tapi masih segar itu berada dalam kukungannya. Berimajinasi bahwa dia sedang menggagahi wanita yang usianya jauh diatas dirinya. Mungkin itu akan menjadi sensasi baru yang menggairahkan.

Devil beside you [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang