21

6K 400 31
                                    

"Hai.."

Sebuah suara masuk kedalam rungu sang ibu yang kini sedang berdiri didepan jendela sambil menatap pemandangan diluar sana.

Tidak, itu bukan suara Taehyung. Anaknya memiliki suara bariton yang khas. Tapi suara barusan begitu tidak asing di telinganya. Hampir mirip dengan suara seseorang yang bahkan tiap hari ia dengar, dulu.

Perlahan sang ibu membalikkan tubuhnya. Berharap dugaannya salah. Sebab ia tahu betul suara yang baru saja menyambangi indera pendengarannya adalah suara yang sama dengan seseorang yang begitu ingin ia lupakan dalam hidupnya.

Dan betapa terkejutnya sang ibu ketika melihat presensi pria paruh baya dengan stelan kemeja abu, dasi motif polkadot yang menggantung rapi dilehernya.

"Aku tahu pertanyaan ini tidak pantas aku ucapkan padamu. Tapi, apakah kau baik-baik saja?" Ucap sang ayah seraya mendekatkan tubuhnya pada wanita yang kini terlihat ketakutan.

Kakinya terlihat seperti tidak kuat untuk menopang tubuh yang begitu kurus dan rapuh.

"J-jangan mendekat, kumohon.." kalimat itu mampu membuat Kim Hyunsik selaku mantan suaminya itu menghentikan langkahnya.

"M-mau a-apa kau d-datang kemari?" Nada suara yang bergetar menandakan bahwa wanita itu dilanda ketakutan.

"Aku merindukanmu, Hyojo." Tanpa rasa bersalah kalimat itu keluar dari mulut Hyunsik dengan begitu lancar.

"J-jangan, kumohon jangan sakiti a-aku dan Taehyung." Pinta Hyojo dengan gemetar. Tubuhnya limbung, hingga terjatuh diatas lantai keramik yang dingin.

Maka secepat kilat, Hyunsik menghampiri Hyojo untuk membantunya. Kim Hyunsik memapah Hyojo menuju ranjang.

"Jadi benar bahwa Taehyung adalah anakku? Kenapa kau mengganti namanya?"

Hyojo hanya menggelengkan kepalanya kuat tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari mantan suaminya itu.

"K-kau jangan pernah m-menampakkan wajahmu dihadapan anakku."

"Tapi dia anakku juga,"

"T-tidak! D-dia anakku. Kau.. kau bukan ayah Taehyung. Ayahnya sudah mati!"

Nada bicara Hyojo mulai meninggi. Raut wajahnya terlihat penuh dengan amarah. Tubuhnya bergetar hebat, napasnya pun menderu dan tidak teratur.

"A-aku ayahnya. Walau bagaimanapun aku masih hidup dan aku adalah ayah biologisnya Taehyung!" Hyunsik mengguncang tubuh Hyojo yang bergetar. Wanita itu hanya menggigiti ujung kukunya dengan gerakan yang acak.

"Tidak! Taehyung tidak butuh seorang ayah bajingan sepertimu. Aku, aku mampu membesarkan Taehyung sendirian. Lihat! Bahkan Taehyung bisa tumbuh dengan baik tanpa seorang ayah. K-kau pergi saja dari sini. Enyah dari hadapanku dan jangan pernah menunjukkan wajahmu dihadapan Taehyung!"

"Kau harus mendengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak ada niatan untuk meninggalkanmu dan Taehyung, percayalah. Aku bahkan mencarimu ke Gosan tapi kau tidak ada disana. Tidak ada seorangpun yang tahu kemana kau pergi!"

"J-jangan bilang kau akan membawa Taehyung pergi? J-jangan bilang kau ak merebutnya dariku? Tidak! Taehyung tidak akan kuserahkan padamu! Pergi kau! Jangan pernah temui anakku!!"

"Aku sudah bertemu dengannya. Saat pertama kali melihatnya aku merasakan sesuatu yang berbeda. Rasanya seperti dia adalah seseorang yang berharga dalam hidupku."

Kalimat terakhir dari Hyunsik mampu membungkam Hyojo. Amarahnya seketika menghilang ketika mendengar bahwa Hyunsik telah bertemu dengan Taehyung.

"Tidak! Kau tidak boleh mengambilnya dariku. Hanya dia harta satu-satunya yang kupunya. Kumohon jangan lakukan itu padaku. Sudah cukup kesengsaraan yang kau berikan padaku selama ini.. jangan tambah lagi, kumohon."

Devil beside you [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang