6

9.4K 609 28
                                    

"Nah selesai." Jisoo menyerahkan latihan soal yang diberikan oleh Taehyung beberapa menit yang lalu. Taehyung kemudian mengambil jawaban Jisoo dan mengeceknya. "Kau benar. Bersiaplah untuk hadiahmu." Ujar Taehyung dengan wajah badboynya.

Jisoo sukses dibuat tertegun. Pasalnya, terakhir kali hadiah yang diberikan Taehyung adalah sebuah ciuman di keningnya. Lalu sekarang Jisoo malah penasaran hadiah apa yang akan diberikan oleh guru lesnya itu.

"Tutup matamu, aku akan memberikan hadiah untukmu." Titah Taehyung dengan tegas. Maniknya seakan mengintimidasi Jisoo. Gadis itu kemudian menutup matanya dengan pelan. Entah mengapa, jantungnya berdegup kencang menanti hadiah yang akan diberikan oleh Taehyung.

Beberapa detik berlalu tapi tidak ada sesuatu yang terjadi pada diri Jisoo. "Buka matamu." Suara bariton khas milik Taehyung meninterupsi Jisoo seketika. Membuat gadis itu perlahan membuka matanya.

Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah Taehyung dengan sebuah cokelat berukuran besar ditangannya. "Hadiahmu." Pria Kim itu menyodorkan cokelat itu pada Jisoo.

"Ini? Hadiahku?" Tanya Jisoo seperti orang linglung. Taehyung menganggukan kepalanya. Jisoo terlihat bingung. Reaksinya terlihat seperti tidak menyukai hadiah dari Taehyung.

"Kenapa? Kau tidak suka cokelat?" Tanya Taehyung dengan ragu. "T-tidak. Aku suka cokelat. Tapi kenapa kau memberiku ini?" Tanya Jisoo sambil mengangkat cokelat ditangan sebelah kirinya.

"Maksudmu?"

"Kenapa kemarin hadiah yang kau berikan ciuman tapi sekarang—"

Jisoo menggantungkan kalimatnya. Berpikir sejenak kenapa mulutnya bisa mengucapkan kalimat seperti itu. Kini dia merasa terlihat seperti gadis murahan yang minta dicium.

Taehyung menyunggingkan senyuman maut di bibirnya. Kemudian tubuhnya mendekat pada Jisoo. "Lalu kau mau apa? Ingin ciuman untuk hadiahmu, lagi?" Tanya Taehyung dengan mata sayu yang bisa memikat wanita manapun termasuk Jisoo.

Gadis itu sekarang sudah salah tingkah dengan perlakuan Taehyung terhadapnya. "T-tidak bu-kan begitu maksudku, hanya saja a-aku—" Taehyung kemudian memotong ucapan Jisoo.

"Baiklah kalau begitu. Bagian mana yang ingin dicium huh?" Tanya Taehyung dengan senyum mematikan. Tangannya terangkat, menyentuh wajah putih nan mulus milik Jisoo.

"Disini?

Disini?

Atau..

Disini?"

Jari panjang itu menunjuk pada kening, pipi, dan yang terakhir bibir mungil Jisoo.

"T-tidak, dengar kak aku hanya—"

"Sstt diam dan rasakan saja. Anggap ini hadiah tambahan untukmu, oke?"

Tanpa meminta persetujuan, Taehyung menangkup wajah Jisoo. Mendekatkan wajah dewanya disana. Dekat sekali, bibir keduanya hampir bertemu. Hingga sebuah suara menginterupsi keduanya.

Terdengar percakapan antara wanita dan pria. Membuat Jisoo melonjak kaget. Menjauhkan dirinya dari Taehyung, membuat jarak yang jauh.

"I-itu ibu.." Jisoo mencoba menjelaskan pada Taehyung. Tapi pria itu pantang menyerah. Menyeret kembali tubuh mungil sang gadis hingga wajah keduanya berdekatan kembali.

"Sstt tidak apa, ibumu tidak akan melihatnya. Ini hanya sebentar." Detik berikutnya bibir tipis milik Taehyung mendarat tepat di bibir mungil Jisoo. Membuat gadis itu mau tidak mau memejamkan matanya.

Entah mengapa, Jisoo bisa begitu saja menuruti perkataan Taehyung. Padahal gadis itu bukan tipe wanita murahan yang begitu saja memberikan ciuman pada seorang pria.

Devil beside you [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang