24

6.6K 379 43
                                    

Satu minggu berlalu setelah hari dimana Taehyung memutuskan hubungannya dengan Jisoo. Gadis itu kembali beraktivitas seperti biasanya. Walaupun hatinya masih merasakan sakit, tapi ia harus bisa menerima semuanya.

Bukankah tujuan berpacaran adalah untuk putus? Entah itu untuk menikah atau berpisah.

Dan takdir yang telah dipilih untuk Jisoo dan Taehyung adalah putus untuk berpisah.

"Mau kuantar pulang?" Seorang pria dengan jaket baseball merah duduk diatas motor miliknya. Sudah sekitar lima belas menit pria itu menunggu seseorang, hingga akhirnya sosok yang ia tunggu melintas di hadapannya.

"Kau berbicara padaku?" Gadis itu menunjuk dirinya sendiri, sebab tidak ada orang lain selain dia disana. Pria itu mengangguk sambil tersenyum hingga menampilkan dua gigi kelincinya.

"Baiklah. Ayo, Jung." Jisoo menyetujui ajakan dari Jungkook dan naik keatas motornya. Pria itu nampak kegirangan. Senyum selalu terukir di bibir cherry miliknya.

"Kau mau masuk dulu?" Tawar Jisoo saat mereka sudah sampai di depan gerbang rumah milik Jisoo. "Tidak, lain kali saja. Aku harus les hari ini. Sampai jumpa." Jungkook melambaikan tangannya kemudian pergi dari hadapan Jisoo.

Gadis itu mendadak cemberut ketika mendengar kata 'les'. Mengingatkannya pada seseorang yang sangat ia rindukan.

Tungkainya ia ayunkan dengan malas memasuki pekarangan rumah. Kepalanya tertunduk lesu. Hari ini begitu melelahkan, belum lagi nilai matematikanya yang terus menerus merosot.

"Bu, aku pulang." Ucap Jisoo ketika memasuki rumahnya.

"Ekhem.."

Sebuah deheman masuk kedalam rungu Jisoo. Gadis itu tahu bahwa suara itu bukan milik ayahnya, bukan juga ibunya karena suara itu merupakan suara seorang pria.

Jisoo lantas menegakkan kepalanya guna melihat sosok yang kini sedang duduk di sofa ruang tengah.

"K-kak sedang apa kau?"

"Aku bilang kalau yang berakhir adalah hubungan kita, bukan berarti kegiatan lesmu berakhir juga. Aku masih terikat kontrak mengajar, jadi ayo lakukan dengan profesional."

Taehyung berdiri dari posisi duduknya, hingga Hani muncul dari arah dapur. "Kau sudah pulang, nak?" Tanya Hani sambil membawa segelas cokelat dingin.

"Ya, bu. Tapi kenapa aku masih harus les matematika dengan kak Taehyung?"

"Karena nilai matematikamu semakin hari semakin menurun. Ibu hanya tidak ingin nilaimu semakin turun." Jawab sang ibu sambil menyimpan segelas cokelat tersebut diatas meja.

"Terimakasih," Taehyung menggenggam tangan Hani dengan lembut. Sontak membuat Jisoo membolakan matanya.

"A-ah ya, silahkan kalian berdua harus mulai belajar." Ucap Hani dengan gelagapan.

Taehyung tersenyum asimetris. Merasa dirinya sedang berada diatas awan karena melihat ekspresi yang muncul di wajah Jisoo.

Gadis itu akhirnya berjalan ke kamar untuk berganti pakaian karena akan melangsungkan kegiatan belajar dengan guru les yang notabenenya adalah mantannya itu.

Kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar seperti biasa, hanya saja tidak terjadi komunikasi yang baik antar guru dan murid tersebut.

Hingga akhirnya Jisoo tidak tahan dengan pikirannya sendiri tentang hubungan Taehyung dan ibunya. Apalagi setelah melihat interaksi yang diperlihatkan oleh Taehyung. Kentara sekali bahwa pria Kim itu sengaja mempertontonkannya.

Devil beside you [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang