- Him -

272 44 12
                                    

- Him -

Author Pov

"Jadi kau bertemu dengannya karena ia menolongmu dari gerombolan pria mabuk?" tanya Yeji, ia sibuk mengaduk Lemon tea yang ada di gelasnya.

"Ya.. Begitulah, tapi waktu itu aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tempat itu terlalu gelap" Akhirnya setelah sekian lama, JinHo menyesap Cappucino miliknya.

"Tapi tadi kau bilang saat ia mencium bibirmu kau bisa melihat warna" ujar ChangGu, JinHo sedikit tersipu mendengarnya.

"Ya, aku benar-benar melihat warna, dan HongSeok memiliki warna rambut yang bagus" JinHo tersenyum ketika mengingat bagaimana HongSeok menuntun tangannya agar ia mengusap pipi HongSeok.

"Hei JinHo-ya, mungkin kau bisa melihat warna lagi kalau kau berhubungan dengan si HongSeok itu" Ujar Yeji.

JinHo mengernyitkan alisnya, ia masih terlalu polos untuk mengerti pembahasan yang diberikan oleh yeji.

"Maksudmu aku harus berpacaran dengannya, begitu?"

"Ish! Bukan berpacaran, berhubungan dengan tanda kutip" Yeji membentuk tanda kutip dengan kedua tangannya.

Wajah JinHo memerah, persis seperti kepiting rebus.

"Kau gila yeji!" JinHo menyentil kening yeji.

"Apa? Apa aku salah? Kan aku hanya memberi sebuah masukan" ChangGu saja bahkan hampir tersedak oksigen ketika mendengar masukan dari Yeji.

Itu bisa dibilang tidak masuk akal, mendengarnya saja sudah membuat JinHo mual.

❝ c o l o r ' s ❞

Selama Ia duduk di kubikelnya JinHo sama sekali tak bisa fokus, pikirannya selalu melayang entah kemana, dan silahkan kalian salahkan Yeji untuk hal yang menimpa JinHo saat ini.

"Aku bisa gila" gumam JinHo sambil sesekali memukul kepalanya sendiri agar kembali fokus ke pekerjaannya.

"JinHo-ya, apa kau baik-baik saja?" tanya ChangGu yang sedari tadi sedikit terganggu dengan cara mengetik JinHo.

"Astaga!"

ChangGu mundur perlahan ketika mendengar respon JinHo yang berlebihan, ia kan hanya menanyakan keadaan JinHo, tapi kenapa ia malah terkejut?

"Pikiranku melayang kemana-mana Changgu-ya, aku tak dapat fokus" JinHo menyandarkan kepalanya di meja kantor, bahkan sesekali ia menghela nafas kasar.

"Ya, kau bisa salahkan Yeji untuk apa yang telah menimpamu sekarang" ChangGu tak peduli, ia kembali duduk tenang di kubikelnya sementara Yeji menggeram, ia tak terima kalau disalahkan seperti ini.

"Sudahlah Yeji-ya, jangan memicu pertengkaran atau Hui-nim akan marah pada kita bertiga" JinHo melanjutkan pekerjaannya, dan kali ini ia berusaha untuk tidak membuat suara yang dapat mengganggu teman-temannya.

❝ c o l o r ' s ❞

JinHo merapikan semua barang-barangnya, semangat untuk pulang milik JinHo sudah hilang entah kemana, sepertinya hari ini JinHo lebih memilih untuk berlama-lama di kantor.

Ia terlalu gugup untuk bertemu HongSeok lagi, bukan, bukan karena perbincangannya dengan Yeji dan Changgu siang tadi.

Tapi ia merasa tidak enak kalau harus terus-terusan di tolong oleh HongSeok, orang yang bahkan belum ia kenal dengan baik.

JinHo melirik arloji di tangannya, ini sudah pukul 10 malam, dan ia harus segera turun menuju lantai dasar.

JinHo berlari menuju lift, menekan angka 1, dan berdiri diam disana hingga lift mencapai lantai dasar.

COLOR BLIND : JINHONGSEOK [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang