- japanese -

258 36 11
                                    

- japanese -

Author Pov

JinHo berjalan menyusuri jembatan sakura yang membentang lebar di taman, ia menggenggam tangan HongSeok erat lalu menutup matanya rapat-rapat.

Sungguh, JinHo ingin terus berada disini dan menghirup wangi ini selamanya.

Ia membayangkan bagaimana indahnya hari tua bersama HongSeok dan anak-anaknya kelak, saling menggenggam dibawah pohon sakura yang ditiup lembut oleh angin.

"JinHo-ya" HongSeok mengayunkan tangan JinHo agar ia segera membuka matanya.

"Ya?" JinHo menoleh ke arah HongSeok, ia tersenyum ketika melihat hal yang berada di tangan HongSeok.

Itu kelopak bunga sakura, sangat cantik, sepertinya HongSeok sedang sangat beruntung sehingga bisa menangkap salah satu kelopak bunga cantik itu.

"Terlihat cantik meski tak lagi lengkap" JinHo meniup kelopak tersebut agar terbang dibawa angin dan akhirnya menjatuhkan diri di sungai yang penuh dengan temannya.

"Sama sepertimu, kau terlihat cantik meski tak berwarna" HongSeok mencubit pipi gembul JinHo yang selalu menelan mata indah JinHo saat ia tersenyum atau tertawa.

"Tapi sekarang ada warna dihidupku" JinHo memeluk HongSeok erat, ia ingin menyalurkan rasa bahagia yang ada pada dirinya.

Baginya, bahagia itu sudah cukup hanya dengan bersama HongSeok.

"Temanmu yang bernama HyungGu itu terlihat sangat bahagia dengan suaminya" HongSeok menatap lurus ke arah pasangan suami-istri yang sedang berjalan-jalan di tepi sungai.

"Maksudmu?" JinHo mengernyitkan alisnya.

Namun ia segera mengerti setelah ikut menatap ke arah iris mata HongSeok.

Ia melihat HyungGu dan Juga Adachi disana, mereka terlibat sangat bahagia, saling memberi pelukan dan juga ciuman.

Maklum pengantin baru, mereka masih suka lupa tempat.

"Mereka terlihat sangat lucu" JinHo tertawa kecil melihat pemandangan manis di hadapannya.

"Tapi kau lebih lucu" HongSeok mencolek pipi JinHo.

"Kau seperti om-om pedofil yang suka menganggu anak sekolah dasar yang baru pulang sekolah" JinHo mendorong pelan HongSeok yang sudah melangkah mendekati dirinya.

"Tega sekalii" HongSeok memberikan puppy eyes ke arah JinHo, rasanya JinHo ingin sekali memukul wajah HongSeok menggunakan sandal jepit.

"menggelikan, menjauhlah HongSeok-ah" JinHo segera berjalan menjauhi HongSeok yang masih berdiam di tempatnya.

"Kau takkan pernah bisa menjauh dariku JinHo-ya" HongSeok memeluk JinHo dari belakang, JinHo hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

Kalau HongSeok sudah menempel padanya, pasti ia akan sangat susah sekali lepas.

JinHo curiga kalau HongSeok mandi menggunakan lem super.

"Mau mampir ke restoran atau langsung pulang?" HongSeok menggenggam tangan JinHo, mengayunnya perlahan.

"Kita langsung kembali ke hotel saja, aku sudah lelah" JinHo segera menarik tangan HongSeok agar ia berjalan sedikit lebih cepat.

Saat ini anginnya sedang sangat kencang.

❝ c o l o r ' s ❞

JinHo merebahkan dirinya di atas kasur, ia sudah rindu pada kasurnya padahal baru saja ia tinggalkan selama setengah jam.

"JinHo-ya, cepat pergi mandi" HongSeok melemparkan Handuk ke arah JinHo, ia menyuruh JinHo pergi mandi tapi ia sudah masuk duluan ke kamar mandi.

"Kau duluan" JinHo kembali merebahkan tubuhnya di kasur dan mulai memainkan handphone nya.

"Tidak ada penolakan, kau mandi duluan" HongSeok menarik tangan JinHo agar tubuh kecil itu bangun dari posisi tidurnya.

"Aku malas HongSeok-ah" JinHo menjatuhkan tubuhnya ke kasur lagi dan HongSeok menatapnya jengah.

Ingat kan kalau aku pernah bilang, HongSeok bukan tipikal orang yang mudah menyerah.

"Cepat mandi atau kau akan kupaksa untuk memuaskan diriku" HongSeok memasang Smirknya dan berbisik tepat di telinga JinHo.

JinHo merinding, ia segera meletakkan handphone nya dan berlari menuju kamar mandi.

Ia takut pada ancaman HongSeok yang menurutnya itu Horror.

❝ c o l o r ' s ❞

JinHo kini tengah berbaring di kasur sembari menekan layar handphone nya.

JinHo sedang sibuk, bahkan sedari ia selesai mandi sampai sekarang ia masih belum berniat untuk memakai baju.

Aku yakin ia sedang sengaja memancing HongSeok.

"JinHo-ya, tolong kau si--

HongSeok sedikit terkejut melihat JinHo yang masih memakai handuk dan kini ia bahkan tengah tiduran di kasur sembari memainkan Handphone nya.

"Ekhem! Mr. Jo, Can you hear me??" HongSeok melipat kedua tangannya di depan dada.

"I can hear you HongSeok-ah" JinHo mengibaskan tangannya, ia menyuruh agar HongSeok segera mengurusi urusannya sendiri.

HongSeok mendekat ke arah JinHo, HongSeok bisa melihat jelas kaitan Handuk JinHo lepas dan apabila anak itu berguling..

Otak HongSeok mulai menjadi liar, dan dapat ia pastikan kalau ia dan JinHo akan segera melakukannya.

"Kau anak Nakal JinHo-ya" HongSeok duduk di paha kecil JinHo, JinHo segera bangkit dan hampir saja bibirnya menabrak bibir HongSeok.

"H-hong, menyingkirlah"

HongSeok menyunggingkan senyum miring pada JinHo dan kemudian ia malah menarik tengkuk JinHo, mambawanya pada ciuman lembut yang panjang.

"K-kau..?" JinHo menarik nafas dalam-dalam, ia mengumpulkan pasokan oksigen untuk paru-paru nya.

"Untuk yang ini, aku takkan menerima penolakan" HongSeok langsung menerjang JinHo dan memberikannya ciuman di bibir lagi.

Daann.. Dikarenakan kendala puasa, saya persilahkan untuk para readers agar membayangkan sendiri bagaimana kelanjutan dari cerita ini, saya pamit undur diri dulu.

    ིᮭᬼ ⃡⃝🐼───────────────

© Quincyy, 2020

Guys, i'm back, gimana kabar kalian semua?? Baik kan?
Hehe finally cerita ini back lagi
Cyy bercanda doang kok soal yg dipengumuman itu, kalo nungguin JinHo balik wamil, keburu lumutan book ini ntar :>

Maaf kalo chap ini pendek, soalnya mood nulis saya mendadak hilang setelah tau berita JinHo wamil, masa Kapal JinHongSeok harus karam siihhh (┳Д┳)

Ok see ya next chap guys~

Love Uni's banyak-banyak ❤

COLOR BLIND : JINHONGSEOK [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang