- tired -

206 32 14
                                    

- tired -

Author Pov

Sekarang ini sudah pukul 3 dini hari, tapi HongSeok saat ini sedang menemani JinHo yang mual-mual di kamar mandi.

Dengan Nyawa yang masih terbang entah kemana, HongSeok menghampiri JinHo dan mengelus pundaknya.

"Mau Ku buatkan teh hangat?" Tawar HongSeok, JinHo mengangguk lemah, kepalanya pusing dan ia terus merasakan mual sedari tadi.

HongSeok menuntun JinHo untuk berjalan ke arah sofa ruang tamu.

Setelah Jinho duduk dengan tenang, HongSeok pergi ke dapur dan mulai membuatkan teh manis hangat untuk JinHo.

JinHo mengambil sebuah buku kamus yang diletakkan di bawah meja dan kemudian membacanya, ia rasa membaca buku sebentar tak ada salahnya kan?

"Ini untukmu Jinho-ya" HongSeok meletakkan cangkir teh di hadapan Jinho.

HongSeok menyandarkan kepalanya di sofa dan bersiap untuk menutup matanya, tapi sepertinya Jinho takkan membiarkan itu terjadi.

"HongSeok-ah" panggil Jinho, HongSeok hanya menoleh, "eumm.. Aku mau ice cream durian"

HongSeok membeku, tolong kalian ingat, INI PUKUL 3 DINI HARIII, DIMANA IA BISA MENEMUKAN ICE CREAM DURIAN DI PUKUL 3 PAGI?! astaga HongSeok kesal.

"Tapi JinHo-ya, ini masih pukul 3 pagi" HongSeok hanya ingin menutup mata dan menunggu pagi datang.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu sampai pagi tiba" Jinho mem-pout-kan bibirnya sambil menyesap teh di cangkirnya.

Ok, HongSeok kalah. Ia akan berangkat mencari ice cream rasa durian sekarang juga.

"Tunggu disini, kau tak boleh ikut" HongSeok segera mengambil jaketnya dan beranjak menuju mobilnya.

"Ok!" Jinho mengedipkan sebelah matanya ke arah HongSeok dan tersenyum sumringah.

❝ c o l o r ' s ❞

Setelah satu setengah jam menunggu akhirnya HongSeok kembali dengan satu kantong plastik es krim dengan berbagai rasa.

"Kenapa tidak sekalian membeli kulkasnya?" Tanya Jinho setelah ia mengambil ice cream coklat dari plastik.

"Kau serius mau aku membeli kulkas nya?" HongSeok hampir emosi, Jinho tertawa mendengarnya, mana mungkin ia serius untuk menyuruh HongSeok membelikannya kulkas.

"Tidak HongSeok-ah, aku hanya bercanda" Jinho memeluk HongSeok, HongSeok menghela nafas lega dan kemudian menutup matanya.

Ia hanya ingin tidur, sebentar saja, HongSeok lelah karena semalaman menemani JinHo yang terus-terusan merasa tak nyaman.

"Baiklah, kalau begitu aku mau tidur sebentar saja" HongSeok menutup matanya, ia sudah menyuruh para pelayan agar membawa semua ice cream di plastik untuk dimasukkan ke kulkas.

"Aku akan menemani mu tidur disini" Jinho menyandarkan kepalanya di dada HongSeok, ia memakan Ice creamnya dengan telaten agar tak ada satupun tetesan ice cream jatuh ke pakaian HongSeok.

❝ c o l o r ' s ❞

Setelah Jinho selesai dengan ice creamnya, ia mulai merasa bosan, Jinho butuh sedikit hiburan, tapi HongSeok sedang tidur.

Jinho tak tega kalau harus membangunkan HongSeok, tapi ia bosan :( seseorang tolong JinHo.

"HongSeok-ah. ." lirih JinHo, ia menekan lengan HongSeok dengan jari-jarinya yang kecil agar HongSeok bangun.

"Hm??" HongSeok menoleh.

"Aku ingin menonton kartun"

HongSeok langsung mengambil remot tv dan kemudian menyalakannya, dan tidak lupa juga ia mencium bibir Jinho agar pria kecil itu bisa melihat warna.

"Hehe, terima kasih HongSeok-ah" Jinho tersenyum dan kemudian mengalihkan fokusnya pada layar televisi.

HongSeok sudah menjelajah alam mimpi lagi, ia masih mengantuk.

Saat HongSeok tidur, JinHo bahagia sekali menatap layar televisi sembari tertawa ketika melihat kelakuan lucu seekor kucing yang selalu gagal untuk menangkap tikus kecil.

JinHo mendadak Mual, ia segera berlari menuju wastafel di dapur dan berusaha memuntahkan semua hal yang sudah ia makan.

Tapi sepertinya percuma, itu hanya bawaan dari bayi.

HongSeok dengan langkah gontai menghampiri Jinho yang masih berada di wastafel, tangannya terulur untuk menepuk pelan punggung JinHo.

"Kepalaku terasa pusing"

"Istirahatlah JinHo-ya" HongSeok memapah JinHo agar duduk kembali ke sofa ruang tamu.

Sepertinya mulai sekarang HongSeok akan lebih sering kekurangan tidur dan waktu istirahat, sebagai calon suami yang baik ia harus terus menemani Jinho di saat-saat seperti ini.

Bukannya malah pergi dan takkan kembali seolah-olah kau tak pernah berbuat dosa padanya.

"Maaf" lirih JinHo, ia merasa bersalah karena terus membuat HongSeok kerepotan.

"Maaf untuk apa?" HongSeok duduk di sofa dengan JinHo di pangkuannya, ia memeluk Jinho erat dan mencium puncak kepala Jinho berkali-kali.

"Aku sering membuatmu repot belakangan ini" Jinho memainkan ujung jarinya, bibirnya menekuk lucu.

HongSeok gemas melihatnya, ingin sekali dia menghujani jinho dengan ciuman, namun sepertinya ia takkan melakukannya, Kalau ia nekat melakukannya maka Jinho akan menghajarnya dengan penggorengan panas.

"Tidak apa JinHo-ya, semua ini aku lakukan untukmu dan juga anak kita nanti" HongSeok mengecup bibir Jinho dan mengusap lembut perut Jinho.

Jujur ia tak merasa direpotkan sedikitpun, ia malah merasa bahagia, ia ingin menunjukkan pada anaknya kelak bahwa ia adalah sosok ayah yang bertanggung jawab.

"Benar? Kau tak merasa direpotkan?" Jinho mengerjap polos, HongSeok mengangguk menanggapi pertanyaan Jinho.

Tujuan HongSeok sampai saat ini masih sama, ia hanya ingin tidur.

"Tidurlah, aku juga akan tidur" Ujar Jinho.

Akhirnya datang sebuah ketenangan untuk HongSeok.

Akhirnya jinho dan HongSeok tertidur, sementara ini sudah pukul 6 pagi.

Sudahlah biarkan saja, mereka baru saja melewati malam yang panjang, dan sekarang waktunya mereka beristirahat.

    ིᮭᬼ ⃡⃝🐼───────────────

© Quincyy, 2020

Hi guys! I'm back
Semoga suka sama chap hari ini :)

See ya next chap~

Love Uni's banyak-banyak 💙

COLOR BLIND : JINHONGSEOK [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang