- shy -

244 38 17
                                    

- shy -

Author Pov

"Eunghh~" Lenguhan kecil berhasil lolos dari mulut JinHo ketika HongSeok menggigit lehernya.

"I don't want you to belong to someone else" HongSeok menangkup pipi gembul JinHo, Dan kalau kalian ingin tau, HongSeok sangat ingin memakan pipi JinHo yang nampak seperti Mochi itu.

"Aku takkan menjadi milik orang lain HongSeok-ah" JinHo mengecup tangan HongSeok yang bertengger di pipinya, "aku milikmu selamanya" Sambung JinHo, senyum di bibirnya mengembang.

"Imut sekali mochi nya HongSeok" HongSeok mencubit pipi JinHo, sementara yang dicubit hanya bisa pasrah.

"Sana mandi" HongSeok mendorong tubuh JinHo agar masuk ke kamar mandi, HongSeok memastikan agar JinHo tidak memandang kaca, karena ia tau kalau JinHo akan marah ketika melihat tanda yang begitu banyak di lehernya.

Kalau kata HongSeok, itu adalah mahakarya.

"Kenapa?" JinHo menghentikan langkahnya di ambang pintu kamar mandi.

"Kau akan berangkat kerja siang ini, apa kau lupa kalau Hui-nim memintamu untuk lembur?" HongSeok mengalihkan topik pembicaraan, untung saja JinHo langsung percaya begitu saja.

❝ c o l o r ' s ❞

Selama JinHo mandi HongSeok terus memandangi layar handphone nya, Mantan istrinya mengiriminya pesan terus menerus.

Ia terus meminta HongSeok untuk pulang ke rumah, ia bilang ada hal penting yang harus dibicarakan.

Dan kalau ia sampai berani meminta balikan dengan HongSeok, HongSeok akan pastikan sebuah tamparan mendarat mulus di pipi mantan istrinya itu.

"Ck, berisik" HongSeok mendecih sebal, wanita itu tak kunjung selesai, ia terus menerror HongSeok dengan pesan beruntun yang membuat Handphone HongSeok mengalami lag.

"Gadis menyusahkan" HongSeok melempar handphone nya ke sembarang tempat, ia tak peduli meski benda itu rusak, HongSeok bisa membeli yang baru setelah ini.

"Ada apa denganmu HongSeok-ah?" JinHo menghampiri HongSeok, ia masih mengusak rambutnya dengan handuk meski ia sudah memakai pakaian lengkap.

"Tidak ada apa-apa, sini biar aku bantu" HongSeok mendekat ke JinHo, ia sedikit kaget ketika melihat JinHo memakai kemeja yang mengekspos lehernya dengan jelas.

"Ekhem, JinHo-ya, aku rasa kau lebih baik mengganti kemeja mu" HongSeok berdeham, JinHo tak paham dengan sikap HongSeok yang aneh.

JinHo tak memperdulikan permintaan HongSeok, ia segera meraih tas miliknya di atas nakas, sudah pasti isi tas milik JinHo adalah tumpukan kertas dan sticky notes beserta berlusin-lusin pulpen.

Aku Yakin kalau JinHo ingin membuka tempat fotokopi.

"K-kita akan berangkat sekarang?" HongSeok melonggarkan kerah kemeja nya lalu mengipasi dirinya sendiri dengan tangan.

"Iya, ayo HongSeok-ah" JinHo membenahi rambut HongSeok yang berantakan lalu menarik tangannya menuju lift.

HongSeok merasa sangat beruntung karena JinHo menarik tangannya menuju parkiran secepat kilat, jadi tak ada orang yang bisa melihat tanda di leher JinHo. Tapi.. Bagaimana nanti ketika JinHo sampai di kantornya?

"Sabar sebentar dasar tidak sabaran"

❝ c o l o r ' s ❞

"Hei JinHo-ya!" Pekik Yeji ketika JinHo baru saja duduk di kubikelnya.

"Apa yeji-ya?" JinHo memutar kursinya menghadap Yeji.

"Astaga JinHo-ya! Apa yang baru saja kau lakukan?!" Yeji begitu terkejut ketika melihat leher JinHo.

"Ck, jangan beris-- JINHO-YA! Apa yang baru saja kau lakukan dengan si HongSeok di apartemen?!" pekik ChangGu, ia berusaha menahan agar suaranya tetap pelan, kalau sampai ia mengganggu karyawan lain, pastia ChangGu akan dilempari dengan cangkir.

"Memangnya ken-- ASTAGA!!" JinHo terlihat sedang menarik nafasnya dalam-dalam, Yeji dan ChangGu sudah bersiap menutup kedua telinga mereka karena mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"YANG HONGSEOOOKK!!!!"

❝ c o l o r ' s ❞

"Lihat saja! Akan kuhajar si tuan Yang itu!!" JinHo menghentakkan jarinya pada keyboard kuat-kuat, kini ia sudah menutup lehernya menggunakan syal milik Yeji.

"Sudah kubilang kan kalau si HongSeok itu pasti akan setia padamu" Changgu nenggoda JinHo, ia menaik turunkan alisnya seperti seorang pedofil.

"Berhenti menggodaku ChangGu-ya!" Wajah JinHo memerah, dalam hati ia sudah menyumpahi HongSeok dengan mengeluarkan semua hewan kebun bintang.

"Ahaha, segera lah menikah JinHo-ya, aku menunggu acara makan-makan gratis"

"Hentikan!! Kalian membuatku gila!!" JinHo menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

Sepertinya pikiran Yeji terlalu liar untuk JinHo.

JinHo masih terlalu polos untuk disatukan dengan Yeji, untung saja JinHo juga berteman dengan ChangGu yang bisa menahan otak liar Yeji.

"Lihatlah yeji-ya, JinHo tersipu" Bisik Changgu pada yeji, namun.. ChangGu berbisik dengan cara berteriak.

JinHo bukanlah orang yang bodoh, ia tau betul kalau ChangGu sedang menyindir dirinya.

"Cepat bekerja! Aku adukan kalian pada Hui-nim kalau kalian masih mengobrol!" JinHo mendorong kedua temannya agar mereka kembali duduk di kubikelnya.

"Jangan lupa pajak jadiannya JinHo-ya"

"DIAMLAH YEO CHANGGU!!"

❝ c o l o r ' s ❞

Disinilah mereka sekarang, di cafe.

Bukan cafe yang berada di luar kantor, tapi cafe yang berada di dalam kantor.

JinHo dipaksa untuk mentraktir kedua temannya yang banyak maunya ini.

"Biasanya kalian hanya memesan minum, tapi kenapa sekarang kalian pesan makanan juga?!" JinHo mengintip isi dompetnya, untung saja dompet itu tidak menjadi tipis.

"Terima kasih JinHo-ya~~" Yeji dan ChangGu bergelayut di tangan JinHo, JinHo hanya merotasikan nola matanya, ia hanya bisa pasrah karena diberikan teman seperti mereka.

"Hm, sama-sama" JinHo melangkah dengan malas ke salah datu kursi cafe dan jangan lupakan dua manusia yang masih menempel di tangan JinHo, "dan tolong jaga rahasia tentang leherku ini"

"Siap boss!!"

ིᮭᬼ ⃡⃝🐼───────────────

© Quincyy, 2020

Hi Uni's!
Maaf kalo chap kali ini pendek
Cyy lagi pesimis soalnya :)

See ya next chap~

Love Uni's banyak-banyak ❤

COLOR BLIND : JINHONGSEOK [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang