Day 20

2.2K 476 21
                                    

"Haah..... Hhh..."

Keringat dingin mengalir dari dahi. Suara yang terdengar bising pada telinganya itu membuat kepalanya pening. Dengan nafas yang kurang stabil Jisung berusaha mengatur penglihatannya yang sedikit mengabur, memfokuskan pada sesosok manusia dihadapannya lalu beralih pada seseorang yang menyentuh kedua bahunya dengan lembut.

"Kau tidak apa?"

Menghela nafas lega ketika melihat pria tersebut lalu kembali menelungkupkan kepalanya diatas meja tanpa menyadari tatapan tajam yang dilontarkan sang guru.

"Han Jisung, kau tertidur dipelajaran saya dan mencoba untuk tidur kembali?"

Seakan tuli, Jisung tidak memperdulikan ucapan sang guru. Sibuk mengatur detak jantungnya yang tidak stabil lantaran mengalami bunga tidur yang cukup mengerikan.

Nafasnya masih memburu, namun lebih baik dari sebelumnya. Keringat pun tidak kunjung berhenti, membasahi rambut hitamnya hingga tanpa sadar membuat pria disebelahnya menatap dengan raut khawatir.

"Ssaem, kurasa dia sakit."

Mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Minho, lantas Jisung pun menegakkan tubuhnya sembari mengernyit heran pada pria tersebut.

"Wajahnya pucat, dan–

Jisung terkejut begitu tangan Minho menyentuh keningnya dengan lembut. Melirik sekilas pada sekitar yang ternyata sedang memusatkan fokus pada dirinya, lantas menunduk malu.

—ia berkeringat."












"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Setelah mimpi buruk yang ia alami didalam kelas, kini dirinya berakhir di ruang UKS dengan Minho yang menemani.

Menyandarkan tubuhnya pada headboard yang ada sembari melirik pada Minho yang saat ini sedang mengambil segelas air putih untuk dirinya.

"Makan dulu, untuk kali ini aku tidak akan memakan roti buatanmu." Ucap Minho sembari meletakkan segelas air putih diatas nakas lalu menatap pada kotak bekal berisikan roti yang sengaja Minho bawa ke UKS.

Pria manis berwajah tupai itu tidak sedikitpun bergerak, enggan menyentuh roti dihadapannya lalu beralih pada Minho yang terlihat baik-baik saja, berbanding terbalik dengan apa yang ia mimpikan dikelas tadi.

Bus, suara benturan, darah, serta kerumunan yang membuat Jisung terbangun dengan keringat yang bercucuran melalui dahinya.

Semuanya seperti kaset rusak yang terus berputar, membuat Jisung kembali teringat pada mimpi tersebut hingga tanpa sadar mendongak ke arah Minho secara perlahan dan menatap pria tersebut dengan mata yang mulai berlinang.

"Kenapa wajahmu seperti orang yang hendak menangis?" Raut khawatir dapat Jisung lihat dari wajah tampan tersebut.

Pria yang sudah hampir satu bulan menjadi teman sebangkunya itu berdiri, kembali menyentuh keningnya dengan lembut hingga tanpa sadar membuat air matanya mengalir begitu saja.

"Suhumu— hei, kenapa menangis?" Minho memegang kedua bahu Jisung dengan raut khawatir.

"Sakit sekali ya? Ah sebentar, biar aku carikan obat."

Saat Minho hendak mendekat pada lemari yang berisikan obat-obatan, Jisung menahan pergerakan pria tersebut, membuat kernyitan heran terpampang pada wajah tampan teman sebangkunya itu.

"A-aku tidak sakit, cukup temani aku disini."

Membuat Minho menghela nafas dalam lalu mendudukan dirinya disebelah si manis dan menggenggam tangan Jisung dengan kedua tangannya tanpa banyak bertanya.

Usapan lembut yang diberikan Minho pada punggung tangannya membuat ia merasa tenang, dengan isak tangis yang masih terus menginterupsi ruangan tersebut serta Minho yang tidak banyak bertanya membuat rasa nyaman menyelimuti hatinya.

Air mata kian berhenti, menatap wajah tampan Minho yang begitu tenang hingga tanpa sengaja melihat waktu kematian pria tersebut, lagi.







00 : 08 : 08 : 59 : 55








"Hiks m-menyebalkan" tangisnya kembali datang, air mata yang hendak berhenti kini mengalir kembali.

Namun, usapan lembut yang terus ia dapatkan, serta genggaman tangan yang kian mengerat membuat rasa nyaman semakin mendominasi hatinya saat ini.

"Aku tidak tahu apa masalahmu. Tapi, menangislah selagi itu dapat membuat mu kembali menjadi Jisung yang aku kenal."









Avv udah hari ke 20 :')Maaf pendek >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Avv udah hari ke 20 :')
Maaf pendek >.<

Triple up, jangan?

28 Days [2/2] - Minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang