Dua hari belakangan ini hujan terus membasahi bumi. Membuat pria berwajah tampan yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya itu harus mengenakan hoodie.
Sedikit berlari menuju mobil yang akan mengantarnya sampai sekolah lalu menghela nafas lega begitu ia mendaratkan bokongnya di kursi penumpang.
"Tidak ada yang tertinggal?"
Ia menggeleng sebagai jawaban. Mengenakan seatbelt, lalu menyambungkan earphone pada benda persegi panjang miliknya. Mengabaikan tatapan sang ayah yang saat ini akan mengantarkan dirinya sampai sekolah.
Menurutnya tidak ada yang spesial dari percakapan antara anak dan ayah, oleh sebab itu Minho lebih memilih untuk menikmati musik sembari menatap jalanan yang dibasahi oleh air hujan.
Ting.
Han Jisung.
| Huh? Kau benar akan terus mengucapkan selamat pagi untuk 'ku?
| Baiklah. Selamat pagi, Minho.Tersenyum singkat begitu mendapat sebuah balasan dari teman sebangkunya, lalu menatap pada jalanan yang menunjukan bahwa sebentar lagi dirinya akan sampai pada tempat dimana semua murid menimba ilmu.
Benar-benar tidak ada percakapan antara dirinya dengan sang ayah. Mobil yang sudah terhenti tepat didepan gerbang pun membuat Minho segera melepas seatbelt dan menundukkan sedikit kepalanya guna memberi salam pada sang ayah. Memegang knop pintu guna membuka-nya, namun tertahan begitu pria yang duduk dikursi kemudi itu bersuara.
"Ikut denganku."
Tubuh yang semula menyamping kini terduduk dengan posisi semula. Duduk pada posisi lurus kedepan dengan kepala yang ia tolehkan pada pria disebelahnya.
"Kami akan mengurus surat cerai."
Paham dengan apa yang dibahas oleh pria tersebut, Minho pun menghembuskan nafasnya dihadapan sang ayah. Memperlihatkan ekspresi datar seakan-akan tidak tertarik dengan apa yang sedang dibicarakan.
"Bagaimana kalau aku tinggal sendiri? Bebas dari Appa dan juga Eomma."
"Tidak, Minho. Kau harus ikut denganku, meneruskan—
–maaf appa. Kalau kalian berpisah, maka aku pun akan berpisah dengan kalian berdua." Setelah berucap seperti itu, Minho segera keluar dari sana. Berlari kecil agar pakaiannya tidak terlalu basah lalu melepas Hoodie yang ia kenakan begitu sampai di lobi sekolah.
Han Jisung, pria yang sedang terduduk ditempatnya menatap malas pada Minho yang sedari tadi hanya menelungkupkan kepala diatas meja, mengabaikan guru yang sedang mengajar hingga bel istirahat berbunyi, dan juga mengabaikan pertanyaan yang terus ia lontarkan pada pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
28 Days [2/2] - Minsung✓
Fiksi PenggemarHanya kisah seorang Han Jisung si pembaca kematian. . . . Collaboration with @m4tryoshka