17 | Gotcha

146 20 0
                                    

Minju sedang dalam perjalanan menuju rumah Yohan. Seperti yang Yena katakan, dia harus membuat Yohan dan Hyewon tidak saling berhubungan lagi.

Namun rasanya seperti sangat berat. Langkahnya menjadi lambat. Dia berhenti di pinggir jalan. Padahal sekitar 5 menit lagi dia akan sampai di rumah Yohan.

Hati Minju mengatakan agar dia tidak melakukan hal ini. Namun dirinya mengatakan harus melakukannya agar kekasih dan keluarganya tidak dalam bahaya.

Tapi Minju lebih memilih perkataan hatinya. Dia berpikir sejenak, dan menurutnya itu yang paling benar.

Minju berputar balik. Kini Minju tidak pergi ke rumah Yohan, melainkan ke kantor polisi.

Saat sudah sampai di kantor polisi, Minju segera menghampiri seorang polisi yang melewatinya.

"Pak saya mau lapor hal penting."

| R E A P P E A R |

Yena dan Hangyul ada di rumah Yena saat ini. Mereka berbincang-bincang dan juga menunggu kabar baik dari Minju.

Tapi,

"Angkat tangan!"

Beberapa polisi menggerebek rumah Yena dan menodongkan pistol pada mereka. Yena dan Hangyul sontak langsung sama-sama mengangkat kedua tangan mereka.

"Kalian berdua di tangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan!",seru salah satu polisi itu.

Mereka pun membawa Yena dan Hangyul ke kantor polisi.

Saat Minju melaporkan kedua orang itu pada polisi, Hangyul memang sudah menjadi buronan. Tugas polisi menjadi lebih mudah dengan laporan Minju.

Minju yang mengintip Yena dan Hangyul di bawa polisi dari balik pohon, menghela nafas panjang.

"Maaf, Yena. Tapi aku berbuat gini buat kalian juga, sengsara lah kalian disana atas perbuatan kalian selama ini",gumam Minju.

| R E A P P E A R |

Eunbi sudah kembali seperti biasanya. Dia sudah bisa kembali mencari ilmu di kampusnya.

Seperti saat ini, Eunbi hendak masuk ke kelasnya. Namun keramaian di depan papan mading, membuatnya penasaran.

Eunbi pun mendengarkan bisikan-bisikan dari beberapa mahasiswa yang ada di sana.

"Katanya Yena di tangkap polisi, kok bisa?"

"Yang nyebarin berita ini siapa? Polisi sendiri bukan sih? Buat jaga-jaga katanya, jaga-jaga apaan,"

"Bukan Yena doang yang di tangkap, ada orang lain juga."

"Kabarnya Yena sama temennya nyoba bunuh orang, tapi mungkin ada yang tau terus di laporin ke polisi."

"Heh",Eunbi merasa ada yang menepuk bahunya. Saat dia menoleh, ternyata Minju.

"Kenapa diem aja? Ayo masuk, bikin macet aja lo",ucap Minju sambil mendorong-dorong Eunbi. Eunbi tadi berdiri di depan kelas, membuat orang-orang mengantri di belakangnya.

Eunbi pun duduk di salah satu bangku begitupun dengan Minju yang duduk di sebelah Eunbi.

"Itu-"

"Yang di papan mading tadi ya?",tebak Minju duluan. Eunbi tersenyum kikuk dan mengangguk pelan.

"Itu gue loh",ucap Minju dengan senyuman pasrah di wajahnya.

Eunbi terlonjak kaget. "Lo yang mau di bunuh sama Yena!?",serunya.

"Eh goblok, ya kaga!",Minju menepuk jidatnya. Masih pagi, kenapa Eunbi begitu konyol?

"Lah terus?"

"Niatnya Yena mau bunuh Hyewon, ntar kan Hangyul dapet keuntungan juga, tapi kan malah kena lo, jadi-",penjelasan Minju terpotong karena Eunbi memintanya berhenti.

"Maksud lo apaan? Kenapa Yena mau bunuh Hyewon? Eh anjir gak lucu ya pake bunuh-bunuhan segala. Ngapa ada Hangyul juga?",ujar Eunbi.

Fyi, Hangyul adalah teman SMA mereka.

Minju dengan wajah datarnya menatap Eunbi seraya tak bisa berkata-kata lagi. "Mangkanya dengerin dulu! Main nyaut aja, sampe mana kan gue tadi!"

Baru saja Minju akan melanjutkan ceritanya, tiba-tiba muncul Yohan yang masuk ke kelas dan duduk di belakang Minju.

Minju dan Eunbi yang memperhatikannya hanya dapat terdiam. Sungguh? Kim Yohan? Seorang mahasiswa yang selalu kelewat santai? Datang ke kelas tepat waktu hari ini?

"Heh, lu sehat kan? Engga.. Engga sakit kan?",tanya Minju sambil menepuk bahu Yohan. Yohan mengernyit bingung.

"Maksudnya gini loh, lo kan biasanya gak pernah keliatan tuh, kayak.. Kayak gak pernah nongol di kampus. Kenapa mendadak..?",balas Eunbi.

Yohan malah diam saja. Dia tertawa sendiri bahkan. Minju dan Eunbi saling tatap lalu mengendikkan bahunya tanda tak tahu.

"Lo kena santet ya?",tanya Minju.

Yohan yang ingin bicara, tidak jadi begitu melihat Hyewon. Senyuman Yohan mengambang begitu indah setelahnya. "Hyewon sini!!"

Hyewon yang baru saja masuk kelas, segera menghampiri Yohan dan duduk di sebelahnya. "Pagi",sapa Hyewon.

"Pagi juga",balas Yohan. Terlihat dari wajahnya dia sangat bahagia. Dia bahkan memiringkan badannya agar dapat melihat Hyewon lebih jelas.

"Dasar bucin ampas",ucap Eunbi. Eunbi menggeleng-gelengkan kepalanya. Begitu juga dengan Minju.

Minju mendekatkan dirinya pada Eunbi. Lalu berbisik, "katanya mereka udah putus, kok gitu?"

Eunbi mengendikkan bahu. "Cinta lama bersemi kembali melupakan banyak orang dan menganggap dunia hanya milik mereka berdua kita hanya ngontrak masih ngutang lagi",balas Eunbi.

"Apaan ya kalian, gue denger",ucap Hyewon tiba-tiba.

Minju dan Eunbi sama-sama menoleh. "Emang niatnya gitu",ujarnya bebarengan.

"Sebenernya gue itu tau kalian bego, tapi jangan di pamerin dong, gak iri kok",ujar Yohan sambil bersedekap dada.

"Terserah gue!",seru Minju dan Eunbi bebarengan lagi.

| R E A P P E A R |

Eunbi pulang sendirian hari ini. Biasanya dia akan berjalan bersama dengan Seungwoo. Namun karena Seungwoo sedang sibuk, Eunbi tidak bisa memaksanya.

"Kira-kira Seungwoo udah pulang belum ya?",gumam Eunbi sambil memandangi rumah Seungwoo.

Eunbi pun melangkahkan kakinya menuju rumah Seungwoo. Hari ini ada pameran seni di pusat kota. Eunbi ingin mengajak Seungwoo untuk melihatnya.

Tok.. tok..

Tak butuh waktu lama, Seungwoo muncul setelah pintunya terbuka.

"Loh Eunbi? Ayo masuk dulu sini",Seungwoo menarik tangan Eunbi agar masuk ke rumahnya.

Eunbi pun di persilahkan duduk di sofa. Seungwoo juga ikut duduk di hadapan Eunbi.

"Kamu gak lagi sibuk kan?",tanya Eunbi. Seungwoo mengecek jadwalnya di ponselnya, lalu menggeleng.

"Nggak kok, kenapa?"

Eunbi tersenyum puas mendengarnya. "Ke pusat kota yuk! Ada pameran seni di sana!"

| R E A P P E A R |

𝓡𝓮𝓪𝓹𝓹𝓮𝓪𝓻 - Hanseungbi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang