16 | The Truth

167 23 1
                                    

Yena menyuruh Minju agar mengikutinya sampai ke suatu restoran. Saat ini mereka duduk berhadapan dan sama-sama diam.

Minju pun mulai jengah. "Cepetan kalo mau ngomong, gue tinggal nih",ujar Minju.

Yena tampak santai. Dia tersenyum remeh pada Minju. "Sabar dong, gue mau bahas tentang yang kemarin."

"Kemarin kita gak bahas apapun."

"Gak usah pura-pura!",Yena langsung menggebrak meja. Tatapannya sudah tak santai lagi pada Minju.

"Oke, oke. Jadi lo mau apa sekarang?",tanya Minju yang lebih memilih mengalah.

Yena tersenyum puas mendengarnya. "Gitu dong."

"Gue mau lo buat Yohan sama Hyewon gak pernah ketemu lagi, lo minta bantuan Hangyul juga kalo perlu",ujar Yena.

"Kenapa emangnya?"

Raut wajah Yena tampak bahagia. Bahkan dia tertawa sendiri. "Gue mau tunangan sama Yohan.. kasih selamat dong",ujarnya.

Minju terbelalak. "Hah!? Yohan pasti gak mau lah tunangan sama lo!",balas Minju.

Yena yang sedang asik tertawa menjadi diam. "Dia gak bakal nolak permintaan ayah gue, ayah gue sendiri yang nyuruh gue tunangan sama Yohan!!",bentak Yena pada Minju.

Minju menghela nafas kasar. Kenapa Yena begitu egois? Minju tahu bukan dia yang di suruh bertunangan dengan Yohan, dia yang memaksa ayahnya.

Yang di inginkan Yena hanyalah Yohan, namun banyak orang yang harus menjadi korban akan itu.

Wonyoung, Hyewon, Eunbi, bahkan Minju sendiri.

"Kenapa? Lo gak mau ngelakuin tugas semudah itu?",tanya Yena yang memandangi Minju tampak ragu sedari tadi.

Minju menatap tajam pada Yena. "Kalo udah tau gampang, kenapa lo nyuruh gue!? Lo bisa lakuin sendiri kan?"

Yena tertawa kecil. "Lo mau Jaemin kenapa-kenapa?",tanyanya serius.

Minju yang tadi sangat kesal, menjadi lemas. "Kenapa lo bawa-bawa Jaemin?"

Yena tersenyum lebar. "Nah kan! Gue tau, Jaemin itu emang kelemahan lo",ujarnya.

Minju menggeleng-gelengkan kepalanya. "Plis, jangan apa-apain Jaemin, gue mohon",kedua telapak tangan Minju menyatu. Memohon pada Yena agar tidak melibatkan kekasihnya itu.

"Oke oke.. Tapi lo harus lakuin tugas tadi, gimana?"

Minju menganggukkan kepalanya heboh.

| R E A P P E A R |

Apa sebenarnya hubungan kedua gadis itu?

Begini, ayah Yena adalah pemilik kampus dimana Yena dan gengnya belajar. Ayah Yena juga pemilik rumah sakit dimana ayah Yena dan Eunbi di rawat.

Memanfaatkannya? Itu yang dilakukan Yena.

Yena menginginkan Yohan, itu saja. Sikapnya berbohong, yang sebenarnya dia sangat tergila-gila pada Yohan.

Dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan Yohan.

Mencelakai orang terdekatnya? Tidak masalah. Semua akan di lakukannya.

Hingga Eunbi kecelakaan pun, Yena tidak peduli.

Orang yang paling dapat di percaya menurut Yena adalah Minju. Itu sebabnya Yena meminta Minju agar Yohan dan Hyewon segera berpisah.

Minju hanya dapat menurutinya. Jika tidak, kekasih dan keluarganya yang akan kena imbasnya.

Ayahnya menjodohkannya dengan Yohan itu adalah permintaan Yena. Untungnya ayah Yena juga suka dengan Yohan.

Hangyul? Dia juga sama dengan Yena. Dia menginginkan Hyewon. Sedangkan Yena menginginkan Yohan. Mereka bekerja sama.

Uniknya, yang hendak menabrak Hyewon namun malah meleset mengenai Eunbi, pengemudi itu adalah Hangyul.

Hangyul ingin Hyewon, tapi kenapa ingin membunuhnya?

Hangyul berjiwa psikopat. Dia menginginkan Hyewon yang tak sadarkan diri, atau sudah tak akan pernah bernafas lagi. Seleranya memang aneh.

| R E A P P E A R |

"Jangan marah lagi, ya?"

Tiada bosannya, Seungwoo masih berusaha membujuk Eunbi agar tak marah lagi padanya.

Namun Eunbi masih jual mahal, dia masih enggan untuk melihat ataupun bicara Seungwoo.

"Kalo kamu gak bilang aku salah apa, gimana aku bisa perbaiki kesalahanku?"

Eunbi pun luluh juga. Akhirnya dia menoleh menghadap Seungwoo yang duduk di sebelahnya.

"Kamu gak pernah bilang kalo kamu sahabatku",ucap Eunbi kemudian. Seungwoo tampak tak paham.

"Kamu sahabatku pas kecil kan!?",Eunbi masih kesal ternyata.

Seungwoo ingin menjawab namun dia mengurungkan niatnya. Dia lebih memilih diam.

"Kok diem?",tanya Eunbi. "Diem artinya iya?",tanya Eunbi lagi.

"Seungwoo!"

"Iya iya maaf, maaf sayang",Seungwoo pun mengalah. Eunbi akan semakin kesal nantinya.

"Jahat",Eunbi menarik selimutnya ke atas hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Eunbi bisa mendengar suara tertawa Seungwoo. "Kok malah ketawa!?",Eunbi melempar selimutnya pada Seungwoo hingga menutupi wajah Seungwoo.

Seungwoo menjauhkan selimut yang menutupi dirinya lalu memberikannya pada Eunbi tanpa mengatakan apapun. Giliran dia yang kesal.

"Gak usah sok ngambek, seharusnya aku doang yang ngambek",ujar Eunbi sambil membereskan selimutnya.

Sudah selesai dengan urusan selimut, sekarang Seungwoo lebih penting. Mendadak Seungwoo mengabaikan Eunbi yang mengajaknya bicara.

"Seungwoo! Kamu denger gak aku tadi ngomong apa?"

Seungwoo menggeleng. Dia malah sibuk melamun sendiri. Dia menatap lantai-lantai ruangan Eunbi, bukan orang yang menginap di ruangan itu.

"Kenapa gak denger? Kamu emang ngapain aja dari tadi?",tanya Eunbi. Seungwoo tersenyum tipis menanggapinya.

"Heh? Gila ya?"

Akhirnya Seungwoo mendongakkan kepalanya, menatap kedua mata Eunbi. "Aku lagi mikirin kamu. Kenapa? Gak boleh?"

Blush

"A-apaan sih",Eunbi terlihat sangat malu, dia tersipu. Terbukti dari Eunbi yang menjadi salah tingkah.

Seungwoo semakin gencar membuat Eunbi tersipu. Dia bangkit dari kursinya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Eunbi.

Chu

Setelah memberikan kecupan manis di bibir Eunbi, Seungwoo kembali duduk di kursinya dengan tenang. Beda dengan Eunbi yang masih membuka lebar matanya.

Seungwoo terkekeh gemas melihatnya. Dia menarik kursinya agar lebih dekat dengan kasur Eunbi. "Cie malu, merah nih wajahnya",ucap Seungwoo sambil mencubit pipi Eunbi dengan lembut.

Eunbi melirik Seungwoo sekilas, lalu menggelengkan kepalanya heboh. "Eng-enggak, enggak, apaan sih, geer ya geer",ujarnya.

Seungwoo menarik kembali tangannya. "Yaudah, aku yang geer, aku yang salah",ucap Seungwoo mengalah.

Kini Eunbi merasa bersalah karena Seungwoo tampak sangat tulus.

"Aku kok yang salah, aku yang ngambek gak jelas, maaf ya",Eunbi meraih tangan Seungwoo lalu menggenggamnya.

Seungwoo tersenyum manis sekali, seakan hanya Eunbi yang dapat melihat senyuman itu. Dia mengelus kepala Eunbi menggunakan tangan kirinya yang menganggur.

"Maaf ya, baru muncul sekarang."

| R E A P P E A R |

𝓡𝓮𝓪𝓹𝓹𝓮𝓪𝓻 - Hanseungbi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang