- 23 -

47.8K 2.6K 430
                                    

𝑆𝑤𝑒𝑒𝑡 𝑐𝑎𝑛𝑑𝑖𝑒𝑠 𝑎𝑟𝑒 𝑛𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝑒𝑎𝑡, 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑡 𝑤𝑜𝑟𝑑𝑠 𝑎𝑟𝑒 𝑒𝑎𝑠𝑦 𝑡𝑜 𝑠𝑎𝑦 𝑏𝑢𝑡, 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑜𝑝𝑙𝑒 𝑎𝑟𝑒 ℎ𝑎𝑟𝑑 𝑡𝑜 𝑓𝑖𝑛𝑑.”  || 𝑵𝒂𝒕𝒂𝒍𝒚𝒂 𝑸𝒖𝒆𝒆𝒏𝒆𝒕 𝑾𝒊𝒋𝒂𝒚𝒂

23🕊️

~•Happy Reading•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•Happy Reading•~

🦀🦀🦀

     "Siapa kau?" Tanya Darke menatap ke arah Reno penasaran yang ditatap pun hanya biasa-biasa aja.

     Reno menatap jengah pemuda di depannya. "Kau Darke Adikarto?"

     "Iy-ya"ucap  Darke seketika gugup.

     Eza menatap Reno bingung. "Bang lo kenal nih tai?"

     Reno memandang malas ke arah Eza karna Cya tadi memaksa nya untuk menyusul Eza. "Enggak,"

     "Kok lo tahu nama gua?" Tanya Darke menatap selidik ke Reno.

     Reno pun mengalihkan pandangan ke Eza yang memegang sudut bibirnya yang mulai membiru. "Kepo."

     Bugh

     "Maksud lo apa ha?!" Darke menatap marah Reno yang memukul sudut bibirnya hingga mengeluarkan sedikit darah.

      "Gak maksud apa-apa," Reno merasa bosan dengan keadaan ini. Dia tidak suka ber basa-basi.

     "Bangsat!!"

     "Diem,bego!"

     "Lo itu siapa hah?! Jangan sok jadi pahlawan!!" Seru pemuda yang menggunakan topi kebalik dengan mendorong pelan bahu Reno.

     "Ano," cicit Cya pelan dan sirat akan takut.

     Shit!

     Reno langsung menatap tajam pemuda bertopi itu dan entah mengapa dia ingin sekali menyombongkan kekuasaannya terhadap pemuda itu. "Tau Hazardous?"

     Darke menatap Reno menantang. "Tahulah, kan gue ketuanya,"

     Eza pun melotot mendengar ucapan pemuda itu dan menggeleng pelan, "bego, ketua aslinya didepan Lo. Tolol!" Gumam Eza menatap prihatin pemuda itu.

     Reno berdecih jijik saat pemuda itu mengaku-ngaku menjadi ketua Hazardous. "Buktiin kalo lo bener ketuanya!"

     Tanpa aba-aba Drake menonjok Reno dan Reno menatap remeh Darke sambil mengusap sudut bibirnya. Dengan pasti dia langsung mencengkeram leher Darke kuat.

𝐑𝐄𝐀𝐍𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang