"𝑖𝑙-𝑒𝑜𝑛𝑎𝑛𝑒𝑢𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑢𝑛 𝑖𝑙-𝑒𝑢𝑛 𝑖𝑚𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛𝑖𝑚-𝑢𝑖 𝑡𝑡𝑒𝑢𝑠-𝑒 𝑖𝑠𝑠𝑠𝑒𝑢𝑏𝑛𝑖𝑑𝑎." || 𝑬𝒛𝒂 𝑫𝒊𝒐𝒛𝒂𝒓𝒅𝒊 𝑷𝒓𝒂𝒈𝒖𝒅𝒂
29🕊️
~•Happy Reading•~
🦀🦀🦀
- Pukul 22.12 , warko.
"Gimana kalo kita buat minimalis tapi tetep ada kesan modern?"
Juan mengangguk. "Boleh, tapi mesti ada kesan sederhana. Mang Koko kan suka tuh barang yang antik-antik,"
Reno melirik sebentar. "Nanti gue kirim model nya," ucap Reno yang sedang bermain gitar.
Yang lain hanya mengangguk.
Juan menatap Reno penasaran. "Ren, kalo dipikir-pikir nih ya. Lo kok gak nembak Cya? Kan lo suka tuh ama dia."
"Tumben bisa mikir," Seru Derren memotong ucapan Juan.
"Lo kate gue kagak punya otak? Sampek mikir aja gak bisa?" Juan menatap Derren jengkel.
"Lah nyatanya bro,"
"Si bambang gak ada akhlak!"
"Lo tuh yang gak ada akhlak," Tanya Oji.
"Si Bambang bukan gue,"
"Siapa bambang?"
"Mana gue tahu gue kan ikan," ucap Juan.
"Dasar bengek lu," sentak Derren ke Juan.
Juan dengan mata melotot kesal terhadap itu. Tak ada yang membelanya. "Ah gak seru masa main keroyokan."
"Gak usah nangis," saut Angga
"Siapa yang nangis ogeb,"
"Gak usah boong Lo, sama tikus aja takut." Ejek Oji dengan senyum puas.
"Itu gue gak takut cuma.."
"Cuma?" Tanya Derren.
"Cuma jijik aja nyet,"
"Alesan kebanyakan ngeles kaya bajaj,"
"Bacot banget Lo pada," sarkasme Angga yang mengakhiri perdebatan unfaedah itu.
"Sabar bang no nyente-nyente. Oh ya Ren jadi jawaban Lo apa?"
Reno menatap Juan dengan keningnya berkerut sedikit. "Gak,"
Oji kaget dong. "Wait! Tunggu Lo gak mau pacaran sama Cya, bos? Gak marah kalo Cya direbut yang lain?" Ujar Oji dengan nada bingung.
"Pacaran dalam agama hukumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐀𝐍𝐎
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Reno. Memiliki geng motor yang cukup terkenal dan ditakuti serta disegani membuat ia memiliki banyak musuh. Musuh dimana mereka ingin melihat geng yang dipegang Reno hancur. Tapi bagi kaum hawa semua yang melekat pada Reno...