Seorang pria dengan perawakan tegap terlihat sangat tampan dengan wajahnya yg dewasa dan bijaksana, berjalan bagai seorang idola yang melewati kerumunan para fans membuatnya menyunggingkan senyum, bukan bangga bukan senang tapi sebaliknya senyum yang terlihat manis itu, senyum yang membuat luluh hati wanita itu adalah senyum tanda sebuah kekecewaan senyum yang membuat hatinya teriris sakit, pria yang selalu terlihat rapi dan bijak itu, siapa yang menyangka dia mempunyai sebuah ketakutan tersendiri "gue benci muka-muka munafik mereka!" Serunya dalam hati sambil mengepalkan satu tangannya. Barata D Ferdian adalah nama dari pria tersebut.
*****
Duduk sambil mengerjakan tugas di sebuah cafe memang hal yang dapat membuat dingin otaknya..
"Hmm.. kopi ini emang kopi terenak sedunia.."gumamnya setelah menyeruput secangkir kopi
americano miliknya, "wahh mas bisa aja.. wkwkwk" balas seorang laki-laki berperawakan tinggi kurus yang merupakan salah satu pelayan cafe tersebut.
"Thanks ya Vin!" Ujar Barata kepada seorang pelayan yang di panggil Vin itu..
Barata kembali menyeruput Americano coffenya,, "klingg" bunyi lonceng tanda ada seorang pelanggan berbunyi Barata menoleh ke sumber suara "uhukk" Barata tersedak seorang gadis berumur antara 16-17an tengah tersenyum ke arah pelayan yang menyapanya
"Kak, biasa yah.." ujarnya saat sang pelayan menyapa, sang pelayan mengangguk tanda mengerti, gadis itu kemudian duduk sambil melihat ke arah jam tangan berwarna putih yang ia kenakan, seperti menanti seseorang, entah apa yang ada di pikiran Barata saat itu, sampai ia memperhatikan gadis tersebut, "klingg" lonceng tanda pelanggan datang kembali berbunyi, kali ini seorang pria dengan wajah lebih muda darinya matanya seperti tengah mencari-cari seseorang kemudian mengembangkan senyum ketika melihat lambaian tangan seorang gadis "ups!" Ujar bara dalam hati setengah kaget karena orang yang di carinya adalah perempuan yang sejak tadi ia amati..
"Cukup lucu, ternyata dunia memang sempit.." ujar nya lagi.****
"Hay de.. dah lama nunggunya" sapa seorang pria yang mengembangkan senyum padanya beberapa detik lalu..
Gadis itu tersenyum " baru sebentar.." jawabnya singkat, pria itu duduk di samping sang gadis dan langsung menyeruput milkmax cocho yang ada di depan sang gadis " dihhh,, Kaka mah nyebelin!! Aku belum minum tau.." ujar gadis itu kesal sang pria yang di panggil kakak itu langsung tertawa seraya mengacak-acak rambut sang gadis " Vin, satu lagi yah milkmax caramel.." ujar pria itu ketika pelayan bernama Vino lewat "siap mas,," jawabnya sambil tersenyum " soon yah.."
"Heii.. haran masih cemberut aja udah kakak ganti tuh,," ujar pria sambil mencubit kedua pipi haran
" Kak Henry nyebelin banget sih ngapain juga kakak ngajak ketemu.." ujar haran
"Dihh emang nggak boleh,, kakak kan kangen banget sama Ade kakak yang gemesin ini.." jawab Henry sambil mencubit gemas pipi haran.
Barata tersenyum melihat tingkah laku pasangan tersebut walaupun tidak mendengar apa yang mereka bicarakan tapi ia bisa menilai bahwa mereka pasangan yang menarik " romance amat sih ahahaha" gumam Barata sambil tertawa kecil..
" Kak, aku pen punya pacar.. cariin boleh.." ujar haran memasang muka memelas Henry mengangkat satu alisnya sambil tersenyum heran " tuh pilih aja satu yang ada di sini, yakin deh! Pasti kamu bakal suka.." ujar Henry sambil cekikikan " dihh kakak,,, aku serius tau.." ujar haran kesal
" Ahahaha kamu masih kecil sayang nanti kalo udah cukup umur yah,," jawab Henry setengah tertawa sambil mengelus gemas kepala adik kesayangannya.
Haran memanyunkan bibirnya ia sudah bisa menebak kalau kakaknya pasti akan berkata seperti itu Henry memang selalu menganggap bahwa haran masih kecil bahkan baginya haran tidak akan pernah bisa menjadi besar di matanya, haran terdiam sesaat kemudian memperhatikan sekitar kemudian tak sengaja matanya beradu pandang dengan pria yang sejak tadi memperhatikannya "deg!" Jantung haran berdegup kencang tiba-tiba begitu juga Barata "kenapa nih kok tiba-tiba deg-degan gini yah.." ujar haran dalam hati sambil mengalihkan pandangannya "kak, aku mau ke toilet bentar yak.." ujar haran sambil beranjak untuk pergi "mau aku temenin ngga?" Ujar Henry sambil cekikikan "apaan sih!" Jawab haran kesal seraya beranjak pergi "huh! Gue kenapa nih! Cowok tadi!! Haduhh kenapa sih!"
"Dhisan..."*****
Barata beranjak pergi meninggalkan cafe terburu-buru " duh tuh cewek napa dah ngeliatin gue kek gitu!" Ujar barata yang tiba-tiba canggung pipinya memerah membayangkan kejadian barusan " kenapa gue bisa semalu ini coba!" Barata menghembuskan nafas perlahan tak menyangka pertemuan mata antara dia dan gadis tadi membuat jantungnya berdegup kencang..
Thanks udah baca ceritanya sorry kalo gak jelas.. maklum masih amatiran..

KAMU SEDANG MEMBACA
Haran dan Dhisan
Short Storyseorang wanita patah hati yang menemukan pujaan hatinya melalui ilusi